Beberapa minggu ini terasa berat untuk Jeno, ia mulai merasa mual dan menjadi sedikit emosional. Jeno bahkan sering bertingkah aneh dan menginginkan makanan yang aneh. Doyoung kadang sampai geleng-geleng kepala dengan kelakuan putranya itu.Saat ini Doyoung sedang menemani Jeno menyulam di kamarnya. Doyoung juga membantu Jeno menyulam beberapa gambar di sebuah kain.
"Ibu, kapan ayah akan kembali." Tanya Jeno secara tiba-tiba pada Doyoung. Doyoung pun hanya menggelengkan kepalanya tanda ia tidak tau kapan suaminya itu akan pulang dari menjemput pangeran.
"Entahlah ibu tidak tau kapan ayahmu pulang, sudah sebulan ini dia pergi menjemput pangeran dari asramanya."
Pangeran yang Doyoung maksud adalah Lee Haechan atau adik tiri dari Yang Mulia Raja Mark Lee. Haechan adalah putra dari mendiang ayah Mark Lee Donghae dengan selir keduanya yaitu Lee Soonkyu, Sedangkan Mark merupakan putra dari istri sah ayahnya atau kita sebut saja dia Ratu Lim Yoona.
Ayah Jeno -Lee Taeyong beberapa bulan lalu ditugaskan oleh Mark untuk menjemput sang adik yang berada di asrama untuk menuntut ilmu. Tapi sudah sebulan ini sang ayah pergi dan tak kunjung kembali. Jika ditanya apakah asrama tempat Haechan jauh atau tidak maka jawabannya adalah jauh, sangat jauh. Taeyong bahkan mengatakan jika tempat itu memang terpencil, untuk sampai di sana mereka harus melewati 2 wilayah kerajaan.
"Hahhh....aku rindu pada ayah." rengek Jeno pada sang ibu.
"Bersabarlah Jeno mungkin beberapa hari lagi ayahmu akan kembali."
Dua hari kemudian...
Taeyong dan beberapa pasukan sudah memasuki gerbang istana, mereka segera pergi ke aula kerajaan untuk memberi tahu sang raja bahwa tugas mereka sudah selesai.
"Yang Mulia kami sudah menjemput Pangeran Haechan." lapor Taeyong selaku pemimpin pasukan tersebut.
"Bagus sekali, tapi dimana anak itu sekarang." tanya Mark pada Taeyong.
"Pangeran bilang jika ingin berkeliling istana dahulu sebelum menemui Yang Mulia."
"Dasar anak itu." ucap Mark sedikit kesal dengan tingkah sang adik yang lebih memilih untuk berkeliling dulu sebelum menemuinya.
Disisi lain Jeno sedang berada di taman belakang istana, dia sedang menikmati keindahan danau yang dihiasi dengan bunga teratai sambil meminum teh di sebuah gazebo.
Saat sedang asik melihat pemandangan, atensi Jeno teralihkan pada seorang pemuda yang sedang berjalan sambil melihat sekeliling dengan seksama bahkan pemuda itu tidak menyadari bahwa ia berjalan menuju danau.
"HEI PERHATIKAN LANGKAHMU." Teriak Jeno bermaksud untuk memperingatkan pemuda itu.
Haechan yang merasa diteriaki pun memutar tubuh untuk melihat ke arah suara tapi naas saat membalik badannya ia kehilangan keseimbangan dan jatuh ke danau.
Jeno yang melihat Haechan jatuh pun sedikit panik tapi kemudian kepanikan itu hilang saat ia melihat Haechan berhasil berenang ke permukaan. Tapi ada hal yang membuatmu Jeno melepas tawanya, saat kepala Haechan berhasil keluar dari air ada bunga teratai yang menyangkut di kepala sang pangeran.
Haechan yang melihat itu sedikit terpukau dengan wajah Jeno yang rupawan. Rambut coklat yang halus, wajah yang putih, bibir merahnya dan juga mata yang menyipit ketika Jeno tertawa.
Haechan terdiam beberapa saat dan sadar ketika Jeno memanggilnya.
"Hei kemari lah, apa kau ingin terus berada di air?"
Haechan yang mendengar itu segera berenang ke tepi lalu berjalan ke arah Jeno. Melihat Haechan yang sepertinya kedinginan membuat Jeno segera memberikan teh hangat kepada Haechan.
"Ini minum lah agar tidak kedinginan."
"Terima kasih." Ucap Haechan setelah menerima teh pemberian Jeno.
"Apa aku boleh tanya sesuatu?"
"Apa?, katakan saja."
"Apa yang sebenarnya kau lakukan di sini?" Tanya Jeno penasaran.
"Aku hanya sedang melihat-lihat lagi pula aku pangeran di sini, apa aku tidak boleh berkeliling di rumah ku sendiri?" Balas Haechan atas pertanyaan dari Jeno.
Jeno yang mendengar balasan dari Haechan sedikit terkejut. Jadi pemuda di depannya ini adalah adik dari Yang Mulia Raja.
LOVE STORY
[03/07/24]
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story![MARKNO‼️]
Fanfiction"Tidak" "Ayolah Jeno, tolong gantikan posisiku. Hanya kau yang bisa ku percayai." . . . . " Aku tau kau mencintainya, karena itu aku memilihnya." MarkNo MarkRen TYPO BERTEBARAN!!!!