Aroma segar dari bahan-bahan makanan mengisi udara.
Eunwoo dan Mingyu tengah sibuk menyiapkan bahan-bahan untuk hidangan istimewa yang akan mereka masak malam ini. Eunwoo, dengan senyum ceria, mengenakan celemek dan memotong sayuran dengan hati-hati. Di sebelahnya, Mingyu mengumpulkan bahan-bahan dengan percaya diri.
"Jadi, apa kita benar-benar nggak butuh resep?" tanya Eunwoo, alisnya sedikit terangkat, penuh skeptis.
Mingyu mengangguk dengan penuh keyakinan. "Tenang aja, Eunwoo. Aku pernah masak ini sebelumnya. Aku ingat semua langkahnya di kepala."
Eunwoo tertawa kecil. "Baiklah, aku percaya kamu. Tapi jangan salahkan aku kalau masakannya nggak enak nanti."
Mingyu tersenyum dan meraih panci besar. "Percayalah padaku. Kita pasti bisa membuatnya sempurna."
Dengan bahan-bahan yang siap, mereka mulai memanaskan minyak di wajan. Mingyu dengan lincah memotong bawang putih dan bawang merah, lalu melemparkannya ke dalam wajan panas. Bunyi desis yang menyenangkan mengiringi aroma harum yang segera memenuhi dapur.
"Ini langkah pertama, menumis bawang sampai harum," kata Mingyu dengan percaya diri.
Eunwoo memperhatikan dengan seksama, memegang mangkuk berisi sayuran segar. "Lalu apa?"
"Sekarang tambahkan sayurannya," instruksi Mingyu sambil memasukkan sayuran ke dalam wajan. Eunwoo mengikuti dengan teliti, memastikan semuanya masuk dengan rapi.
"Sejauh ini, bagus," kata Eunwoo, matanya memperhatikan setiap gerakan Mingyu. "Apa selanjutnya?"
"Kita tambahkan bumbu rahasia," jawab Mingyu sambil meraih beberapa rempah dari rak. "Ini akan memberikan rasa khas pada masakan kita."
Eunwoo mengangkat satu alis. "Bumbu rahasia? Apa itu?"
Mingyu tertawa. "Sebenarnya bukan rahasia banget sih. Ini cuma campuran rempah yang biasa aku pakai. Jangan khawatir, ini pasti enak."
Eunwoo tersenyum dan mengangguk. "Baiklah, aku percayakan padamu."
Mereka melanjutkan memasak, menambahkan bahan-bahan satu per satu sesuai dengan ingatan Mingyu. Sementara itu, mereka bercanda dan berbicara tentang hari-hari mereka, membuat suasana dapur semakin hangat dan menyenangkan.
"Sekarang kita tambahkan kaldu," kata Mingyu sambil menuangkan cairan bening ke dalam wajan. "Dan biarkan mendidih sebentar."
Eunwoo mencicipi sedikit kuah dengan sendok dan tersenyum. "Rasanya enak! Kamu benar-benar ingat resepnya."
Mingyu tersenyum puas. "Lihat, aku bilang juga apa."
Setelah beberapa menit, masakan mereka hampir selesai. Eunwoo dan Mingyu bekerja sama untuk menyelesaikan hidangan, menambahkan sentuhan akhir dengan hati-hati.
Mereka menyiapkan meja makan dengan rapi, menyajikan hidangan dengan bangga.
"Wow, lihat ini," kata Eunwoo kagum. "Kita benar-benar berhasil."
Mingyu duduk di depan meja, merasa puas. "Aku bilang kita bisa. Ini semua tentang keyakinan dan sedikit kreativitas."
Eunwoo mengangguk setuju. "Kamu benar."
Mereka mulai makan, menikmati hasil kerja keras mereka. Rasa masakan itu luar biasa, penuh dengan cita rasa yang kaya dan seimbang. Eunwoo tidak bisa berhenti tersenyum, merasa bangga dengan pencapaian mereka.
"Ini benar-benar enak, Mingyu," kata Eunwoo sambil mengambil gigitan lagi. "Kamu hebat!"
Mingyu tersenyum lebar. "Terima kasih, Eunwoo. Tapi ini semua berkat kerja sama kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
B R A V E 💪🏿 bottom!Mingyu [⏯]
ФанфикKim Mingyu. Manly. Cool. Tangguh. Perkasa. Gagah. Kuat. Tampan. Dominan. Tidak akan ada seorangpun yang mengira peran apa yang ia lakoni di dalam sebuah permainan panas. ©2019, ichinisan1-3