Bab 5 : Happy Moment and Sadness

2.3K 238 3
                                    

Bab 5: Kenangan dan Luka

Malam semakin larut ketika Leewon akhirnya tertidur dengan tenang di sofa. Sementara itu, Taekjoo menghela napas panjang, merasakan beban berat di dadanya.

Dia melangkah keluar ke balkon apartemennya, meraih sebatang rokok, dan menyalakannya dengan gerakan yang sudah sangat terbiasa. Asap rokok menguap ke udara malam, sementara pikirannya kembali melayang ke masa lalu.

Kenangan itu selalu muncul dengan jelas: Zhenya, mantan kekasihnya, berciuman dengan orang lain.

Wajah Taekjoo tampak penuh kekecewaan saat itu. Tanpa berpikir panjang, dia memutuskan hubungan mereka melalui telepon. Zhenya berusaha menghubungi dan memberikan penjelasan, tetapi Taekjoo tidak peduli. Sudah cukup ia merasa tersakiti.

Bagaimanapun, dia tidak ingin mempertahankan hubungan yang tidak jelas arahnya.

Zhenya adalah seorang Duta Besar sekaligus bangsawan, konglomerat, terkenal di Rusia. Keluarga Bogdanov. Tidak sembarang orang bisa bersamanya. Sudah jelas dia akan menikah dengan orang yang sepadan dengannya.

Taekjoo menghela napas lebar, membuang ingatan pahit itu bersama asap rokok. Tidak peduli apapun yang terjadi, lebih baik terluka sekarang daripada nanti.

Taekjoo menoleh ke dalam, melihat Leewon yang tidur dengan tenang. "Kukira kau akan memiliki nasib yang lebih baik dariku, Leewon," bisiknya pada dirinya sendiri, "tapi ternyata kau juga tidak lebih beruntung dariku."

Saat itulah ponselnya berbunyi, pesan masuk dari Zhenya. Dengan perasaan campur aduk, dia membaca pesan itu:

**"Siapa laki-laki itu? Apa itu selingkuhanmu sekarang?"**

Keparat, pikir Taekjoo dengan marah. Tangannya bergetar saat mengetik balasan cepat:

**"Siapapun itu tidak ada hubungannya denganmu."**

Setelah mengirim pesan itu, dia langsung memblokir nomor tersebut. Namun, Taekjoo tahu ini bukan akhir dari semuanya.

Lagi dan lagi, Zhenya akan terus menghubunginya dengan nomor yang berbeda setiap hari. Itu karena Zhenya tahu Taekjoo akan memblokir nomornya setiap kali mengirimkan pesan.

Dengan frustrasi yang mendidih, Taekjoo mematikan rokoknya dan memutuskan. "Sepertinya aku harus berpikir untuk mengganti handphoneku dengan yang baru," gumamnya.

Pikiran tentang Zhenya dan Leewon bercampur menjadi satu, menambah beban yang harus dia pikul. Belum lagi ibunya yang sendiri di rumah. Pria itu mengirimkan pesan pada ibunya kalau ia akan pergi dinas ke luar kota dan sementara akan sibuk.

"Maaf ibu, ini semua juga untukmu agar tidak lagi khawatir." Katanya dalam hati.

Taekjoo memandang langit malam, berusaha menemukan sedikit ketenangan dalam kegelapan yang sepi. Dia tahu ini tidak akan mudah, baik untuk dirinya maupun Leewon. Tapi dia bertekad untuk melindungi sahabatnya dari ancaman yang datang dari masa lalu mereka.

---------------------------------------------------------

Vote and comment ~

Run ! Run ! Run ! [ BL Crossover Rose And Champagne, CNA, Shutline, Passion]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang