4. Bahagia atau Engga?

14 7 2
                                    

Tidak semua rasa bahagia gua ungkapin dengan senyuman!

~Tiffany Kayla Alexander~

"Tiffany! Kamu harus nurut sama Alvan! Ayah sudah menentukan kalau dia bakal tetap menemani mu di rumah!" ucap Geondra tanpa bantahan.

"Iya!" jawab Tiffany, namun beda dgn hati nya yg justru kesal bukan main, apalah ayah nya ini sudah mau pergi tapi tetap saja 'ngeselin!'.

"Yasudah ayah sama bunda berangkat!!" pamit Geondra. Setelah nya dirinya berjalan menuju mobil untuk kebandara, jgn lupa dgn istri nya yg mengikuti nya dari belakang.

Tiffany hanya menatap datar kepergian kedua orang tua nya.
"Gua gak tau, gua bahagia atau engga mereka pergi! Yah sebenarnya bahagia, tapi kenapa harus si kutu kupret sih yg nemenin gua?! Kan ada Yora!!" keselnya lalu masuk ke dalam rumahnya. Dirinya akan mengunci pintu rumah nya rapat-rapat, agar Alvan tidak bisa masuk nanti.

Sedangkan ART di rumah nya hanya diam melihat aksi sang majikan yg menutup pintu mau jendela dgn rapat, jangan lupa di kunci.

Setelah semuanya selesai Tiffany berjalan menuju kamarnya, ia akan membaca novel, lagian sudah tidak ada ayah maupun bunda nya bukan? Apalagi yg ia takuti? Semua kehidupan nya damai sekarang, tapi tunggu, setelah sosok Alvan, apakah laki-laki itu benar akan datang? Jika tidak maka Alhamdulillah bagi Tiffany.

Saat tengah asik membaca Novel terdengar suara keturunan pintu dari luar kamarnya. Dgn rasa malas dirinya beranjak dari posisinya yg tengah tengkurap itu. "Ada apalagi, masa iya IRT rumah yg ngetuk pintu kamar gua, apa ada tamu? Atau Alvan? Tapi kan gua udah nutup semua pintu sama jendela! Akh.. Gua lupa kasih tau bibi!!" batinnya menatap horror pintu kamar nya. Ia yakin jika sosok di baliknya itu adalah Alvan. Jika bukan maka ia akan makan makanan yg paling ia benci! Makanan yg rasanya macha!!

Ceklek.....

Mata Tiffany langsung membola melihat sosok jakun di depan nya dgn satu koper yg ia pengang.

"KOK LO BISA MASUK?!" teriaknya menatap horor remaja dgn kaos oblong warna hitam itu.

"Gua punya kunci nya!!" ucap Alvan sambil memperlihatkan kunci di tangan nya.

Tiffany menggeram dan langsung membanting pintu kamarnya. Sial ayahnya, kenapa malah menyerahkan kunci rumah. Dgn perasaan dongkol dirinya kembali ke kasur, jgn lupa dgn dia membanting dirinya ke atas kasur. Tangannya tergerak merogoh saku celananya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FILW KETOS!! {𝙱𝙴𝙻𝚄𝙼 𝙳𝙸𝚁𝙴𝚅𝙸𝚂𝙸}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang