𝐨𝐮𝐫 𝐦𝐞𝐦𝐨𝐫𝐢𝐞𝐬
𝐛𝐲: @torutorunah 𝐨𝐧 𝐰𝐚𝐭𝐭𝐩𝐚𝐝⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅
𝟐 𝑱𝒖𝒍𝒊 𝟐𝟎𝟐𝟒∘₊✧──────✧₊∘
𝐈𝐬𝐚𝐤 tangis terus memenuhi sebuah ruangan gelap, seorang anak yang masih berumur 6-7 tahun kini harus menghadapi takdirnya, ruangan itu bahkan kosong tanpa ada seorang pun.
"papa... aku takutt... kalian ada dimana??.. " dirinya menatap ke arah segala untuk menemukan orang yang dia panggil papa itu. "Kosuke takut, kata papa papa akan selalu bersama kosuke?" tangis nya semakin kuat tanpa ada yang menghiraukan.
sekarang dirinya hanya menyisakan isak dan kristal di depannya yang merupakan satu satunya penerang 'baginya'.
Satoru yang melihat dari layar yang ditunjukkan oleh peri itu langsung sedih, hatinya tidak tega untuk melihat anak yang dia sayangi begitu menderita.
(name) yang melihat itu sedikit melebarkan matanya "anak.. anak itu.."
pandangan Satoru beralih menatap (name) dengan sendu. "dia anak kita, (name). anak yang dulu kita harapkan tetapi setelahnya kau pergi meninggalkanku sendiri"
***
"𝐬𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐠, 𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐩𝐞𝐫𝐮𝐭𝐦𝐮 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐛𝐞𝐬𝐚𝐫! 𝐝𝐢𝐚 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢 𝐥𝐚𝐤𝐢 𝐥𝐚𝐤𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐮𝐚𝐭" 𝐮𝐜𝐚𝐩 𝐒𝐚𝐭𝐨𝐫𝐮 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐠𝐢𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐞𝐤𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐰𝐚𝐣𝐚𝐡𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐞 𝐩𝐞𝐫𝐮𝐭 (𝐧𝐚𝐦𝐞) 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐢𝐮𝐦 𝐩𝐞𝐫𝐮𝐭 𝐢𝐭𝐮 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐮𝐡 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐬𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠. (𝐧𝐚𝐦𝐞) 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐠𝐞𝐥𝐢 𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐤𝐞𝐤𝐞𝐡. "𝐝𝐢𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐮𝐚𝐭 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐩𝐚𝐩𝐚𝐧𝐲𝐚, 𝐢𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐧?" 𝐥𝐢𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐢𝐧 𝐦𝐚𝐢𝐧 𝐝𝐢𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐨𝐥𝐞𝐡 (𝐧𝐚𝐦𝐞). 𝐒𝐚𝐭𝐨𝐫𝐮 𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐮𝐛𝐢𝐭 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐥 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 (𝐧𝐚𝐦𝐞).
"𝐭𝐞𝐧𝐭𝐮 𝐬𝐚𝐣𝐚, 𝐝𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐢𝐤𝐚𝐩 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐦𝐚𝐦𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐜𝐚𝐧𝐭𝐢𝐤 𝐢𝐧𝐢" 𝐭𝐚𝐰𝐚 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐫 𝐝𝐢 𝐫𝐮𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮.
𝐛𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐩𝐚𝐬𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐚𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭, 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐢 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐲𝐚𝐧, 𝐬𝐮𝐩𝐢𝐫, 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐡𝐚𝐫𝐮 𝐦𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐭𝐮𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐨𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐚𝐰𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐡𝐚𝐭𝐢 𝐬𝐢𝐚𝐩𝐚𝐩𝐮𝐧 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐡𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭.
"𝐧𝐲𝐨𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐮𝐝𝐚 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐧𝐭𝐮𝐧𝐠, 𝐤𝐚𝐧?"
"𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐜𝐨𝐜𝐨𝐤"
"𝐤𝐮𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐚𝐤𝐮 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐢𝐭𝐮"
𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐢𝐭𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐞𝐧𝐭𝐢 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐦𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐡𝐚𝐫𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐫 𝐤𝐚𝐛𝐚𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐫𝐮𝐦𝐚𝐡 𝐥𝐚𝐧𝐠𝐬𝐮𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐠𝐞𝐭 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚 𝐚𝐝𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐧𝐠𝐬𝐮𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐢𝐬.
𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐒𝐚𝐭𝐨𝐫𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮 𝐢𝐬𝐭𝐫𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢 𝐝𝐞𝐤𝐚𝐭 𝐫𝐮𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐢𝐧𝐢 𝐝𝐢𝐠𝐮𝐧𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐢𝐬𝐭𝐫𝐢𝐧𝐲𝐚.
𝐭𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐜𝐚𝐤 𝐤𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐫𝐚𝐦𝐛𝐮𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐚𝐬𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐢𝐭𝐮 𝐝𝐢𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐬𝐚𝐝𝐚𝐫 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐮𝐭𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐢𝐧𝐜𝐚𝐫 𝐢𝐬𝐭𝐫𝐢𝐧𝐲𝐚.
𝐤𝐮𝐭𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐧𝐠𝐬𝐮𝐧𝐠 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐥𝐞𝐦𝐩𝐚𝐫 (𝐧𝐚𝐦𝐞) 𝐤𝐞 𝐝𝐢𝐧𝐝𝐢𝐧𝐠, 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 (𝐧𝐚𝐦𝐞) 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐰𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐦𝐮𝐧𝐜𝐮𝐥 𝐛𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐤𝐮𝐭𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐣𝐚𝐭𝐮𝐡 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐚𝐡 𝐝𝐢 𝐬𝐞𝐤𝐮𝐣𝐮𝐫 𝐛𝐚𝐝𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚. 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐤𝐮𝐭𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐦𝐚𝐭𝐢 𝐤𝐚𝐫𝐧𝐚 𝐤𝐞𝐤𝐮𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐚𝐭𝐢 𝐦𝐚𝐭𝐢𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐚 𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐬𝐚𝐤𝐢𝐭 𝐝𝐢 𝐩𝐞𝐫𝐮𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚.
"𝐚𝐤𝐡𝐡, 𝐡𝐨𝐞𝐤" 𝐦𝐮𝐧𝐭𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐫𝐚𝐡 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫. 𝐩𝐮𝐬𝐢𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐞𝐥𝐚𝐧𝐚 𝐝𝐢 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐥𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐬𝐚𝐭𝐨𝐫𝐮 𝐝𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐚𝐝𝐚𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐤𝐚𝐥𝐚 𝐛𝐮𝐫𝐮𝐤.
"(𝐍𝐀𝐌𝐄)!!" 𝐭𝐞𝐫𝐢𝐚𝐤𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 𝐤𝐞 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐫𝐚𝐧 (𝐧𝐚𝐦𝐞) 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐤𝐞𝐚𝐝𝐚𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐭.
***
kepala (name) langsung sakit ketika mengingat kejadian itu. tetapi sekarang bukan waktunya untuk menjadi lemah, dia harus membuat bumi menjadi keadaan yang seharusnya
tetapi apa yang harus dia lakukan? lamunannya buyar ketika Satoru mengguncang bahunya.
"maaf, tadi aku tidak fokus" ujar (name) yang langsung melihat wajah Satoru yang penuh dengan kekhawatiran.
"kalian harus pergi tetapi kalian harus punya persiapan. aku akan menyiapkan portalnya dulu jadi persiapkan semuanya ketika aku sudah siap." Satoru dan (name) langsung mengangguk dan peri itu langsung menghilang saat itu juga.
"dan (name) aku mengandalkanmu." senyuman dan lambaian tangan diberikan oleh Floryn.
setelahnya mereka berdua bergadang untuk menyiapkan segalanya, satoru mulai menatap lekat wajah lelah (name).
"jangan terlalu memaksakan dirimu, kita bisa melanjutkannya besok" seulas senyum ditampilkan oleh satoru tetapi ada kekhawatiran juga yang tercetak di wajahnya.
(name) lalu menatapnya dengan senyum lebar dan acungan jempol, berharap satoru tidak perlu khawatir.
"aku baik baik saja, yang terpenting adalah untuk menyelamatkan anak kita"
🌷TBC.
maaf kalo kurang nyambung dan nggak ngefeel yaa, dan mungkin book ini bakal sampe 10 chp lebih jadi jangan bosen!!
~dyy/toru
KAMU SEDANG MEMBACA
Our memories (satoruxreader) ✔️
Fanfic"ayah? kenapa ibu tidak menjawab? ayah bilang ibu akan senang jika aku mendapatkan juara" wajah sang anak langsung lesuh ketika tidak mendapatkan respon apapun, pecah sudah isi hati Satoru mendengarnya "mama sangat senang padamu, Kosuke, dia pasti s...