Bagian 40

1.7K 212 111
                                        





flashback on

Indira dengan susah payah memapah tubuh gabriel untuk masuk kedalam kosan miliknya.
Dengan hati hati indira membaringkan tubuh gabriel diatas kasurnya. Ia menatap gabriel yang masih memejamkan mata nya

'Klo gue bawa gabriel balik, yang ada callie bakal salah paham sama gue' gumam indira sambil memperhatikan gabriel

'Semoga baik baik aja deh setelah gabriel pulang dari sini'

Indira hendak membalikkan badannya untuk masuk kedalam kamar mandinya, ia berniat ingin membersihkan dirinya namun tangannya ditahan tiba tiba.

Indira melihat kearah tangan gabriel yang sudah menggenggam pergelangan tangannya

'Mau kemana?' ucap gabriel dengan tatapan sendunya

Indira tau betul jika gabriel tidak sadar sepenuhnya.
'Aku mau mandi el' ucap indira

'Disini aja, temenin aku' gabriel menarik tubuh indira agar lebih dekat dengannya

Entah indira mengikutinya ia semakin mendekatkan tubuhnya pada gabriel, bahkan kini tangan gabriel sudah melingkar dipinggang milik indira dan gabriel sudah membenamkan wajahnya diperut indira.
Indira tidak bisa menolak, ia mengusap lembut rambut gabriel.

'Aku cape kel'

Kata kata itulah yang terdengar oleh indira. Benar bukan, jika gabriel masih belum sadar dari mabuknya, ia masih menganggap jika indira adalah callie.

Indira diam, ia masih ingin mendengarkan apa yang gabriel ucapkan sekarang, ia ingin tau isi hati dan pikiran yang gabriel simpan.

'Aku cape kel harus berpura pura gatau apa apa, Aku cape kel harus nahan rasa cemburu sendiri'

Indira menatap kepala gabriel yang masih membenamkan wajahnya diperutnya, namun semua ucapannya tetap terdengar dengan jelas karna gabriel tidak terlalu mengeratkan pelukannya.

'Sesayang itu kamu sama vano ya kel, sampe aku aja gaada sedikitpun dihati kmu?'

Indira sedikit terkejut saat mendengar gabriel menyebutkan nama vano.
Apa gabriel sudah tau tentang hubungan callie dan vano?

'Apa aku nyerah aja ya kel buat pertahanin ini semua?' gabriel melepaskan pelukkannya dan kini sudah menatap indira dengan pipi yang sudah basah dengan air mata

Entah sejak kapan gabriel menangis. Indira yang melihat itu benar benar tidak tega. ia duduk ditepi ranjang disamping gabriel, ia mengusap air mata gabriel

'Jangan nangis el' ucap indira dengan nada lembut nya

'Aku sakit kel hiks' gabriel mulai menangis sambil menundukkan air matanya

Mata indira berkaca kaca, untuk pertama kalinya ia melihat seorang gabriel yang selalu tersenyum dihadapannya kini menangis sendu.
Indira mengangkat dagu gabriel untuk menatap matanya.
Mata yang memerah dan basah sekarang, tidak ada lagi mata yang tersenyum malam ini dihadapan indira.

Entah apa yang indira fikirkan, ia langsung mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir milik gabriel tanpa aba aba.

Gabriel yang masih dengan keadaan mabuk menerimanya tanpa paksaan, yang ia pikirkan dihadapannya adalah callie.
Gabriel menahan tengkuk indira, mereka semakin memperdalam ciuman mereka, bahkan saat ini sudah bukan hanya saling menempel, mereka sudah saling melumat satu sama lain.

Closer [Cella] (SEDANG PRE ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang