KEBERANIAN CINTA

11 0 0
                                    


Stella tumbuh di pinggiran kota Bandung dalam keluarga yang sederhana namun penuh kasih sayang. Di usianya yang masih muda, dia bertemu dengan Guzmán, seorang siswa sekolah menengah yang menarik perhatiannya di sebuah acara sekolah. Guzmán, dengan senyumnya yang memesona dan mata yang penuh kehangatan, segera memenangkan hati Stella.

Pertemuan pertama mereka diawali dengan percakapan yang tidak berarti, tetapi cepat berubah menjadi persahabatan yang dalam. Stella dan Guzmán menghabiskan waktu bersama, berbagi mimpi dan harapan mereka untuk masa depan. Lambat laun, persahabatan itu tumbuh menjadi cinta yang murni dan tak terbantahkan. Mereka menemukan kebahagiaan satu sama lain di tengah-tengah kesederhanaan kehidupan mereka yang masih penuh impian.


Stella: (duduk di bawah pohon rindang, tersenyum pada Guzmán) Ingat pertama kali kita bertemu di acara sekolah itu?

Guzmán: (duduk di samping Stella, juga tersenyum) Tentu saja aku ingat. Aku pikir aku tidak akan pernah lupa bagaimana matamu memancarkan kegembiraan saat itu.

Stella: (menggeleng sambil tertawa kecil) Aku masih terkejut betapa cepat kita bisa dekat seperti ini. Dari percakapan ringan menjadi persahabatan yang begitu dalam.

Guzmán: (menatap jauh) Aku tahu, Stella. Kita punya begitu banyak mimpi waktu itu. Kita ingin mengubah dunia, bukan?

Stella: (mengangguk setuju) Ya, kita punya begitu banyak harapan. Dan sekarang, kita sedang menjalani salah satu dari mereka.

Guzmán: (menggenggam tangan Stella dengan lembut) Kita akan menghadapi ini bersama, bukan? Kita akan membuat kehidupan yang indah bersama.

Stella: (menggenggam tangan Guzmán balik) Tentu saja. Kita akan melewati segala sesuatu bersama-sama. Kita adalah tim, bukan?


Setelah beberapa tahun bersama, cinta mereka mengukuhkan keputusan untuk menikah. Pernikahan itu dihadiri oleh keluarga dan teman-teman terdekat mereka, menciptakan momen indah yang tidak akan pernah mereka lupakan. Namun, seperti halnya perjalanan hidup, bukan tanpa tantangan.

Hanya lima bulan setelah pernikahan mereka, Stella merasakan keajaiban kecil dalam dirinya. Kehadiran Nana, putri pertama mereka, mengisi rumah tangga mereka dengan kebahagiaan yang melimpah. Namun, di balik senyum bahagia mereka, ada ketegangan yang mulai merasuki kehidupan pernikahan mereka.


Stella: (dengan suara serius) Guz, aku merasa ada sesuatu yang tidak beres antara kita akhir-akhir ini.

Guzmán: (menggeleng pelan) Aku juga merasakannya, Stella. Kita harus jujur satu sama lain.

Stella: (menggigit bibir bawahnya) Aku tidak ingin kehilangan ini, Guz. Aku tidak ingin kehilangan kamu.

Guzmán: (memeluk Stella erat-erat) Kita akan mencoba, Stella. Kita akan mencoba untuk memperbaikinya.


Stella dan Guzmán mulai menyadari bahwa cinta saja tidak cukup untuk menjaga pernikahan tetap utuh. Mereka harus menghadapi perbedaan mereka, tantangan yang datang dengan menjadi pasangan yang lebih dari sekadar pasangan muda yang jatuh cinta. Masalah keuangan, harapan yang belum terpenuhi, dan pertanyaan tentang masa depan mereka mulai muncul di antara mereka.


Stella: (dengan suara tegas) Aku tidak ingin kita menjadi orang yang terus-menerus bertengkar seperti ini, Guz. Kita perlu menemukan jalan keluar.

Guzmán: (mengangguk perlahan) Aku juga tidak ingin itu, Stella. Kita harus menyelesaikan ini dengan baik.

Stella: (menghela nafas dalam-dalam) Aku mencintaimu, Guz. Tapi kadang-kadang cinta saja tidak cukup.

Guzmán: (menatap Stella dengan penuh keyakinan) Kita akan melalui ini bersama-sama, Stella. Kita akan menemukan cara.


Namun, meskipun semua ini, cinta mereka tetap menjadi pondasi yang kokoh. Stella dan Guzmán berusaha keras untuk mempertahankan apa yang mereka miliki, meskipun dalam keadaan yang sulit. Mereka belajar satu sama lain, tumbuh bersama, dan terus berjuang untuk kebahagiaan keluarga mereka.


Di sini, di pinggiran Bandung, di sebuah rumah sederhana yang dipenuhi dengan tawa dan cinta, dimulai kisah dari dua hati yang saling mencintai dan saling membutuhkan. Stella dan Guzmán, dua orang muda yang berani mengejar impian mereka bersama, meskipun terkadang jalannya penuh dengan rintangan.


Stella: (dengan suara lembut) Guz, aku tidak pernah menyangka hidup ini akan seperti ini.

Guzmán: (menatap Stella dengan penuh kasih) Aku juga tidak, Stella. Tapi aku tidak akan mengubah apapun tentang kita.

Stella: (tersenyum hangat) Aku juga tidak, Guz. Kita akan melewati ini bersama-sama, bukan?

Guzmán: (memeluk Stella dengan erat) Tentu saja, kita akan melakukannya. Kita adalah tim, ingat?


Itulah awal dari perjalanan mereka. Sebuah awal yang penuh dengan harapan dan keyakinan bahwa cinta sejati akan menangani segala sesuatunya. Namun, seperti yang akan mereka temukan, tidak ada cinta yang tidak diuji, dan tidak ada pernikahan yang tidak memerlukan pengorbanan.

Stella dan Guzmán terus berjuang melalui masa-masa sulit mereka. Mereka belajar untuk saling mengerti dan mendukung satu sama lain dalam menghadapi tantangan kehidupan. Meskipun ada saat-saat ketika mereka meragukan diri sendiri, cinta mereka terhadap Nana dan keyakinan dalam cinta mereka satu sama lain tetap menjadi pegangan yang kuat.


Stella: (mengusap perutnya yang membuncit dengan lembut) Guz, aku tidak pernah menyangka kita akan menghadapi ini bersama.

Guzmán: (menggenggam tangan Stella dengan erat) Aku juga tidak, Stella. Tapi melihat kamu dan Nana, aku tahu aku memiliki segalanya.

Stella: (tersenyum sambil menatap mata Guzmán) Kita akan melewati ini bersama, kan?

Guzmán: (mengangguk mantap) Ya, kita pasti akan melakukannya. Kita akan membuat masa depan yang cerah untuk keluarga kita.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 30 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kutukan Cinta KeluargaWhere stories live. Discover now