8

8 1 0
                                    

Di pagi seperti biasanya
Murid datang ke sekolah untuk belajar
Disana Felix, Ji-Sung dan hyunjin bejalan menuju kelas
Tapi di perjalanan Felix melihat ada caeryeong yang duduk sambil memegang apel

" Hey Ji-Sung lihat itu"

Ji-Sung melihat ke arah yang di maksud oleh Felix

" Sama samperin"

Jisung menghelah nafas nya lalu berjalan mendekati caeryeong.
Caeryeong melihat Jisung mendekati nya terdiam

" Kenapa ?"

" Hem , itu kata teman ku perlakuan ku waktu itu sangat kasar "

"Jadi?"

"Jadi, aku minta maaf . Maaf yah"

"Hm, Iyah gak papa"

Ji-Sung hendak pergi tapi di panggil oleh caeryeong

" Eh tunggu, kata temen ku kau juga salah jadi kau juga harus minta maaf"

" Begitu, menurut mu gimana?"

"Aku rasa mereka benar"

" Baiklah, aku minta maaf"

"Bagus sekarang kita impas"

"Impas? Ku rasa gak, kemarin itu kau menampar ku kan"

"Iyah, apa kau juga ingin menampar ku?"

" Iyah kan kau mau impas"

" Kau ingin menampar seorang gadis?"

"Apa salah nya jika gadis itu mau impas yah kan"

"Ck, baiklah tampar aja tampar"
Ucap caeryeong mendekatkan pipi nya ke Ji-Sung

Ji-Sung melihat itu tersenyum hendak mengelus pipi caeryeong tapi bel masuk sudah berbunyi

" Ku rasa gak perlu, nanti tangan ku kotor" ujar Jisung lalu pergi menjauh dari caeryeong

Caeryeong yang mendengar itu melotot
" Bajingan, ternyata pikiran teman gua tehadap lu itu salah. Pikiran gua yang bener. Dasar bajingan" ucap nya sambil melempar apel
.
.
.
.
.
.
Hyunjin berjalan ke arah tempat sembayang dan menemui yeji

" Tunggu"

Yeji berhenti dan melihat ke arah hyunjin

" Gua ingin bicara , tapi lu jangan marah yah"

Yeji menganggukan kepalanya

" Gua udah tau soal kehidupan lu, soal suami lu yeonjun . Gua meresa yang orang bilang soal seorang gadis jauh kalah dari pemuda itu salah. Karena setelah tau cerita lu gua merasa seorang gadis bahkan bisa lebih kuat dari seorang pemuda"

Yeji yang mendengarkan itu diam menatap hyunjin

"Ingat lu sudah berjanji untuk gak marah" ucap hyunjin

"Gua gak marah, tapi gua gak biasa dengar pujian . Bagi gua untuk pemuda dan pemudi untuk menjadi teman salah atau benar nya gua gak tau. Dan gua gak sekuat yang lu kira" jawab yeji

"Dengar, salah benar nya itu urusan tuhan. gua cuma ingin kita berteman aja. Jika kau merasa ini benar ulurkan tangan lu kalau itu salah lu boleh pergi gua gak bakal ganggu lu lagi"
Ucap hyunjin sambil menjulurkan tangannya

Yeji diam sejenak lalu di ia menjulurkan tangan dan menjabat tangan hyunjin

" Gua hyunjin, lu siapa"

" Jika sudah jadi teman panggil namanya, gua yeji"

lalu mereka tersenyum,
Yeji hendak pergi dan di ikuti hyunjin

" Gak sembayang dulu hyunjin?"

"Gak, doa gua udah terkabul"

Yeji cuma menggelengkan kepalanya dan pergi
.
.
.
.
.
.

"Kenapa lu gak cari kerjaan lain aja Lix"

"Ryujin, mana ada orang yang mau memperkerjakan pelajar . Ini masih untung ada yang terima"

"Iyah juga sih"

"Oh Iyah, mana paman Jackson"

"Dia ada di kamar sejak tadi gak keluar keluar"

Tak lama papa ryujin pun keluar dengan pakai jas berwarna mereka
Ryujin yang melihat itu heran

" Papa mau kemana?"

"Aku ada kencan dengan yuqi"

"Lalu kenapa papa pake baju begini"

"Yuqi bilang dia suka pria klasik"

" Tapi papa seperti orang bodoh kayak gini mah"

"Hey, ini baju kesukaan mama mu dulu tau . Lagian papa kelihatan keren yah kan Lix"

" Iyah paman , paman keren banget"

" Gak gak, papa harus ganti baju sekarang"

"Gak sayang, papa harus pergi sekarang"

papa ryujin hendak pergi baru sampai pintu ryujin berteriak

"PAPA JANGAN KELUAR, PAPA TAU PAPA KEK ORANG BODOH"

Papa ryujin cemberut lalu ryujin mendekati papa nya dan melepas jas merah yang di pake papa nya dan mengganti nya dengan luaran kemeja yang lebih pendek lalu ia rapihkan rambut papa nya

" Ini baru papa ryujin, papa tau kalau orang mencintai papa orang itu gak masalah penampilan papa gimana. Kalau dia mencintai papa karena perubahan papa itu bukan cinta tapi perjanjian bukan begitu pa"

Papa ryujin yang mendengar itu pun tersenyum lalu ia memeluk ryujin dan pergi keluar untuk berkencan

" Ada ada aja"

.
.
.
.
.
.
.

(^_^) Happy reading

MOHABBATEIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang