Fantaser • Sakha dan Batu Angkasa

10 1 0
                                    

Bedah Buku

Sakha dan Batu Angkasa

Karya

mezmez_

• Blurb •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Blurb

Dalam perjalanan mengikuti wawancara kerja, Sakha justru berakhir dikejar petir hingga ke bagian lain dari langit.
Percaya jika ada kehidupan lain di langit yang tak pernah terjamah manusia?

Maka cerita ini untuk kamu, yang penasaran, apakah benar di atas langit masih ada langit lagi?

Review

1. Biyu

Sakha dan Batu Angkasa. Pertama-tama aku ingin mengatakan bahwa nama-nama tokoh cerita ini aesthetic! Prolog yang bagus karena memulai cerita dengan konflik dan meninggalkan rasa penasaran di akhir bagian. Menurutku, alurnya menarik tapi mungkin sedikit membingungkan membaca percakapan dua orang yang membahas Titik Nadir. Baskara juga membuatku jadi skeptis dengan Anagatayuh.

Mungkin sedikit saran, Mezu bisa kasih spoiler sedikit di bab awal tentang latar dan orang-orangnya. Overall tentang worldbuilding, baru pertama kali ini aku baca cerita yang isinya makhluk bersayap dan keren hihi. Akhir kata, aku penasaran sama mimpi Sakha karena kayaknya dia udah masuk dunia isekai tanpa sadar. Semangat lanjutin ceritanya, Mezu~

2. Eve

First of all, aku suka cerita yang dimulai dengan kematian. Memberi intonasi terhadap sebuah cerita yang akan terbawa hingga akhir dengan cara yang sangat efektif.

Cerita ini adalah Urban Fantasy dengan semua trapping yang diperkirakan. Kita punya orang tua dengan pekerjaan misterius, young adult protagonist, even a glimpse for The Horror. Yang membuat enjoyment aku terhadap cerita ini terhambat adalah narasinya yang flat dan cenderung tell ketimbang show. Seperti saat cerita ini mendeskripsikan rutin pagi Sakha, rasanya seperti sedang membaca manual barang elektronik.

The dream sequence can be a little bit better i think, The Horror yang ingin disampaikan tidak terlalu menendang meskipun kita berada di dalam kepala Sakha.

Oh ya, agak kecil. Dialognya agak terlalu baku, orang di dunia nyata gak bakal mengikuti EYD. Cerita ini sangat Percy Jackson coded.

3. Ryo

Shees ... itu yang benak Ryo ungkap pas pertama kali baca "Sakha dan Batu Angkasa". Konsep fantasinya gila sih, di tiga bab awal Ryo setuju ama Kaichou Seren dan Bibiw, menarik dan konfliknya memancing banget. Meski di tiga bab awal masih bingung sama settingnya, tapi akhirnya dijelasin di bab 4 yang menurut Ryo oke banget flownya.

Dialognya meski percakapan mereka baku, tapi gak terkesan kaku dan tetep ngalir. Itu keren, sih.

Paling satu yang agak ngeganggu Ryo, ini copy paster dari Words, kah? Di bab awal paragraph terakhir itu posisinya aneh TwT

Selain itu untuk narasinya sendiri oke sih, paling saran Ryo jangan terburu-buru aja kalau mau deskripsi suatu adegan. Ayokk bisa tamat 2024 Meju ~

4. Seren

Prolognya menarik, terdapat misteri yang membuat pembaca penasaran untuk melanjutkan ceritanya. Lanjut bab selanjutnya, penulisannya semakin baik dan enak dibaca. Saya setuju dengan Biyu, nama-nama di cerita ini estetik banget, enak aja dilafalkan. Oh, bab 2 diakhiri dengan hook yang mantap!

Bab 3 juga langsung disuguhkan adegan fantasi yang kental. 3 bab yang bagus untuk memulai sebuah cerita karena 3 bab sering menjadi penentu bagi pembaca untuk terus melanjutkan atau berhenti.

Untuk bab selanjutnya, sepertinya Sakha memasuki dunia baru, tapi saya jadi bertanya-tanya tentang dunia Sakha sebelumnya. Mungkin Mezu bisa memberi gambaran lebih di awal bagaimana dunia Sakha, agar saat berpindah, terasa perbedaannya.

Hanya itu yang bisa saya komentari. Btw revisi-revisi mulu kapan bisa tamat? Wkwkwk

Salam manis,

Fantaser

Recensio BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang