"Ngomong ngomong soal perjodohan gue, lo harus janji ya jangan sebarin"
"Sebarin aja gak sih? Tenang kok gue gak secupu itu, kan kita bestie"
"Terima kasih Dev"
Devi hanya tersenyum lebar, tak terasa kini sahabatnya akan menikah mendahuluinya meskipun Quena tidak mencintai laki laki itu.
"Kita pulang yuk, kemalaman nanti" ajak Devi.
Sebelum pergi meninggalkan kafe tersebut, Devi dan Quena terlebih dahulu membayar makanannya tadi di kasir lalu berjalan menuju parkiran mobil.
Setelah sampai di parkiran mobil, mereka berdua masuk ke dalam dan melajukan mobil meninggalkan tempat itu. Di sepanjang jalan, mereka berdua mengobrol santai sesekali tertawa bersama.
Momen momen mereka berdua sebelum mereka jarang untuk bertemu karena bentar lagi Quena akan menikah dengan pilihan atau perjodohan karena hutang!
"Gue gak rela Na jika lo disakiti dengan laki laki itu, semoga saja lo benar benar dicintai dan dijaga, gue ingin bantu lo Na kenapa lo selalu menolak bantuan gue sih? Gue harap lo benar benar bahagia dan tersenyum seperti ini selalu dan setiap saat. Gue percaya lo kuat" batin Devi yang melihat senyuman lebar Quena.
"Dev, kenapa sih lihat gue terus?" Tanya Quena yang sadar sedari tadi Devi memandanginya "lo naksir sama gue ya?" Lanjutnya.
"Amit amit gue lesby, baper banget padahal gak lihat lo" jawabnya dengan tersenyum.
"Ya bisa aja, lo suka sama gue ya Dev?"
"Gila lo! Ya kali gue suka sama lo, gue masih normal ya"
"Hehe, canda canda"
Sore hari ini lumayan macet di perjalanan mungkin mereka akan sampai di rumah Quena malam hari.
Sudah menghabiskan beberapa jam, akhirnya mereka bisa keluar dari kemacetan panjang ini. Devi langsung mengantarkan Quena untuk pulang ke rumahnya.
"Lah mobil siapa Na? Ada tamu di rumah lo?" tanya Devi melihat mobil di depan rumah Quena.
"Kan gue tari tadi sama lo Dev, mana gue tahu" jawab Quena "ya sudah gue keluar, btw terimakasih hari ini" lanjutnya dan keluar dari mobil Devi.
Setelah melihat kepergian Devi, Quena langsung masuk ke dalam rumahnya. Tapi anehnya tak ada orang di dalam rumah miliknya.
"Mah pah, Ena pulang" kata Quena mencari keberadaan orang tuanya "loh gak ada? Terus kenapa pintunya gak kekunci? Terus mobil siapa di dalam" lanjutnya dengan kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
From CEO Debt to Girl Love✓
Ficțiune adolescențiBagaimana jadinya jika hutang menjadi cinta? Kisah cinta mereka menjadi pertarungan antara seorang CEO yang benar benar jatuh cinta dan seorang mahasiswi yang hanya terpaksa. Bisakah cinta mereka bertahan di tengah-tengah ? Ataukah hubungan mereka...