.1

80 13 0
                                    

kini william berada di dalam kamarnya,tdi saat selesai makan malam bersama anggota kerajaan william pamit kembali ke kamar.

Bosan, itu kata yg cocok untuk William saat ini, berbaring di kasur dengan posisi telentang ia membuang nafas panjang

"Biasanya jam segini gue lagi belajar, klo papa liat gue malas malasan pasti marah"monolog Wiliam sambil terkekeh kecil.

Dulu saat ia belum ber transmigrasi ketubuh William papa dan bunda nya selalu menyuruh nya untuk belajar oh tidak! lebih tepatnya papanya yg menyuruh nya belajar setiap hari tanpa henti ia tak ingin memiliki anak yg bodoh dalam bidang akademik dan saat nilai Adrian menurun ia akan menyiksa Adrian hingga tak sadarkan diri.

"Bunda Ian rindu"Isak nya

"Ian ga mau di sini, Ian ga kenal sama mereka ian mau pulang ga papa ayah pukul ian yg penting keluar dari sini"ucap nya dengan pilu.

Malam ini William habis kan dengan menangis.

~~~~

Pagi tiba, semua penghuni istana telah bangun dan mengerjakan pekerjaan masing-masing, namun tidak dengan William.

Wiliam Masi memejamkan mata di atas kasurnya dengan tenang .

Tok
Tok
Tok

Clekk

"Pangeran William mengapa kau belum bangun juga"ujar permaisuri.

Permaisuri tadinya menunggu William tpi sampe selesai acara makan pagi William belum juga turun jdi permaisuri memilih pergi ke kamar William.

Saat sampai di ranjang William permaisuri mengernyit bingung melihat William yg memejamkan mata damai, tak biasanya William masih tidur di jam segini.

Dengan ragu permaisuri mengelus pipi bulat William."oh astaga mengapa sangat panas"ujar permaisuri terkejut.

"Elina, penjaga di mana kalian"teriak permaisuri panik

Semua penghuni istana mendengar teriakkan permaisuri dengan buru-buru masuk ke kamar William, bukan hanya elena dan para penjaga yg menjaga di depan kamar William tapi kaisar, putra mahkota,selir, dan pangeran yg lain jga masuk ke dalam kamar dengan raut wajah cemas.

"Ada apa? Mengapa anda berteriak permaisuri"tanya kaisar.

Permaisuri tak mempedulikan perkataan kaisar, melainkan memanggil pelayan pribadi William"Elina cepat panggilkan tabib anak ku, anak ku tak mau membuka mata!!"jerit nya, dengan tergesa-gesa Elina keluar dari kamar William pergi memanggil tabib kerajaan.

"Ibunda,apa yang terjadi dengan pangeran"tanya putra mahkota.

"Ibunda tak tau Caesar, saat ibunda masuk ibunda  melihat liam masih memejamkan matanya ibunda mengira liam telat bangun, ibunda takut terjadi sesuatu dengan Liam, Caesar."ujar permaisuri dengan nada frustasi.

Caesar yg melihat sang ibu yg kacau langsung memeluknya.

"Tak apa ibunda, pangeran akan baik-baik saja"ucap Caesar menenangkan permaisuri, walau hatinya sedari tadi tak tenang.

Tak lama Elina datang bersama tabib istana.

"Salam kepada yang mulia Kaisa,permaisuri, putra mahkota, pangeran dan selir"ucap tabib.

"Izinkan hamba memeriksa pangeran William"

"Cepat periksa putra ku"pintanya.

"Baik yang mulia"

Tabib memeriksa William sementara yg lain menunggu dari luar kamar William.

1 jam lamanya mereka menunggu tabib keluar namun tak ada tanda-tanda tabib akan keluar, dan itu membuat semua orang khawatir di buatnya.

"Mengapa sangat lama"geram permaisuri.

"Tunggu sebentar lagi ibunda"balas Aaron.

"Tunggu apa nya ini sudah sat-"

Ceklet

Ucapan permaisuri terhenti dan mendengar suara pintu terbuka, dengan cepat semua orang mengepung tabib.

"Bagaimana ke adaan pangeran William"tanya kaisar dengan datar.

"Ah begini yang mulia, saat saya memeriksa pangeran William saya melihat racun di dalam tubuh pangeran"ucap tabib, sontak semua yg mendengar itu shock."tpi untungnya saya bisa mengeluarkan racun itu, tpi Karena racun itu kesehatan pangeran sangatlah lemah, saya harap yang mulia  bisa menjaga pangeran lebih ketat lagi, saya merasa ada penyusup di dalam istana"lanjut nya, setelah itu tabib pamit undur diri.

Bersambung....

Hai gaes jangan lupa vote and komen yaa.

Terimakasih telah membaca ya walaupun ceritanya ga jelas

pangeran William Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang