TWINS

9. Nelan ludah sendiri?

HAPPY READING

"terkadang mulut yang berbicara tak sama dengan hati yang merasakan"

~Gevan Danuarta~

Ketiga bersaudara itu yang tak lain adalah Gevan dan kedua adik kembarnya, sudah sampai di sekolah. Mereka keluar dari mobil dan langsung di suguhkan dengan tiga manusia tampan yang mana lebih tampan Zico sedang nangkring di parkiran. Tepatnya di samping mobil mereka.

"wih, calon pacar gue udah dateng"ucap Farel menatap Ana, tapi pandangannya beralih ke samping Ana yang tak lain adalah Gea.

" Gea ya? " Tanya Farel basa basi.

"Iya kak" ucapnya tersenyum tipis.

"aduh, jangan senyum dong dek, takutnya pabrik gula tutup liat senyum dedek Gea yang manis ini" gombal Farel membuat Dion menatap geli ke arah Farel. Sedangkan, Zico, Gevan, dan Ana hanya menyimak dengan malas, mereka malas mendengar gombalan si playboy yang satu ini.

"lebay lo Rel, udah berapa banyak cewe yang lo gombalin kayak gitu?" Sahut Dion.

"diem lo!" sarkas Farel, dia kembali menatap ke arah Gea dengan senyuman manisnya, semanis janji
janji mu padaku dulu, ea.

"Neng Gea gak usah dengerin omongan setan ini ya, boong dia tuh"

Dion melotot mendengar dirinya di sebut setan " setan pala kau! "

Gea geleng geleng kepala melihat kelakuan mereka, tapi tak urung dia juga terhibur. Tatapannya kini beralih ke Zico yang ternyata sedang menatap Ana. Gea menatap keduanya bergantian lalu menggeleng pelan.

"Kita duluan ya kak, yuk Na" ucap Gea menarik lengan Ana.

"Dadah calon-calon pacarku, belajar yang rajin ya! " Teriaknya yang langsung di hadiahi toyoran kepala oleh Dion.

"Apan sih?! " ucap Farel tak Terima.

"Suara lo berisik, ganggu tau gak! " sarkas Dion.

"Yee, iri aja lo monyet! "

Sementara itu, pandangan Zico tak pernah lepas dari Ana, entah kenapa matanya tidak bisa berhenti untuk menatap Ana. Gevan yang sedari tadi melihat gerak-gerik Zico tersenyum miring. Dia mendekat ke arah Zico lalu berbisik pelan , "nelan ludah sendiri, bro?.

Zico melirik Gevan yang ada di sampingnya, dia memutar bola matanya malas lalu pergi dari sana.

" woi Zic, tungguin kita napa! " teriak Dion.

"Tau tuh, suka banget tiba-tiba pergi
kayak mantan gue" ucap Farel.

Dion melirik sinis ke arah Farel, "yee,
itu mah karena lo sendiri, udah tau lagi pacaran sama yang ini, eh malah jalan berdua sama si itu, cewe mana yang gak sakit hati liat pacarnya jalan sama cewe lain Rel" ucap Dion dramatis.

"Sok setia lo! "

"gue bukannya sok setia, tapi itu emang kenyataan, ya nggak Van? " ucapnya menatap ke samping namun orangnya ternyata sudah pergi.