Dan tidak ada siapa-siapa disana, dia kira bakalan ada yang jaga minimal anggota PMR tapi ternyata tidak ada. Alkana menghendikan bahunya, yaudah dia obati sendiri aja.
Alkana mulai mencari air es dan juga kompresannya, dia rasa luka disudut bibirnya tidak mengeluarkan darah jadi mungkin cukup di kompres saja. Setelah menemukan apa yang dia cari, Alkana pun langsung berjaan ke bilik UKS dan mulai mengompes wajahnya, sesekali dia meringis kesakitan.
"bangke banget si Dandy gue sumpahin dia jadi kodok" setelah mengatakan itu dia meringis karena tidak sengaja menekan terlalu kencang.
Saat hendak mengembalikan kompresannya, pinggangnya terasa sakit.
"aduh ini pinggang sakit" Alkana pun membuka seragamnya dan terlihat lebam yang lumayan besar disana, dia menduga bahwa itu karena terbentur meja tadi.
Alkana pun menghela napas dan mencoba mengompres lebam yang ada di pinggangnya, tapi karena seragamnya terus menganggu akhirnya dia mengigit ujung seragamnya dan kembali fokus mengompres pinggangnya.
Karena terlalu fokus Alkana sampai tidak sadar ada orang yang memperhatikannya daritadi, tatapannya tidak biasa menatap lurus pinggang Alkana. Sampai tiba-tiba pinggang Alkana direngkuh oleh lengan kekar seseorang.
Alkana yang terkejut pun langsung memberontak tapi karena terlalu kuat jadi dia tidak sengaja menekan lukanya sendiri.
"shh" ringisnya saat luka lebamnya tertekan.
"makanya diem aja baby" bisik seseorang tepat di telinganya, bulu kuduk Alkana meremang mendengan bisikan itu.
Alkana sontak menolehkan wajahnya ke samping, dan bibirnya langsung mengenai pipi cowok itu membuat Alkana melotot. Orang dibelakangnya juga terdiam, tidak menyangka akan kejadian seperti ini.
"lepasin gue" kata Alkana mencoba menyingkirkan lengan kekar cowok itu dari pinggangnya.
Bukannya melepaskan pelukannya, cowok itu malah semakin mengeratkannya sembari menatap Alkana penuh minat.
"lo nakal juga ya" seringai tercetak jelas di wajah tampan itu membuat Alkana merinding
"maksud lo apaan sih? lepasin gue anjir" Alkana terus memberontak tapi tidak berpengaruh apa-apa karena tangan ramping Alkana tidak sebanding dengan otot lengan cowok itu.
"gue lepasin tapi ada syaratnya" kata cowok itu membuat Alkana menghembuskan napasnya lelah
"apa?!" kata Alkana dengan tidak santai nya
" wehh jangan galak-galak sayang" cowok itu terkekeh pelan dan justru mengecup leher Alkana pelan.
"gue serius Zergan Leo Bratajaya" yupp dia adalah salah satu protagonis pria, awalnya Alkana tidak sadar tapi ketika melihat rambut perak dan juga luka di wajahnya dia langsung sadar bahwa itu adalah Zergan. Sejujurnya dia agak takut saat elihat cowok itu, tapi entah mengapa sifat Zergan yang menyebalkan membuat rasa takutnya lenyap entah kemana.
Juga Zergan tidak terlihat semenakutkan itu, jadi Alkana bisa mengeluarkan ekspresi kesalnya. FYI Zergan memang terkenal dengan rambut perak dan piercing di telinganya.
"mau gue lepasin gak nih?"
"IYALAH!" jawab Alkana dengan tidak santainya.
"kalo gitu obatin gue" kata Zegan seenak jidatnya membuat Alkana melotot.
"apaan gamau" tolak Alkana mentah-mentah, berurusan dengan tokoh utama saja dia tidak mau apalagi mengobatinya,BIG NO!!
"yaudah gue ga bakal lepasin lo" kata Zergan sambil mengeratkan pelukannya bahkan kedua tangan kekarnya sudah merengkuh pinggang ramping Alkana.
"please Zergan, gue gamau dapet masalah" Alkana takut jika seseorang melihat posisi mereka berdua saat ini, apa tidak semakin di bully dia?
"pilih lo mau obatin gue atau gue perkosa disini, gue gada ngunci pintu kalo lo tau" bisik Zergan sensual tepat ditelinga Alkana, dan dengan sengaja dia meniup telinga cowok yang lebih kecil darinya.
"ughh" Alkana tanpa sadar melenguh karena kegelian, tangannya reflek mengusap telinga yang baru saja Zergan tiup.
"ck okayy gue obatin" kesal Alkana karena pilihan Zergan yang membuatnya takut, dia normal woyy gamau lah diewe sesama cowok.
"nice choice darling" kata Zergan tanpa diketahui Alkana cowok itu menyeringai puas.
"yaudah lepasin gu-ehhh woiii!" bagamana tidak kaget dia karena tiba-tiba tubuhnya diangkat dan dibalik untuk menghadap Zergan jadi posisinya saat ini berada dipangkuan si dominan.
"lo apa-apaan sih" Alkana hendak turun dari pangkuan cowok itu tapi dicegah oleh cowok itu
"lo berani turun gue perkosa lo sekarang juga" ancam cowok itu dengan pandangan tajam, menatap lurus Alkana.
Alkana menelan ludahnya gugup, dan dengan gerakan pelan dia kembali ke posisi semula. Dia takut sekarang, ancaman Zergan tidak main-main.
"gimana gue obatin lo kalo gue terus disini" cicit Alkana mebuat Zergan menatapnya, Alkana otomatis mengalihkan pandangannya.
Tangan Zergan terangkat dan
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
VOTE
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY ME!!
Adventure" woi ini beneran? ga lucu woii! huaaaa bundaaa" Arkana Samudra tiba-tiba terlempar ke dunia novel yang dia baca dan menempati tubuh tokoh yang sangat tidak berguna dan sialnya tokoh yang selalu terkena imbas dari perbuatan tokoh lain. this is tran...