🏴Part 15

16 1 0
                                    

Zia mengendarai motornya dengan pelan karena tangan nya yang masih sakit bahkan lebam. Zia pun sampai dirumahnya, ia memarkirkan motornya di garasi. Ia berjalan menuju dalam rumah tetapi pintu nya di kunci.

Zia menekan bel rumah nya.

"Apa bi santi udah tidur ya" gumam zia. Namun tak lama pintu pun terbuka.

"Loh non zia kenapa pada lebam gini" ucap bi santi.

"Gapapa bi" balas zia.

Zia pun duduk di sofa dan bi santi mengambil air hangat untuk mengompres lengan dan wajah zia yang lebam.

"Aww sakit bi" rintih zia saat bi santi mengompres bagian wajahnya yang memar akibat terpukul hingga mengeluarkan darah dari mulutnya.

"Non zia kok bisa gini kenapa? Jatuh non?" Tanya bi santi.

"Berantem bi" tukas zia.

"Hah? Kok bisa non berantem" ucap bi santi syok.

"Bisa bi, tadi zia di kejar dan di keroyok geng motor lain" jelas zia.

"Ya ampun non"

"Bi santi jangan bilang ke papa ya kalo papa pulang nanti" pinta zia.

"Kalo papa non zia nanya gimana"

"Bilang aja jatuh bi dari motor" ucap zia pada bi santi.

"Ya udah gimana non aja deh"

"Ini udah selesai, sekarang non zia istirahat ya, bibi anter ke atas ya" tutur bi santi.

"Gausah bi, zia sendiri aja ke atas" Tolak zia.

"Yaudah non"

Zia pun menaiki tangga menuju kamarnya. Sesampainya di kamar zia langsung mengganti pakaian dan merebahkan diri.

"Cel maafin gue, lo pasti nungguin gue dari tadi" gumam zia mengingat janji nya dengan celsi.

***
"Non zia demam, bibi kompres ya, non jangan sekolah dulu" ucap bi santi hendak membangunkan zia yang masih tertidur di atas kasur dengan menutup badannya dengan selimut.

"I-iya bi"

Bi santi memberikan kompresan air dingin pada dahi zia agar demamnya segera menurun.

***

Suara kebisingan di kelas 11 Ipa 2 sudah menjadi kebiasaan bagi para murid kelas.

"Hey cel" ucap Acha mengagetkan celsi.

"Eh kamu udah sembuh cha?" Tanya celsi.

"Hmm agak mendingan sih" seru acha.

"Kenapa kamu sekolah dulu? Kan lebih baik istirahat dulu yang cukup cha" Ujar celsi.

"Gapapa kok" seru acha.

"Oh ya zia ke mana? Kok bangku nya kosong" lanjut nya lagi.

"Aku juga gak tau, bahkan kemarin zia gak dateng pada aku udah nunggu dia di taman" ujar celsi.

"Ke taman? Ngapain?" Tanya acha.

"Aku ajak zia main, kan jarang tuh kita main keluar sama zia, ya udah jadi aku ajak zia ketaman sehabis isya tapi zia gak dateng dan gak ngabarin aku" jelas celsi.

"Zia kenapa ya emm" gumam acha.

"Aku juga ga tau cha" balas celsi.

"Coba chat zia cel, aku takut zia kenapa-napa" seru acha.

"Udah cha tapi gak di bales bahkan gak aktif" jelas celsi.

Kemudian bu maya memasuki kelas 11 ipa 2.

"Loh itu bangku zia kosong? Kemana?" tanya bu maya.

MEET AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang