25. AKSARA Garis Pertemuan

140 9 6
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

***

PERINGATAN, UNTUK KALIAN YANG BAPER HARUS MENGVOTE PARTNYA DAN JIKA ADA KESAMAAN ALUR DAN TOKOH, SAYA MOHON MAAF YANG SEBESAR BESARNYA, ITU SEMUA BUKAN HAL YANG DISENGAJA

SAYA AKAN BERUSAHA MUNGKIN MEMBUAT CERITA SAYA CIRI KHAS DENGAN AUTHORNYA

DILARANG PLAGIAT, AUTHOR AJA GA SUKA PLAGIAT, APALAGI BERNIAT MEMFOTOKOPI KARYA LUARBIASA MILIK ORANGLAIN, AUTHOR TAU DAN TAKUT DOSA WALAUPUN AUTHOR ITU SUDAH PENDOSA

AKUN IG:@Bunga23

Akun tiktok:@bungatiaz

Semoga suka😊👋

****

***

*

Malam harinya, suasana Pondok Pesantren sangat sunyi, mungkin para santri sudah tidur dikamar masing masing, Ustadz Ustadz yang piket untuk mengawasi atau memeriksa kawasan dimalam haripun sudah melakukan tugas mereka, tapi diRumah ndalem terlihat suasana masih ramai dengan lampu teras rumah yang mencerahkan.

Keluarga ndalem dan keluarga Ustadz Ali berkumpul dirumah ndalem Pak Kiyai.

Arshaka menatap lekat Azhara yang sedang dipeluk Uminya.

"Maaf ya sayang, Umi gak kasih tau kamu,maaf," Lirih Khadijah setelah melonggarkan pelukannya.

Azhara tersenyum manis "Gapapa Umi,"

"Ini yang terbaik buat kamu Nak, lagian ekhem, kamu gamon kan sama Arshaka," Timpal Ali meledek putri keduanya yang kini sudah ia serahkan pada Arshaka.

Azhara seketika menoleh kearah Abinya dengan ekspresi kesal yang menggemaskan, sementara semuanya terkekeh lucu, Arshaka hanya tersenyum tipis, jujur Gus tampan itu juga sebenarnya salahtingkah.

"Benerkan Ra apa yang aku bilang?, kamu dan dia akan dipertemukan digaris takdir Allah," Saut Nurul lembut membuat Azhara tersenyum kikuk.

"Umi yakin kamu bahagia sayang," Batin Sarah sembari menahan airmatanya agar tidak jatuh.

"In syaa Allah acara pernikahan sah secara negara sekaligus resepsi, akan direncanakan setelah acara bazar," Keputusan itu keluar dari mulut Imam, yang lain hanya mengangguk karena sebelumnya mereka sudah membahas lebih panjang.

Azhara terdiam, pernikahan negara dan resepsi?, ini terlalu tiba tiba, tapi mau bagaimana lagi? Dirinya juga tidak bisa protes apalagi ketika melihat Khadijah dan Mamah tersayangnya sangat excited walau hanya berbisik sekilas.

Azhara melirik kearah Arshaka yang sedang menatapnya intens,lalu Azhara menatap para orangtua "Boleh Azhara ngobrol sebentar sama Gus Komandan?" Tanya Azhara ragu membuat semua orang spontan terkekeh, Arshaka juga memalingkan wajahnya sekilas untuk menahan kekehannya.

"Boleh sayang," Saut Sarah membuat Azhara tersenyum tipis.

"Sekamar langsung juga gapapa," Timpal Imam membuat Khadijah dan Sarah membelalakkan matanya, kedua wanita itu tau bahwa Azhara sangat polos.

AKSARA Garis PertemuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang