Luxi POV
"kita akan istirahat sebentar di motel itu!! serigala-serigala ku cukup kelelahan." Ucap Violet
"ok!!" ucap ucap ku.
Kami sudah berkendara cukup lama dan belum mengisi apapun ke dalam perut kecuali air. Jadi kami hanya berhenti untuk makan dan istirahat selagi Vi memberi makan seriga-serigalanya.
"ketemu.." ucap Guill membagikan kunci kamar.
"aku akan membersihkan diri dulu.." ucap ku.
Aku melepas bajuku dan mengambil handuk yang ada di pojok ruangan lalu membasahinya. Aku membersihkan darah-darah yang ada di tangan dan wajahku hingga bersih, setelah itu mengambil protein bar yang ada di saku ku dan memakannya, sambil merebahkan diriku di atas kasur.
Hoahmm...
"baru aja nyentuh kasur dan aku jadi sedikit ngantuk.." ucap ku aku pun memejam kan mataku sebentar.
Krieet...Krieet...
Aku merasakan ranjang kasur ini bergerak dangerous sense ku tak merasakan adanya bahaya apapun jadi aku masih memejam kan mataku. Sebuah tangan mengelus rahang ku, saat aku membuka mata Lascrea sudah berada di atas ku.
"Las? What are you doing?" ucap ku.
"aku teringat.. seorang anak kecil berlari ke arah ku, membawa setangkai bunga lily bewarna hijau sambil tersenyum. Anak itu sungguh manis dan begitu rapuh, aku selalu jatuh hati dengan sikapnya yang polos. Aku selalu menyukai anak itu dan sampai sekarang perasaan itu belum berubah sedikitpun.." ucap Lascrea menaruh tangannya di kedua pipiku.
"that kid is never coming back, semua bunga ku tumbuh kembali sebagai duri." ucap ku.
"Yes, and the pain is truly sweet." Ucap Lascrea kemudian ia mencium ku cukup lama.
"Lascrea..." ucap ku mendorong bahunya.
"touch me here Luxiel..." ucap nya mengarah kan tangan ku ke dadanya.
Sial, aku harus apa disaat seperti ini bayangan mereka berdua muncul dan suara ketukan pintu membuatku melepaskan tangan ku dari dadanya.
"kalian bersiap lah kita akan pergi...!" ucap Violet dengan wajah dingin.
"ouhh hmm..." ucap Lascrea turun dari ku.
"hey rileks aku hanya berusaha menyentuh mu, apa serigala mu cuma nurut dengan mu?" ucap Guill.
"kusarankan jangan menyentuh nya kecuali kau mau satu tangan mu di makan." Ucap Vi.
Gulp..!
Kami melanjutkan perjalanan kami dan sepanjang perjalanan Lascrea memeluk ku dengan erat. Guill tampaknya sangat menikmati perjalanan ini, dia terlihat bahagia dengan motornya.
"aku lihat ada beberapa undead di depan ku, Guill kurangi kecepatan mu! aku yang akan mengurusnya!!" ucap ku.
"tidak biar aku saja aku bawa pistol peredam suara, jadi lebih aman dan praktis!" ucap nya kemudian ia menembakan pistolnya dan membunuh monster-monster sialan itu.
Tik..Tik..Tik..
"apa ini hujan?" ucap ku.
Kami berkendara hingga sore hari dan saat mendekati malam sialnya ini malah turun hujan. Kami terpaksa berhenti lagi untuk mencari penginapan dan aku melihat sebuah gedung.
"kita akan berhenti disana." Ucap ku menunjuk bangunan tersebut.
"baiklah... ini juga semakin deras!" ucap Guill.
Aku membantai beberapa undead yang berada di luar hotel dan Vi membunuh semua undead sepanjang Hallway hotel sedangkan Guill membantu Lascrea mencari kunci Hotel di meja resepsionis.
"aku hanya dapat dua kunci ini sudah cukup kan? tampaknya hujan tak akan reda sampai besok pagi. Malam ini aku akan tidur dengan Luxiel, ini..." ucap Lascrea memberikan kunci kepada Guill.
"kenapa kau tak senang tidur dengan ku hmm? Atau kau sebenarnya mau tidur dengan Lascrea?" ucap Guill menggoda Vi.
"hah? itu lebih baik daripada tidur dengan mu kan.." ucap Vi kemudian dia mengambil kunci itu dari Guill dan masuk ke kamar.
"apa-apaan dia itu.." ucap Guill.
"cepatlah sebelum aku berubah pikiran dan menyuruh mu tidur di luar." ucap Vi.
Ahh hari ini cukup melelahkan gimana ya keadaan Giselle dan Haley di sana? Apa mereka baik-baik saja? Baru seharian ga ketemu tapi aku terus memikirkannya..
"yo las.. seharian aku memikirkan Giselle dan Haley apa ini artinya aku merindukan mereka?" ucap ku.
"doesn't matter.. haruskah kita lanjutin yang tadi?" ucap Lascrea berjalan mendekatiku.
"lanjutin yang apa?" ucap ku dengan bingung.
Ia mencium ku sekilas dan mendorong ku ke kasur aku dapat merasakan lidahnya bermain di dalam mulutku. kemudian ciuman nya turun hingga ke leher ku dan satu tangannya masuk ke dalam baju ku.
"sejak kapan perut mu jadi kotak-kotak begini hmm? It's really hot Luxiel" ucap Lascrea masih meraba-raba perutku.
"ntahlah tahu-tahu sudah jadi seperti itu, Lascrea I think we should stop!" ucap ku.
"why? Apa kau tak terangsang dengan tubuh ku?" ucap nya.
"hanya saja ini.." ucap ku
"karena aku bukan mereka? Apa kau menyukai Haley dan Giselle?" ucap nya.
"hmm aku menyukai mereka.." ucap ku.
"aku akan membuat menyukai ku my Xiel.." ucap Lascrea.
Ia duduk di antara selangkangan ku dan membuka bajunya hingga naked lalu menggesek-gesekan vaginanya ke batang ku. bagaimana dia tahu aku punya benda itu? aku tak pernah memberi tahu nya sebelumnya.
"ahhh Lascrea...t-tunggu.." ucap ku.
"is it good?" ucap nya.
Aku mengeluarkan pita bewarna pink dari saku ku dan memberikan pita itu padanya, ia tampak kebingungan.
"dari mana kau dapat ini?" ucap nya.
"depan kamar ku, apa kau mendengar apa yang ku lakukan semalam?" ucap ku.
"mungkin ini punya salah satu dari mereka.." ucap nya
"mereka berdua ga pakai yang seperti ini" ucap ku.
"hah.. baiklah aku mengaku ini punya ku dan aku mendengar hal yang kau lakukan semalam dengan mereka dan hari-hari sebelumnya saat kau berhubungan intim dengan mereka. Aku juga baru tahu kau punya benda ini. aku cemburu melihat mu seperti itu padahal aku mengenal mu dan menyukai mu lebih dulu tapi kenapa mereka??" ucap Lascrea sambil memegang penis ku.
"because of them I feel so alive..."
bagaimana pendapat kalian tentang chapter ini??
silahkan berpendapat di komen..
ritual wajib sebelum next chapter wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Seeking Life In A World Of The Undead
Fantasywarning 21+!!!! adult content * * * girl x girl