******
" Is , dipanggil adznan ". Ian datang menghampiri kedua gadis yang saat ini tengah sibuk memotret.
Ya , yang mendatangi Isma bukan Rafa melainkan Ian karna pria itu sendiri yang mengusulkan.
Jihan mengalihkan pandangannya dari ponsel milik Isma yang ada di genggamannya dan menatap penuh tanya pada Ian .
Ian hanya menyediakan bahu acuh .
Sedangkan Isma ? Wanita itu menolehpun enggan rasanya . Tak dihiraukannya ucapan sepupunya itu.
" Isma ! Denger gak sih !! ". Kesal Ian .
Isma hanya mengedikkan bahunya tak perduli . " Gw ga kenal dia ". Ujarnya singkat
Baik Ian dan Jihan , mereka sama sama menghela nafas panjang melihat respon acuh yang di tunjukan oleh Isma .
Dengan santainya Isma pergi dari tempat itu , tujuannya adalah kelas saat ini .
Melihat tingkah Isma yang benar benar acuh tak acuh , Ian merasa begitu geram . Di tariknya lengan sepupunya itu dengan sedikit kasar membuat Isma membalikan badannya menatap tajam pada Ian .
Menyadari tatap tajam Isma , Ian pun membalas tatapan itu tak kalah tajam .
" Ikut gw !! ". Tegasnya
" Lepas! ". Dingin Isma .
Mendengar penuturan Isma yang sudah mengeluarkan aura dinginnya , Jihan bergidik ngeri dibuatnya . Ian pun tak kalah sama takutnya dengan Jihan membuatnya segera melepaskan cekalan tanganya pada tangan Isma .
" Gw mohon ikut gw , atau gw bisa kena masalah sama adznan". Ian memasang wajah memelasnya menatap penuh harap pada sepupunya itu .
" Gw gak mau ! Mending Lo balik atau gw laporin sama Renald ".
Aura dingin dan tatapan tajam membuat Ian sedikit merasa takut . Menurutnya, aura yang dimiliki oleh sepupunya ini sama seperti aura yang di miliki ketua gengnya itu yang tak lain dan tak bukan adalah adznan .
" Iya , iya , gw balik ". Putus Ian merasa takut .
Setelah kepergian Ian , Isma menarik nafasnya panjang guna meredam emosinya saat ini kemudian matanya beralih pada temannya yang berdiri mematung di sampingnya itu .
" Siapa Renald ? Sampai sampai Ian setakut itu sama Lo ? ". Bingung Jihan
" Abang gw ". Jawab Isma singkat
Mendengar pengakuan Isma , Jihan hanya mengangguk tanda mengerti kemudian mengembalikan ponsel yang ada di tangannya pada pemiliknya .
" Jangan lupa kirim ya ". Ujar Jihan dengan senyum yang mengembang di wajahnya .
Isma hanya mengangguk kemudian memasukan ponselnya ke kantung bajunya .
" Kelas ". Singkat Isma namun Jihan langsung faham .
Jihan mengangguk mengerti kemudian mereka mulai berjalan menuju ke kelas . Di perjalanan menuju ke kelas , Isma lagi lagi menguap , entah mengapa dirinya hari ini merasa begitu mengantuk .
Sementara itu....
" Dia gak mau bos ". Ujar Ian sekembalinya dari mendatangi Isma .
" Lo gak paksa dia ? ".
" Kenapa gak Lo seret aja sih ! ".
" Tau tuh padahal biasanya juga langsung menyeret cewe sesuka Lo tampa harus bilang dulu ".
KAMU SEDANG MEMBACA
ADZNAN BAIHAQI
Teen Fictionmenceritakan tentang sebuah percintaan dimana kedua pasangan itu memiliki sifat , sikap , dan karakter yang sama . ini novel pertama yang aku tulis di aplikasi ini karna sebelumnya aku adalah penulis di aplikasi fizzo . aku hanya ingin membagi semua...