Tidak. Sungguh aku tidak pernah melewatkan tugas utamaku. Menyapu. Sejak kelas satu SD tugasku dirumah adalah menyapu. Kelas tiga SD tambah mencuci piring, tapi itu kadang tidak lolos uji seleksi, beberapa piring di cuci lagi karena masih menurutnya masih perlu dibersihkan. Alias masih kotor. Kesal? Iya, sedikit. Toh buat apa kalau banyak? Mungkin aku kecil memang belum pandai mencuci. Kelas 1-6 magang juga jadi pengambil jemuran. Memang karena tidak ada yang bergerak. Maka aku saja. Berapa kali baju yang masih basah masuk kedalam keranjang. Malas memilih. Ya, memang aku menyebalkan. SMP Pekerjaan tetap ku tetap menyapu, kelas 8 aku mulai jarang menyapu satu area. Kamar kakakku, karena dia tidak bantu aku. Maka, harus kulewati kamarnya, tidak ku bersihkan. Sudah tidak apa. Dia bantu saya apa? Dia tidak pernah bantu saya mengerjakan PR matematika. Banyak. Malas menyebutkan. Kalau harus ku jelaskan. Aku memilih opsi untuk diam saja. Karena melelahkan. Menyebalkan. Mengapa kalian berpikir bahwa semua orang itu sama?