Sudut Pandang Charina

149 8 0
                                    

Charina memperhatikan mata kuliah yang sedang diajarkan oleh dosennya dengan penuh keseriusan. Masa depan yang masih misterius harus ia hadapi dengan kerja keras dan bersungguh-sungguh agar hidupnya tidak semakin sulit karena takdir yang telah ditentukan Tuhan kepadanya. Tidak diketahui pasti siapa kedua orang tuanya, hal itu sungguh menjengkelkan dan terdengar sangat miris.

Charina tentu saja pernah berpikir demikian, bahwa dunia yang ia singgahi ini sungguh tidak adil baginya. Terlalu banyak duka dan lara yang harus ia hadapi seorang diri, padahal ia hanyalah manusia lemah yang juga ingin mendapatkan kasih sayang dengan layak dari keluarga kandungnya.

Pertanyaan-pertanyaan berupa, kenapa ia 'dibuang' ke panti asuhan? Apakah ia anak dari hasil perbuatan yang diharamkan sehingga orang tuanya dengan mudah menelantarkannya? Apakah ia sudah ditakdirkan menjadi anak pembawa sial, maka dari itu baik sang ayah ataupun ibunya tega menaruhnya di panti asuhan? Atau karena apa? Charina butuh jawaban, tapi siapa juga yang akan menjawab pertanyaan tidak penting  menurut orang lain itu untuknya?

Charina menghela nafas pelan, berharap bisa berhenti memikirkan hal tersebut sebab sudah sepanjang waktu semenjak usianya memasuki masa remaja ia selalu berpikir tentang hal itu. Ia berusaha kembali fokus dengan mata kuliah yang sebentar lagi selesai tersebut. Meratap tidak akan bisa menyelesaikan masalah, justru yang ada hanya akan menambah beban pikiran. Jalan satu-satunya adalah dengan mengatasinya, meski terasa sulit dan berat, akan tetapi Charina yakin bahwa suatu saat semuanya akan berjalan dengan baik. Takdirnya akan berubah walau tidak dengan statusnya yang sebagai anak yatim piatu.

Mata kuliah selesai, Charina beberes dan siap menuju ke kontrakannya. Seperti biasa, ia akan menaiki angkutan umum untuk sampai ke tempat tinggalnya. Mungkin segalanya terlihat mudah saja bagi orang-orang yang melihat bagaimana kehidupan Charina apalagi sikapnya yang baik hati, tapi tidak siapapun tahu bahwa ia memiliki banyak beban pikiran dan langkah-langkah yang harus ia rencanakan untuk masa depan. Ia percaya bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha, jika mungkin saja hasilnya akan berkhianat, setidaknya ia mempunyai sedikit tekad untuk kembali mencoba hal baru lagi sampai apa yang menjadi tujuannya terwujud dan terealisasi.

Dalam perjalan tersebut Charina memiliki sebuah kebiasaan, yaitu memperhatikan mereka yang berlalu lalang dengan ditemani orang-orang terdekatnya. Berjalan sembari tertawa, orang tua yang menjemput anaknya usai pulang sekolah, dan anak-anak sekolah yang juga bercanda ria seakan tidak memiliki beban dan tanggungan apapun. Hal yang cukup sulit dilakukan oleh Charina. Meski semua itu tertutup oleh senyumnya yang tulus, tapi tidak ada yang menyadari bahwa didalam otaknya hanya ada belajar dan bekerja dengan keras.

Ia juga manusia, ada harapan yang harus Charina realisasikan. Mewujudkan hidup yang indah dan penuh bahagia adalah salah satu pendorongnya untuk melakukan banyak hal secara sempurna.

Begitu angkutan umum sampai didepan gang rumahnya, ia pun turun dan membayarnya. Charina harus berjalan beberapa meter lagi agar sampai di tempat tinggalnya. Pernah Daisy menawarinya untuk tinggal bersama, di rumahnya, di rumah pemilik restoran tempat ia bekerja, yang tentu saja ia tolak mentah-mentah detik itu juga. Ia memang hidup sederhana, tapi bukan berarti Charina membutuhkan rasa kasihan orang lain sehingga ia seakan layak mendapatkan sesuatu yang lebih dari mereka. Ia sungguh tidak menyukai hal itu. Boleh saja seseorang membantunya, tapi jika sampai ditahap yang menurutnya berlebihan, ia akan dengan senang hati menolaknya.

Charina membersihkan diri sebelum memasak sesuatu. Biasanya ia hanya akan membuat mie instan untuk makan setelah pulang dari kampus. Rasa lelah dan malas untuk membuat sesuatu membuatnya memilih untuk memasak mie, karena lebih hemat waktu dan uangnya. Tapi tidak setiap hari juga ia memakan makanan instan tersebut, ia juga tahu konsekuensi apa yang akan ia dapatkan dari sesuatu yang dikonsumsi secara berlebihan.

Change Of Destiny (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang