10. Perasaan apa ini?

3 0 0
                                    

HAPPY READING

"Makasih kak udah nganterin aku" ucap Gea malu malu setelah turun dari motor Zico.

"Hm"

setelahnya, Zico langsung tancap gas meninggalkan rumah Gea. Berbanding terbalik dengan Gea yang masih berdiri di depan rumahnya sambil menatap kepergian Zico. "Ck, dingin banget jadi cowok" kesalnya.

"tapi gue suka" lanjutnya.

Gea masuk ke dalam rumahnya, tidak ada orang di ruang tamu jadi dia langsung naik untuk pergi ke kamarnya.

Gea mengurungkan niatnya saat ingin membuka pintu kamarnya. Ana keluar dari kamarnya dengan pakaian santai.

Ana menatap Gea yang baru pulang.
"Cie, yang baru di antar sama crush"
goda Ana.

Gea tersipu malu, "apasih, Na".

Ana terkekeh pelan, " gimana rasanya di bonceng sama pujaan hati? " godanya mengedipkan satu matanya.

Gea menghela napas pelan, "ya gitu deh, jujur gue agak takut di bonceng sama dia soalnya bawa motor ngebut banget, berasa di kejar polisi. Untung gue nya gak jatuh" jelasnya.

"kalo gak mau jatuh tinggal peluk doang, kan lumayan" ucapnya di akhiri kekehan kecil.

"Yee, mana berani gue"

"udah ah, gue mau ke kamar dulu mau mandi, lengket banget nih badan" sambungnya.

"ya udah sana, baunya dari tadi udah kecium cuman gue tahan aja" ucap Ana tanpa beban.

"Sialan lo! "

߷TWINS߷

Pagi sudah menyapa hari ini. Ana sudah siap dengan seragam sekolahnya. Dia keluar dari kamar dan turun untuk sarapan. Di meja makan sudah ada orang tuanya, Gevan dan Gea.

"Pagi semua" seru nya.

"pagi sayang" jawab bundanya dan yang lain hanya berdehem sebagai balasan.

Mereka sarapan dengan khidmat, hanya terdengar suara dentuman sendok, hingga Ana berdiri karena sudah selesai. "Ayah, bunda, hari ini Ana mau naik motor ke sekolah, gak nerima penolakan, titik gak pake koma! " Putusnya.

Hari ini dia bertekad untuk naik motor kesayangannya itu. Karena sudah lama sekali dia tidak menaikinya, lagian gunanya motor itu apa kalo tidak untuk dipakai?

"Kamu naik mobil aja sama Gevan dan Gea sayang" bujuk mama nya.

"iya" sahut Teo.

"please deh yah, bund, biarin hari ini Ana naik motor, tenang aja Ana bareng Gea kok, ya, gak? " ucapnya menatap Gea.

Gea menatap Ana dan mengangguk, dia mah terserah saja mau naik motor atau mobil.

Diandra menghela napas pelan, dia menatap suaminya dan sang empu hanya mengangguk pelan.

"fine, kalian boleh naik motor tapi hati hati, gak boleh ngebut. Gevan bakal ikutin kalian di belakang" pasrah Diandra.

TWINS  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang