Seonghwa selalu berusaha memberikan yang terbaik.
Dia dikenal sebagai anggota yang paling perfeksionis dan penuh semangat.
Namun, ada kalanya semangat itu bisa menjadi bumerang, terutama ketika dia harus menyelesaikan misi pribadi yang mengharuskannya untuk merekam dirinya sendiri.
Seonghwa berdiri di depan cermin di kamar dormnya, mencoba berbagai pose dan ekspresi untuk video yang harus dia buat. Setiap kali dia menekan tombol rekam, rasa canggung dan tidak percaya diri menyerangnya. Dia merasa aneh melihat dirinya sendiri di layar kamera, dan semakin dia berusaha, semakin frustrasi dia.
Setelah berjam-jam mencoba dan gagal, Seonghwa merasa kelelahan. Dia melemparkan dirinya ke tempat tidur, menekan wajahnya ke bantal, dan berteriak frustasi. Dia merasa tidak berguna dan tidak yakin apakah usahanya akan membuahkan hasil.
Sementara itu, di kamar sebelah, San mendengar teriakan Seonghwa. San, yang selalu peka terhadap perasaan teman-temannya, segera merasa khawatir. Dia bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan ke kamar Seonghwa. Tanpa mengetuk, dia membuka pintu dan melihat Seonghwa yang sedang meringkuk di tempat tidur, wajahnya masih tertanam di bantal.
"Seonghwa, ada apa? Apa yang terjadi?" tanya San dengan nada lembut namun penuh kekhawatiran.
Seonghwa mengangkat wajahnya dari bantal, menatap San dengan mata berkaca-kaca. "Aku tidak bisa melakukannya, San. Aku merasa canggung dan aneh setiap kali mencoba merekam diriku sendiri. Aku tidak tahu apakah aku melakukan hal yang benar."
San mendekati tempat tidur dan duduk di samping Seonghwa. Dia meletakkan tangannya di bahu Seonghwa, memberikan sentuhan yang menenangkan. "Seonghwa, kamu selalu memberikan yang terbaik. Tidak ada yang salah dengan merasa canggung, itu hal yang wajar. Tapi jangan biarkan perasaan itu menghentikanmu."
Seonghwa menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya. "Tapi aku merasa seperti aku tidak bisa melakukannya. Semua orang tampaknya begitu alami di depan kamera, sementara aku merasa seperti aku tidak tahu apa yang aku lakukan."
San tersenyum hangat. "Kita semua punya kelemahan, Seonghwa. Tapi itu bukan alasan untuk menyerah. Kau harus ingat bahwa kita semua ada di sini untuk saling mendukung. Jika kamu merasa kesulitan, kita bisa menghadapinya bersama."
Seonghwa merasa sedikit lega mendengar kata-kata San. "Tapi bagaimana caranya? Aku tidak tahu harus mulai dari mana."
San berdiri dan meraih kamera Seonghwa yang terletak di meja. "Ayo kita mulai dari awal. Aku akan membantumu. Kita bisa melakukannya bersama."
Seonghwa mengangguk pelan, merasa semangatnya kembali. Mereka berdua mulai merekam video bersama, San memberikan arahan dan tips untuk membuat Seonghwa merasa lebih nyaman di depan kamera.
Dengan bantuan San, Seonghwa mulai merasa lebih percaya diri. Dia mulai tersenyum dan tertawa lebih alami, dan perlahan-lahan rasa canggung itu menghilang.
Setelah beberapa jam bekerja bersama, mereka akhirnya menyelesaikan video tersebut. Seonghwa melihat hasil akhirnya dengan rasa bangga dan lega. "Terima kasih, San. Aku tidak bisa melakukannya tanpa bantuanmu."
San tersenyum dan memeluk Seonghwa erat-erat. "Kau bisa melakukan apapun, Seonghwa. Ingatlah bahwa kita selalu ada untuk saling mendukung. Jangan pernah merasa sendirian."
Malam itu, Seonghwa tidur dengan perasaan lebih baik.
Keesokan harinya, ketika video mereka dirilis, para penggemar memberikan respon positif. Mereka memuji keaslian dan kehangatan yang terpancar dari video tersebut.
Seonghwa merasa lega dan bahagia, mengetahui bahwa usahanya tidak sia-sia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Exquisite Episode • All × Seonghwa
Hayran Kurgubottom!Seonghwa / Seonghwa centric ©2023, yongoroku456