Bab 3

6.5K 167 0
                                    

Selamat Membaca.


Sebelumnya.

Dan Sagara sangat tertarik dengan wajah asli Veron yang sekarang semakin cantik tanpa make up yang sering ia pakai untuk menutupi wajah cantiknya itu.

Berjalan masuk ke kamar dan mendekati Veron yang masih asyik mencari baju di lemari baju yang ada di kamar Sagara tanpa tau jika kini Sagara sudah ada di belakang nya.

Sekarang...

Sebuah hembusan di dekat telinga membuat Veron merinding di buatnya, ia pun langsung berbalik dan bisa ia lihat dada bidang seseorang dan bekas tembakan di dada sebelah kanan.

Tanpa sadar tangan Veron menyentuh bekas tembakan itu dengan pelan.

"Shh... Kau menggodaku Veron" suara berat itu membuat Veron tersadar dan langsung mendorong tubuh itu yang tak lain adalah Sagara.

"Kau kemanakan baju ku Sagara" kata Veron dengan menatap penuh benci ke Sagara.

"Untuk apa kamu mencari baju kelak itu, lebih baik sekarang... " kata Sagara menggantung dan tanpa aba-aba langsung menarik tangan Veron sampai Veron menabrak dada bidangnya.

"Mari kita bersenang-senang baby~ " bisik Sagara yang mana itu sukses membuat bulu kuduk Veron merinding.

Dan bertepatan itu sebuah ciuman tercipta dari dua bibir yang kini saling menyatu, Veron yang terkejut hanya bisa pasrah kala bibir nya di lumat abis oleh Sagara.

"Umpphtt... "

"Ahhh... "

Sebuah desahan lolos kala pantat seksi milik Veron di remas oleh tangan besar Sagara.

"Ahh... Saga... " desahan itu mulai keluar lagi kala Sagara kini mulai mengeksplorasi leher jenjang dan putih milik Veron.

"Akhh... Sakit... " sungguh rasanya sakit kala leher Veron di gigit oleh Sagara sampai berdarah.

Sagara yang melihat darah itu pun menjilatnya.

"Manis, seperti orang nya" dengan suara berat dan maskulin Sagara berbicara dan langsung menggendong Veron dan menjatuhkannya di kasur milik Sagara yang cukup besar.

"Hentikan Sagara" kata Veron memundurkan tubuhnya agar tak di jangkau oleh Sagara.

"Berhenti menghindar baby, dan kau akan merasakan puas, namun jika kamu memberontak serta membuat aku kesal maka kamu akan aku hukum" kata Sagara panjang lebar sambil terus mencengkram kaki Veron yang memberontak.

Bahkan kini tali Bathrobe milik Veron sudah longgar dan sedikit lagi akan lepas. Tubuh putih Veron sungguh menggugah hasrat terpendam bagi Sagara.

Kini keadaan Veron tak bisa di katakan baik-baik saja, itu semua karena Sagara memperlakukan Veron cukup sadis.

Veron di perkosa walaupun bagi Veron itu cukup nikmat karena ini baru pertama kalinya ia jadi uke yang tersiksa karena junior nya terdapat ring untuk mencegah ejakulasi.

Sedangkan lubang Veron terus di gempur oleh Sagara tanpa ampun. Darah yang mengalir pertama kali penetrasi tadi juga sudah mengering.

"Ahhh.... "

"Ahhh... "

"Sagara... Stop... Ahhh.... " desahan Veron seperti melodi indah di telinga Sagara.

Sangking semangat nya Sagara terus menikmati tubuh Veron dan tanpa sadar mencekik leher Veron yang mana itu membuat Veron mulai kesulitan bernafas.

Sekarang Veron sedang menungging dengan Sagara yang terus menghentakkan pinggulnya sampai membuat Veron mendesah panjang dan mencapai pelepasannya namun tak berselang lama karena.

Sagara yang semakin nikmat masih terus mencekik leher Veron, menggigit pundak Veron sampai ia mencapai pelepasan tanpa sadar cekikannya membuat Veron menghembuskan nafasnya.

Ya Veron akhirnya mati karena cekikan Sagara tak main-main dan membuat Veron kesulitan bernafas.

Sagara yang mencapai pelepasannya ambruk bersamaan dengan tubuh Veron yang mulai dingin.

Sagara pun tertidur di samping tubuh Veron yang bibir nya mulai biru karena telah tiada.

Tubuh keduanya terbaring dengan selimut yang menutupi tubuh polos keduanya.

Di univers lain.

"Shh,,, anyink.... Gue dimana? Kok gue malah di ruang hampa, apa gue dah mati ya" gumam si pemuda menatap tubuhnya yang melayang dan tak mendapati siapapun di sekitarnya yang malah tampak sepi tiada orang lain  selain dirinya.

"Holla kak Veron" sapa seorang pemuda manis, cantik dan lucu datang tiba-tiba di dekat Veron.

"Anyink, siapa lo? Kok tau nama gue? " tanya Veron heran.

"Aku Alenka, kakak mau kan nempatin tubuh aku" tanya si pemuda yang bernama Alenka.

"Kalau gue nempatin tubuh lo, lah terus tubuh gue gimana? " tanya Veron.

Alenka pun mulai cerita dan endingnya.

"Kakak sudah mati di cekik oleh Sagara, kini kakak juga harus nempatin tubuh aku dan buatlah kisah kakak agar bisa bahagia" jelas si pemuda yang bernama Alenka.

"Ya dah, mau gimana lagi mau balik juga gak bisa, mending hidup dengan baru dan nyari cowok tampan pasti seru" kata Veron bahagia.

Dan tak berselang lama tubuhnya menghilang dan mulai masuk ke dalam tubuh seorang pemuda manis dan cantik.






Tbc.

1 Juli 2024

PPB •Polos² BinaL•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang