"ayah? kenapa ibu tidak menjawab? ayah bilang ibu akan senang jika aku mendapatkan juara" wajah sang anak langsung lesuh ketika tidak mendapatkan respon apapun, pecah sudah isi hati Satoru mendengarnya "mama sangat senang padamu, Kosuke, dia pasti s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝟐 𝑱𝒖𝒍𝒊 𝟐𝟎𝟐𝟒
∘₊✧──────✧₊∘
𝐈𝐬𝐚𝐤 tangis terus memenuhi sebuah ruangan gelap, seorang anak yang masih berumur 6-7 tahun kini harus menghadapi takdirnya, ruangan itu bahkan kosong tanpa ada seorang pun.
"papa... aku takutt... kalian ada dimana??.. " dirinya menatap ke arah segala untuk menemukan orang yang dia panggil papa itu. "Kosuke takut, kata papa papa akan selalu bersama kosuke?" tangis nya semakin kuat tanpa ada yang menghiraukan.
sekarang dirinya hanya menyisakan isak dan kristal di depannya yang merupakan satu satunya penerang 'baginya'.
Satoru yang melihat dari layar yang ditunjukkan oleh peri itu langsung sedih, hatinya tidak tega untuk melihat anak yang dia sayangi begitu menderita.
(name) yang melihat itu sedikit melebarkan matanya "anak.. anak itu.."
pandangan Satoru beralih menatap (name) dengan sendu. "dia anak kita, (name). anak yang dulu kita harapkan tetapi setelahnya kau pergi meninggalkanku sendiri"
kepala (name) langsung sakit ketika mengingat kejadian itu. tetapi sekarang bukan waktunya untuk menjadi lemah, dia harus membuat bumi menjadi keadaan yang seharusnya
tetapi apa yang harus dia lakukan? lamunannya buyar ketika Satoru mengguncang bahunya.
"maaf, tadi aku tidak fokus" ujar (name) yang langsung melihat wajah Satoru yang penuh dengan kekhawatiran.
"kalian harus pergi tetapi kalian harus punya persiapan. aku akan menyiapkan portalnya dulu jadi persiapkan semuanya ketika aku sudah siap." Satoru dan (name) langsung mengangguk dan peri itu langsung menghilang saat itu juga.
"dan (name) aku mengandalkanmu." senyuman dan lambaian tangan diberikan oleh Floryn.
setelahnya mereka berdua bergadang untuk menyiapkan segalanya, satoru mulai menatap lekat wajah lelah (name).
"jangan terlalu memaksakan dirimu, kita bisa melanjutkannya besok" seulas senyum ditampilkan oleh satoru tetapi ada kekhawatiran juga yang tercetak di wajahnya.
(name) lalu menatapnya dengan senyum lebar dan acungan jempol, berharap satoru tidak perlu khawatir.
"aku baik baik saja, yang terpenting adalah untuk menyelamatkan anak kita"
🌷TBC.
maaf kalo kurang nyambung dan nggak ngefeel yaa, dan mungkin book ini bakal sampe 10 chp lebih jadi jangan bosen!!