'
asahi duduk di kursi meja belajarnya sembari menarikan tangannya di buku yang sudah terisi beberapa tulisannya. mengerjakan pr dengan damai, sebelum suara kaki terpijak di balkon kamarnya.
ia berjalan guna membuka pintu balkonnya untuk mengecek siapa yang datang dan melihat pemuda itu lagi yang kembali.
"ada apa?" tanya asahi.
"apa ada yang datang kemari?" tanya balik pemuda itu.
asahi menyerengit, namun ia menggeleng kecil sebagai jawaban.
"apa ada sesuatu?" tanya asahi kembali.
pemuda itu terdiam sejenak, menatap asahi lekat. "jangan biarkan seseorang masuk kesini. dan seharusnya aku tidak lagi datang kemari."
asahi sontak mengubah tatapannya menjadi sendu. entah kenapa ada rasa tak rela di balik pernyataan penuda itu padanya.
"huh? ada apa?"
pemuda itu tersenyum. "tidak aman bagimu jika aku terus datang kemari. aku pergi dulu." setelahnya pemuda itu menjauh hilang dari balkon kamarnya.
"tunggu!"
asahi tiba-tiba merasa hampa. menatap kepergian pemuda tadi yang sebenarnya sudah menghilang dengan tatapan entah apa.
mungkin tidak rela.
ia terdiam cukup lama disana. merenungi kembali perkataan haruto yang tiba-tiba mendatanginya kembali.
"aku hanya ingin bertanya apa dia pemburu itu."
♪ cazador ♪
esok siang di kantin teulight cukup ramai dan saling berdesak-desakan, namun tidak dengan asahi yang hanya diam melamun di tempat duduknya bersama yedam di seberang.
pemuda berkacamata itu menyapu pandangannya ke arah kantin yang begitu ramai.
"astaga, aku yakin si kim itu akan terhimpit anak teulight jika kondisinya seperti ini." eluh yedam entah kepada siapa, karena asahi hanya diam dengan pandangan kosong.
karena merasa tak ada jawaban, yedam menatap temannya yang melamun itu. tangannya bergerak di depan wajah asahi guna menyadarkan pemuda itu, dan asahi benar-benar tersadar dari lamunannya.
"huh?" asahi menatap yedam dengan tatapan bingungnya.
"ada apa denganmu sa? kau melamun." ujar yedam.
asahi meneguk salivanya menatap ke bawah. asahi tidak tahu apa yang tengah terjadi padanya saat ini.
sejak percakapan terakhir dari pemuda berkemeja putih itu semalam, ia jadi tidak bisa tidur bahkan mungkin sejak berada di kelas tadi ia juga banyak melamun hanya karena memikirkan pemuda yang entah siapa namanya, ia lupa untuk bertanya.
tiba-tiba peluh membasahi pelipisnya. asahi beranjak dari tempat duduknya dan berjalan meninggalkan kantin tak menggubris teriakkan yedam memanggil namanya.
"kemana asahi?" tanya junkyu yang baru tiba dengan membawa satu nampan berisi tiga mangkuk makanan.
yedam mengedikkan bahunya tanda tidak tahu. sementara junkyu menatap punggung asahi yang telah menjauh dari area kantin.
ada apa dengan temannya itu? sejak tadi pagi di kelas asahi banyak melamun, tetapi saat di tanya ,ia hanya diam dan malah pergi begitu saja.
♪ cazador ♪
di koridor asahi masih berjalan untuk menuju kamar mandi, tetapi langkahnya terhenti saat melihat haruto yang berjalan santai dari arah berlawanan.
asahi berlari menghampiri pemuda tinggi itu. dengan nafas terengah-engah asahi berhenti di depan haruto, membuat tanda tanya dari si pemuda tinggi.
"ada apa sa?" tanya haruto setelah melihat asahi yang selesai mengatur nafasnya sehabis berlari entah dari mana.
asahi mendongak menatap sang lawan bicara. "ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu haru."
alis haruto terangkat sebelah sebelum asahi menyuruh dirinya untuk mengikutinya.
selama beberapa langkah berjalan, mereka berdua tiba di taman gedung teulight yang tak jauh dari kantin.
haruto tetap mengikuti kemana asahi berjalan dan terpijak di taman yang sepi, karena siswa siswi teulight sangat jarang datang kemari.
asahi menghela nafasnya sejenak dan membalik tubuhnya menghadap haruto, meremat ujung seragamnya untuk memulai pembicaraan.
"haru, tentang ucapanmu waktu itu. pemburu penghisap energi." ucapan asahi menggantung kala melihat haruto menganggukkan kepalanya seperti mengerti apa yang akan ia tanya.
"apa kau ingin tahu tentang mereka?" pertanyaan haruto yang langsung mendapat anggukan samar dari asahi.
haruto seperti melihat siratan ragu dari raut wajah asahi. haruto berdehem sebentar, "apa kau bertanya seperti ini karena kau bertemu mereka..?" tanya haruto dengan volume pelan, tetapi bisa asahi dengar dengan jelas.
asahi tiba-tiba merasa tegang sekarang. pikiran nya semakin berkecamuk, nafasnya berhembus tak beraturan. matanya tiba-tiba memanas, seperti air bening ingin keluar dari pelupuk matanya.
haruto yang melihat itu pun sontak bertanya. "ada apa sa?"
asahi mengusak gusar matanya sebelum akhirnya ia menghela nafas panjang. "katakan apapun tentang mereka."
haruto tak berniat bertanya lebih lanjut. ia mengangguk sembari menghela nafas untuk memulai penjelasan.
"seperti apa yang aku katakan waktu itu. mereka mirip dengan vampir, tetapi yang mereka inginkan adalah energimu. jika kau menemukan mereka, kau pasti tidak asing dengan kulit pucatnya." haruto diam sejenak sembari membaca raut wajah asahi yang dengan seksama mendengarkan penjelasannya.
asahi tiba-tiba terdiam. mata legamnya tak berhenti menyisir area taman. asahi seperti tidak mau mendengarkannya lebih lanjut, tetapi sesuatu dalam dirinya ingin tahu lebih dalam lagi.
"lalu?" tanya asahi saat haruto tiba-tiba berhenti berbicara.
"katakan padaku sa. apa kau menemukan salah satu dari mereka?" tanya balik haruto.
asahi menunduk dalam. setelahnya ia mendongak menatap manik legam milik pemuda tinggi itu.
"apa yang akan kau lakukan jika aku berkata iya?"
"aku sudah lama mencari keberadaan mereka. aku tidak akan membiarkan mereka terus berkeliaran di wilayah kita. mereka berbahaya sa." tegas haruto.
asahi menundukkan kepalanya. ia tahu maksut dari pernyataan pemuda tinggi itu, tetapi entah kenapa ia seperti tidak suka mendengar nya.
asahi memilih pergi meninggalkan haruto yang masih terdiam di pijakannya.
♪ cazador ♪
KAMU SEDANG MEMBACA
cazador ; jaesahi
Fantasy"meskipun kita berada sangat jauh, tetapi aku pasti akan selalu mengingatmu."