Bagian 9

1.5K 107 10
                                    

Di bandara..

Seorang pria bersurai merah dan memiliki mata panda sedang sibuk dengan ponselnya. Wajah kesalnya sangat terlihat saat ia berbicara dengan seseorang di seberang sana. Lalu ia berdecih dan menutup telponnya.

Tiba-tiba ia ingin ke toilet. Lalu ia meletakkan ponselnya ke dalam saku jasnya dan segera berjalan menuju toilet.

Kepala Naruto menoleh ke kanan dan ke kiri. Ia sangat takjub dengan banyaknya manusia yang berkerumun di dalam bandara. Itachi yang melihat ekspresi lucu Naruto hanya bisa tersenyum. Tapi setelah itu ia mengernyitkan alisnya saat melihat tangan kanan Naruto yang memegang tititnya.

"Uhhhh.."

"Ada apa, Naru?"

"Naru ingin pipis."

"Biar aku antar."

Itachi sedari tadi menggandeng tangan Naruto takut lepas. Karena di dalam bandara banyak sekali kerumunan.

Saat di dalam toilet, seorang pria bersurai merah terkejut melihat dua orang pria yang pernah ia lihat lewat cermin besar di dalam toilet. Lebih terkejut lagi saat ia melihat istri  dari sahabatnya. Ia pun bergegas ke luar dari toilet dan menghubungi seseorang. Untung saja Itachi tidak mengenalnya.

Tidak lama kemudian, ia melihat Itachi dan Naruto berjalan beriringan ke luar dari toilet. Kedua bola matanya tidak lepas untuk memperhatikan ItaNaru. Lalu ia berjalan mengikuti mereka berdua.

Entah kenapa tiba-tiba suasana menjadi semakin sesak karena sebentar lagi pesawat akan meluncur. Banyak orang yang berjalan dengan cepat dan membuat Itachi dan Naruto panik. Tangan mungil Naruto terlepas dari genggaman Itachi dan Naruto tenggelam dilautan manusia. Melihat kesempatan tersebut, Gaara segera menarik Naruto dan membiusnya. Lalu dengan segera ia membawa Naruto ke luar dari bandara dan memasukkannya ke dalam mobilnya.

Itachi menerobos para lautan manusia. Ia panik karena Naruto menghilang dari pandangannya. Harusnya tadi ia menggenggam tangan Naruto lebih erat.

"Ckh, sial!!"

Suasana tiba-tiba sudah tidak begitu ramai karena para gerombolan manusia telah siap di pesawat. Dan Itachi masih belum menemukan Naruto-nya. Ia pun segera berlari ke luar bandara untuk mencari keberadaan Naruto.

Di dalam mobil yang sedang melaju menuju kediaman SasuNaru, pria bersurai merah menatap spion kecil yang berada di dalam mobilnya sesekali. Ia melihat Naruto yang tertidur (pingsan) karena ulahnya. Ia tidak menyangka bisa menemukan Naruto dengan secara kebetulan. Ia berterimakasih karena Tuhan masih berpihak kepada Sasuke. Mungkin karena Tuhan sangat mengasihani Sasuke yang tidak bisa mengurus empat orang anak.

Sesampainya di kediaman SasuNaru, Sasuke yang menunggu kedatangan sahabatnya di depan pintu utama segera berlari menemuinya. Lalu Gaara ke luar dari mobil dan membuka pintu mobil penumpang. Sasuke yang melihat istrinya terbaring pun menitikkan air matanya. Rasa rindu kepada sang istri begitu besar. Ia sangat bersyukur istrinya telah ditemukan.

𝐒𝐤𝐢𝐩 𝐓𝐢𝐦𝐞

Kedua kelopak mata Naruto terbuka. Ia mengerjapkan perlahan kedua kelopak matanya. Ia mengernyitkan dahinya karena cahaya lampu. Kedua bola mata indahnya melirik ke kanan dan ke kiri. Ia sangat terkejut dengan banyak orang asing di sekelilingnya. Ia pun segera mendudukkan dirinya dan memegang kepalanya yang sedikit pusing karena pengaruh obat bius tadi.

"Naru!!"

Naruto menolehkan kepalanya menatap pria tampan yang hampir mirip dengan Itachi. Ia heran, bagaimana bisa pria itu mengetahui namanya?

"Siapa?"

Sasuke tertegun. Ada apa dengan istrinya? Kenapa istrinya tidak mengenalinya?

"Dan kalian ini siapa? Naru di mana?? Di mana kak Itachi??"

ISTRIKU YANG DINGIN (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang