34. The Kid

29 4 5
                                    

🎧 PLAYLIST
'Heart Shaped Box'
By : Nirvana

"Bagaimana sekarang, Zack? Kita terus melakukan pencarian selama hampir dua tahun lamanya, tapi kita tak bisa menemukan Kakek Gorila." kata Jason sebelum mereka kembali pergi untuk pencarian berikutnya.

Zack menghela nafasnya kasar. "Jangan putus semangat, Jason... Dia pasti ada disekitar negeri Amethyst." balas Zack untuk menenangkan Jason. Jason pun mengangguk. "Baiklah. Demi Kak Hilmar dan Rietta, aku rela melakukan pencarian ini sampai kapan pun itu." sambungnya. Zack menepuk bahu Jason beberapa kali.

"Jason!" seru Sebastian dari kejauhan. Memanggil Jason karena mereka akan memulai perjalanannya tak lama lagi. "Pergilah," kata Zack. Dengan cepat, Jason langsung menghampiri Sebastian dan yang lainnya.

Sedangkan didalam Kerajaan, Zack masih terdiam menatap ke arah luar. "Dimana kau, Kakek Gorila?" batinnya.

"Kak Zack!" panggil Justin yang menghampirinya. Zack langsung berbalik badan. "Justin?" Justin menarik tangan sang kakak dengan senyuman lebarnya. "Aku telah menemukan sesuatu yang pasti sangat kau butuhkan saat ini!" lanjut justin.

Zack hanya mengikuti Justin yang membawanya ke ruangannya sendiri. "Ini dia!" ujar Justin bersemangat. Zack terdiam. Melihat Justin yang menunjuk kearah tumpukkan buku Sihir Ilmu Hitam yang berada diatas meja Zack.

"Apa?" tanya Zack.

Sontak justin melihat kearah buku itu lalu kembali menatap Zack. "Aku menemukan buku-buku sihir ilmu hitam ini di Perpustakaan kerajaan, aku mengambilnya diam-diam karena kau mungkin membutuhkannya untuk bersiap jika saja segel sihir kita telah lepas." sambung Justin.

Zack mengernyit lalu berkata, "Justin, aku sudah membaca hampir semua buku sihir ilmu hitam di Perpustakaan kerajaan ..." katanya. Justin langsung terlihat terkejut.

"K-kau ... kau sangat kutu buku, Kak..." gumam Justin.

Zack mengangkat satu alisnya. "Itu yang ku lakukan selama hampir dua tahun ini, Justin..." kata Zack. "Bagaimana denganmu, apa kau sudah menemukan cara untuk melepas paksa segel sihir kita ini?" tanyanya.

Justin terlihat masam. "Biasanya dengan mudah aku bisa melepas segel sihir dengan kunci pelepas segel ku. Tapi kali ini berbeda, mungkin ayah sengaja menyegel kita dengan sihir yang lebih kuat karena dia tahu aku sering melepasnya begitu saja."

Zack menghela nafasnya pasrah. "Tapi jangan khawatir, karena aku memiliki ide yang bagus agar kunci ini dapat berhasil." lanjut Justin yang membuat Zack memandangnya remeh. Ide yang keluar dari mulut adiknya ini tak selalu berakhir baik.

"Aku akan mencari tahu energi sihirnya agar aku bisa memasukannya ke dalam energi kunci. Ini memang cara yang curang, tapi pasti akan berhasil."

Zack masih mendengarkan. Mulai tertarik dengan pembicaraan kali ini. "Caranya mudah, aku hanya perlu mengambil satu helai rambut ayah saat ia tengah tertidur, lalu aku akan---"

'TOK TOK'

Terdengar suara ketukan dari arah luar ruangan. Zack merasa lega. Dirinya tak perlu mendengar rencana nekat sang adik. "Masuk!" kata Zack. Beberapa pengawal pun masuk ke dalam ruang Zack lalu berkata,

"Putra Mahkota, kami menemukan anak kecil yang ingin menyusup Kerajaan Xannider," ujar salah satu pengawal. Zack lalu terlihat keheranan.

"Anak kecil?!" tanya Justin.

Pengawal itu mengangguk. Zack dan Justin langsung saling bertatapan. Mereka pun mengikuti para pengawal itu yang akan mengantar mereka kemana anak kecil itu berada. "Ini, Pangeran..." kata pengawal itu sembari menunjukkan anak lelaki berumur sekitar delapan tahun dengan rambut berwarna putih dan mata ungu.

THE CURSE OF LUMINERA | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang