37. perkenalan yang singkat

13 1 0
                                    

     Huhhhh pagi yang sangat melelahkan, jam dinding baru menunjukkan jam 9:47 tandanya 43 menit lagi baru istirahat.
Kay memandangi jarum jam yang terasa sangat lambat berputar. Sama dengan otaknya yang sedari tadi loading mendengarkan penjelasan nahwu yang di ajarkan ustadz Azam, beliau itu sudah hampir memasuki kepala tiga namun masih saja menjomblo entar karna apa, padahal beliau itu lumayan ganteng gak kalah sama gus Adam.

"Ada yang mau bertanya?" Tanya Ustadz Azam kepada seluruh penghuni kelas.

"Ana ustazd," salah satu santri wati mengangkat tangannya.

"Iya mau tanya apa?" Tanya Ustadz Azam.

"Kapan mau ngelamar saya?" Tanya nya nyeleneh.

Semuanya oun tertawa, ya setidaknya bisa membuat kepala bisa tenang sebentar.

"Jika kamu berkenan!" Sahut Ustadz Azam meladeni candaan santri watinya.

Seketika Kelas itu langsung heboh bak pasar kambing.

"Menyala ustazd kuu," teriak salah satu dari mereka.

"Udah-udah jangan ribut nanti mengganggu kelas lain," ucap Ustadz Azam menenangkan keadaan.

"USTADZ USTADZ," teriak dari belakang.

"Iya hilwah mau tanya apa?" Tanya Ustadz Azam.

"Kok ustadz tau nama saya," ucap hilwah kaget.

"Saya gak tau, karna yang saya tau itu Hilwah perempuan yang manis," jawab Ustadz.

Seketika Kelas kembali seperki kebun gorila.

"Udah udah sekarang kita lanjut," ujar Ustazd Azam dan melanjutkan mengajarnya.

🖊🖊🖊

     Tak terasa akhirnya waktu istirahat tiba, kay yang tiba-tiba sakit perut seketika berlari menuju ndalem, biasa kalau buang air di WC sekolahan bikin gak lega atau gak tenang.

Saat hampir menuju pintu ndalem sebuat mobil berwarna hitam pekat berhenti, dan seketika Kay juga ikut berhenti.

"Siapa yang datang?" Gumam kay.

Seorang laki-laki keluar dari mobil dengan pakaian spek yali yalili.

"Assalamu'alaikum," salam nya lembut.

"Wa'alaikumsalam," jawab Kay.

"Ada yang bisa di bantu?" Tanya Kay.

"Apa ada Adam di dalam," tanya nya.

"Emmm aku gak tau soalnya baru dari kelas, baru aja juga sampe sini," jawab Kay lembut.

Mendengar perkataan Kay laki-laki itu tersenyum lalu menundukan kepala, entah apa yang membuat dia tersenyum.

"Kata-kata aku salah ya?" Tanya Kay bingung.

"Gak kok, kamu lucu," kata nya refleks.

"Eh masa sih perasaan gak dandan kaya badut deh," gumam Kay tapi masih bisa di dengar oleh laki-laki itu.

"Boleh saya masuk," tanyanya.

"Ya boleh dong," ucap kay lalu membukakan pintu.

Mereka masuk yang di dahului oleh kay.

"Kay kebelakang ya, kamu tunggu disini, paling bentar lagi orang yang kamu cari datang," ucap Kay lalu pergi.

Tak selang beberapa lama Adam datang dengan kitab di tangannya.

"Assalamu'alaikum," ucap Adam.

"Wa'alaikumsalam," sahut laki-laki itu.

"Alhamdulillah mas akhirnya pulang ke indonesia," ucap Adam lalu menyalimi.

"Iya," sahutnya seraya tersenyum lalu memeluk Adam.

Kay datang lalu tercengang melihat adegan pelukan itu .

"Mas," panggil Kay.

Adam pun melepaskan pelukannya.

"Iya Kay," sahut Adam.

Kay mendekat lalu salim kepada Adam.

"Siapa mas," tanya Kay.

"Kenalin kaka kandung mas, namanya mas yusuf," sahut Adam.

Yusuf tersenyum kepada kay dan di balas senyum oleh kay.

"Mas ini istri Adam namanya Kayra," ucap Adam memperkenalkan.

Senyum Yusuf sedikit luntur lalu mengangguk pertanda mengiakan perkenalan itu.

"Ya udah kalau gitu Kay mau balik kekelas ya mas," ucap Kay kepada Adam.

"Iya Kaira," sahut Adam lembut.

Kay lalu mencium tangan Adam lalu menunduk hormat kepada Yusuf, tak lupa kay juga mengucapkan salam sebelum beranjak.

Tirsisalah dua manusia Es yang saling beradu pandang.

"Duduk mas kita ngobrol," ajak Adam.

Kini ke duanya duduk saling berhadapan.

"Udah lama nikahnya?" Tanya Yusuf.

"Lumayan mas," jawab Adam sekenanya.

"Maaf ya Adam mas gak datang waktu acara nikahan mu," ucap Yusuf.

"Iya gak apa apa mas, Adam faham kok sama mas, kan kemaren hp mas rusak," kata Adam teraya tersenyum tipis.

Ya memang berul saat acara resebsinya kemarin abang satu-satunya itu tidak hadir karna berada di mesir melanjutkan S 2 nya. Saat di hubungi pun tidak bisa karna hp nya rusak. Maka dari itu Yusuf sedikit kaget jika adeknya itu sudah mempunyai istri.

"Mas udah membereskan barang-barang?" Tanya Adam.

"Belum, masih dalam bagasi," jawab Yusuf

"Ya sudah ayo adam bantu masukkan kedalam rumah," tawar Adam.

"Iya," jawab Yusuf.

Keduanya pun mulai memasukkan barang bawaan yusuf ke dalam kamarnya yang bersebelahan dengan kamar Adam.

🖊🖊🖊

      Tak terasa langit yang tadinya cerah kini mulai menggelap dan memancarkan cahaya yang keorangean.

Kay yang baru saja selesai mandi langsung menuju dapur untuk membantu Nyai Roro memasak sambil menunggu azan magrib.

"Eh," kaget Kay karna tidak sengaja ber barengan dengan Yusuf saat keluar kamar.

"Mas," sapa Kay sopan.

Dan hanya di balas anggukan kepala serta senyum tipis dan berlalu mendahului Kay menuju tangga.

Sesampainya di dapur kay menghampiri suaminya yang tengah duduk di kursi meja makan bersebelahan dengan Yusuf.

"Mas," panggil Kay.

Seketika Adam dan Yusuf menoleh.

"Emm maksud kay Mas Adam," ucap Kay dengan suara memelan tapi masih terdengar ditelinga ke duanya.

Yusuf yang merasa malu langsung mengalihkan pandangannya.

"Mas mau gak Kay bikinin omlet cumi, kan mas suka cumi," tawar Kay.

"Iya humaira kuuu, apa pun yang kamu masak Mas pasti suka," sahut adam lembut.

Mendengar itu Kay langsung memeluk suaminya dari samping.

"Ihhhhh makin sayang deh sama mas Adam," ucap kay di pelukan Adam.

"Ya udah kay masak dulu muach," ucap kay yang di akhiri ciuman singkat dipipi Adam, lalu berlari ke dapur.

Pipi dan telinga adam seketika memerah entah salting atau karna menahan malu.

Yusuf yang melihat itu cuma dapat tersenyum simpul.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Garis TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang