"Om Erland, bisa obatin tangan Mamah ga?" Tanya Nalfan kepada Erland yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Eh Bu Dira kenapa?" Khawatir Erland melihat tangan Mamah Nalfan yang begitu banyak luka.
"Biasa lah Om, gara gara orang gila itu." Jawab Nalfan.
"Hus, dia itu Papah kamu, Fan.." Tegur Mamah nya saat Nalfan berbicara seperti itu.
"Mungkin dia lagi emosi." Sambung Mamah Nalfan.
"Tapi kalo emosi ga harus main tangan juga, Mah." Kesal Nalfan saat Mamah masih membela Papah nya itu.
"Udah ya, Mamah engga apa apa, Fan.." Ujar Mamah nya itu sambil memberikan acungan jempol.
"Siniin tangannya, Dir." Ucap Erland meminta Mamah Nalfan menaruh tangannya di meja.
"Kalo Mas Mael lukain kamu lagi, kamu kesini aja ya, nanti saya yang obatin." Ujar Erland sambil mengobati tangan Mamah Nalfan yang terluka
"Nachia! Tolong buatin minum, Na!" Teriak Erland dari bawah.
"Iya, Yah!" Jawab Nachia dari dalam kamar, ia turun dan menghampiri Ayah nya yang sedang mengobati Mamah Nalfan.
"Eh, Tante Dira." Nachia tersenyum sambil memperlihatkan gigi nya, ia menghampiri lalu salim kepada Mamah Nalfan.
"Udah lama ya engga ketemu." Ucap Mamah Nalfan mengelus kepala Nachia.
"Baru juga seminggu, Tan."
"Tante mau minum apa? Biar aku buatin." Sambung Nachia.
"Kok yang ditanyain cuman Tante Dira sih? Itu ada anaknya loh." Ujar Erland menunjuk kearah Nalfan yang sedang bermain game.
"Ish, Ayah aja lah yang tanyain." Jawab Nachia dengan suara kecil agar Nalfan tidak mendengarkannya.
"Kenapa?"
"Aku malu, Yah."
"Ah kamu, udah gede juga, masa malu sih." Ucap Erland.
"Tapi aku malu, Yah." Jawab Nachia dengan muka melas nya, Mamah Nalfan yang melihat itu tertawa kecil.
"Cepet tanyain, ata-"
"Iya deh, ini aku tanyain." Sela Nachia dengan pasrah.
"Nah gitu dong."
"Kak." Panggil Nachia, tetapi yang dipanggil tidak menyahut.
"Kak Nalfan." Lagi lagi ia dicueki oleh kakak kelas nya itu.
"Woi, Kak!" Karena kesal kakak kelas nya ini tak kunjung menjawab panggilannya, jadi ia memilih untuk mencolek bahu Nalfan dan sedikit mengeraskan suaranya.
"Eh, hah? Apa? Kenapa?" Bingung Nalfan saat Nachia tiba-tiba memanggilnya dengan kencang.
"Dari tadi aku panggil ga nyaut."
"Ga denger."
"Budeg, Kak?" Ejek Nachia.
'Monyet.' Batin Nalfan mendengar pernyataan Nachia.
"Katanya orang ganteng itu budeg tau, Na." Jawab Nalfan pede.
'Idih, pede banget sumpah, walaupun bener sih.' Batin Nachia.
"Pede banget, Kak."
"Kenyataan kok." Ujar Nalfan membuka kacamata yang ia pakai dan membenarkan rambutnya.
'Anjir sok ganteng banget, tapi beneran ganteng.' Batin Nachia melihat Nalfan yang sok kegantengan.
"Nalfan, Nachia nya jangan digodain dong." Ucap Mamah mencubit pelan tangan Nalfan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kelasku [Na2]
Romance[BXG] NCH : Kenal sama ketos ngeselin tapi alim banget! dan lumayan ganteng.. NFN : Kenal dekel yang jamet luar biasa! tapi cantik banget astaga! Masyaallah!