Taruhan

968 44 3
                                    

Jarum jam masih belum sampai di angka 9 pagi, namun suasana di dalam lingkungan salah satu kampus bergengsi di Korea Selatan, sudah cukup ramai. Satu persatu kendaraan milik mahasiswa mulai memasuki kawasan parkir. Mengingat 90% mahasiswa di kampus ini berasal dari kalangan atas, tidak heran berbagai kendaraan mewah berjejer di tempat parkir.

Satu mobil Ferrari merah, nampak memasuki kawasan parkir dan memposisikan mobilnya di tempat yang masih kosong. Membuat semua yang berada di sekitarnya, terfokus pada mobil tersebut. Bukan karena kemewahan mobilnya, bukan juga karena seorang wanita yang ternyata adalah pemiliknya.

Melainkan karena tempat ia memakirkan mobilnya.

Tidak lama setelahnya, sebuah mobil Audi putih diikuti sebuah motor besar di belakangnya, terparkir di sebelah mobil wanita itu. Dan semua yang ada di tempat itu serasa kehilangan oksigen, ketika si pemilik mobil beserta si pengendara motor, menampilkan wajah tampannya.

"Kau pasti mahasiswi tingkat satu ya?" Tanya si pemilik mobil kepada wanita itu.

"I..iya..." jawab wanita itu terbata-bata. Takut bercampur grogi melihat seorang pria tampan tiba-tiba mengajaknya berbicara.

"Lebih baik kau pindahkan mobilmu sebelum sesuatu yang buruk mendatangimu"

Wanita tersebut membola. "K..kenapa begitu? Ini kan tempat umum"

Pemilik mobil tersebut berdecak malas sambil menggelengkan kepalanya. Melihat hal tersebut, pengendara motor tadi melangkah maju mendekati wanita itu

"Lakukan itu sekarang atau ucapkan selamat tinggal pada kuliahmu" ancamnya dengan nada datar dan dingin. Sukses membuat wanita itu bergerak dalam diam, kemudian membawa mobilnya menjauhi tempat itu.

Dan untung bagi wanita itu.

Karena tidak lama setelahnya, suara khas dari knalpot motor memasuki pendengaran seisi penghuni kampus. Sebagian besar dari mereka nampak tidak terkejut, karena hal seperti ini sudah terjadi setiap pagi.

Semua orang segera menyingkir begitu kendaraan itu mendekati mereka. Tak ada yang berani mengganggu apalagi menghalangi jalannya. Namun hal itu tidak berlaku untuk kedua pria tampan tadi. Tentu saja, karena mereka adalah sahabatnya.

Sebuah Harley dengan seorang lelaki yang mengendarainya, sampai terlebih dahulu di tempat parkir. Senyuman miring adalah yang pertama ia tampilkan setelah membuka helm di kepalanya. Yang segera disambut oleh ekspresi tak bersahabat dari kedua pria lainnya.

"Ada apa dengan wajah kalian hah?" Sahutnya sedikit tersinggung.

"Kami muak melihat senyum bualanmu itu Watanabe"

Bukannya marah, pria yang paling tinggi itu justru terkekeh geli. Sambil bersedekap, dan dengan satu alisnya yang terangkat, ia tatap kedua lelaki di depannya.

"Setidaknya senyum 'bualanku' ini mampu membawa ribuan gadis berbaring di bawahku" bisiknya sombong. Membuat dua yang lain memutar mata dan mendengus keras. Sementara si pria tinggi tertawa puas melihat reaksi kedua sahabatnya.

Tawanya mereda ketika menyadari ada sesuatu yang janggal di sekitarnya. Kepalanya mengitari ke segala arah, menandakan dirinya sedang mencari sesuatu.

"Bocah mungil itu belum datang?"

"Mana kami tahu, kau yang lebih sering bersamanya." Ucap salah satu dari lelaki tadi. "Dan berhentilah memanggilnya mungil, kupingku sakit mendengar amukannya"

Pria bermarga Park itu hanya mengangkat bahunya acuh. Mulutnya hampir bersuara lagi, sebelum sebuah mobil jaguar keluaran terbaru, melaju kencang dan berhenti di sampingnya. Dengan langkah menawan beserta seringai angkuhnya, sang pemilik turun dari mobilnya.

COLAMILK | HarukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang