Dengan wajah yang datar, Jennie berganjak memasuki markas miliknya diikuti oleh beberapa orang suruhannya.
"Bagaimana dengan wanita serakah itu?" tanya Jennie.
"Seperti yang Queen inginkan, kamu sudah menyiksa wanita itu secara perlahan-lahan," jelas Alex.
Jennie berjalan memasuki ruangan yang berada diruangan bawah tanah dan seringainya langsung muncul ketika dirinya melihat Alexa yang sudah terkapar tidak berdaya diatas lantai.
"L-Lepasin gue," mohon Alexa dengan wajahnya yang sudah dipenuhi oleh darah gara-gara pukulan yang diterima olehnya.
Jennie berjongkok didepan Alexa lantas menarik rambut wanita itu dengan kasar "Gue tidak suka kalau ada orang yang mengganggu milik gue. Rosie itu anak gue. Apa pun yang terjadi, gue akan tetap mempertahankan dia bahkan gue bisa dengan gampangnya menghancurkan orang yang sudah berani mengganggu anak gue!" ujarnya dengan dingin.
"G-Gue janji tidak akan mengganggu Rose lagi. Gue mohon, lepasin gue," lirih Alexa.
"Gue tidak butuh janji lo itu," balas Jennie.
Brughhh
Langsung saja dia memukul wajah Alexa sehingga hidung wanita itu mengeluarkan darah.
"Itu belum cukup," seringai Jennie.
Dia bangkit lantas mengambil pistol yang sudah disiapkan oleh Alex.
Badan Alexa mula gementar. Wanita ini ketakutan ketika Jennie menyondongkan pistol kearahnya.
"Ada kata-kata terakhir?" tanya Jennie dengan santai.
"J-Jangan," lirih Alexa berusaha merangkak menjauh.
Jennie menarik pelatuk pistol. Gadis ini sudah bersiap untuk melepaskan tembakan.
Drttt drttt
Namun deringan ponselnya itu menghentikan aksinya.
Tangannya beralih menyambar ponsel disaku jasnya dan terlihatlah sosok Jisoo yang menghubungi dirinya.
"Gue sibuk Jisoo!"
"Bodo amat! Anak lo jatuh nih!"
Mata Jennie melotot "Gue pulang sekarang!" serunya bergegas mematikan panggilan itu.
Dorrrr
Akhirnya Jennie melepaskan tembakan dan ianya tepat mengenai Alexa sehingga wanita itu akhirnya kehilangan nyawanya.
"Kalian semua uruskan dia! Alex, hantar gue pulang!" arah Jennie.
"Baiklah Queen!" sahut semua orang suruhan Jennie dengan patuh.
*
*Dengan nafas yang memburu, Jennie berlari memasuki kamarnya.
"Dimana Rosie!?" paniknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Baby✅
FanfictionKisah Jennie, ketua mafia yang ditakuti oleh orang-orang. Hidupnya hanya dipenuhi kegelapan bahkan tidak ada rasa kasian didalam hatinya. Cinta? Ck, itu semua hanya perasaan palsu! Hatinya yang sudah mati gara-gara pengkhianat membuat dirinya menjad...