°MAPP° 1

9.5K 458 13
                                    

sebelum membaca ada baiknya menekan tanda bintang ⭐ dibawah sebelah kiri

🍃
tandai typo⚠️
🍃

🍃tandai typo⚠️🍃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍃✧✧🍃

pagi hari disebuah kamar seorang remaja masih betah di alam mimpinya sebelum suara dering hp mengganggunya, ia dengan malas membuka kedua bola matanya dan menjawabnya dengan ogah-ogahan.

"apa" dengan suara yang terdengar serak khas orang bangun tidur.

"heh jangan bilang lo baru bangun!. ini udah jam 07.15 Bentar lagi pagar bakalan di tutup dan lo baru bangun yang bener aja, gw udah nungguin lo dari tadi dan lo-".

tutt

panggilan itu ditutup secara sepihak oleh gavin ia pun dengan malas beranjak dari kasurnya dan menunju kamar mandi hanya untuk cuci muka dan gosok gigi, setelahnya ia pun memakai seragam sekolahnya dan sepatu.

dan gavin pun keluar dan memanaskan motornya sebentar sambil memakan roti lalu ia pun menaiki motornya dan menjalankan menunju sekolah dengan kecepatan tinggi, untungnya jalanan tidak terlalu ramai.

beberapa menit kemudian gavin pun sampai dan menerobos pagar yang sebentar lagi tertutup satpam yang sedang menutupnya pun hanya bisa memegang dadanya yang dag-dig-dug serrr setelahnya ia hanya bisa menghela nafas mencoba sabar dengan kelakuan bocah edan seperti gavin.

gavin memarkirkan motornya dan segera ke kelasnya yang berada di lantai 2, sesampainya gavin di depan kelas yang pintunya sudah tertutup dia menendang pintu itu hingga terbuka dan roboh karna rusak, setelah nya ia nyelonong masuk dan duduk di bangku belakang pojok dekat jendela.

menghiraukan guru yang sedang menatapnya tajam, ia melipat kedua tangannya di atas meja dan menelungkupkan kepalanya berniat tidur kembali tapi baru saja ia memejamkan matanya sebuah penghapus lebih dulu melayang di kepalanya, sehingga mau tak mau gavin kembali mendongak dan melihat guru itu yang saat ini mukanya sudah memerah menahan amarah sedangkan siswa/i di kelas hanya berdoa semoga gavin bisa selamat dari amukan guru killer itu.

sebut saja guru itu bu putri

bu putri menghampiri gavin dengan penggaris kayu ditangannya dan

prakk

bunyi penggaris yg bersentuhan dengan meja gavin dengan kuat hingga mengagetkan siswa/i di kelas.

eh anying

babi

tai

cancut putri kuning eh

eh kontol ups

mak

kolor gw warna ijo

transmigrasi menjadi adek protagonis pria BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang