ICY - 08

407 50 2
                                    

"Kamu dari mana saja Liana!!"

Mity berlari saat melihat sosok Liana yang tengah berdiri berhadapan dengan Rion. Mata mereka bertemu kembali, dan saling melempar tatapan penuh kecurigaan dari Rion.

"Aku sangat menghawatirkan mu!"

Liana terkejut saat Mity tiba-tiba memeluk tubuhnya. Kesadaran gadis itu pun kembali dan melepas kontak matanya dari Rion.

"Liana, kamu dari mana saja?" Tanya Ricky yang segera menghampiri mereka.

"Aku tadi berkunjung ke makam ayah dan ibu."

"Kamu pergi sendiri?" Tanya Mity setelah melepas pelukannya, Liana hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Tapi kenapa sampai pulang selarut ini?" Tanya Mity lagi. Aih apa gadis ini tidak takut diam di kuburan sampai tengah malam begini.

"Tadi aku mampir dulu ke rumah bah jerong." Jawab Liana kembali.

"Aish kakek tua itu pasti tidak membiarkanmu pulang lagi." Tebak Mity yang kembali diangguki oleh Liana.

"Kau tidak apa-apa? wajahmu pucat sekali?" Tanya Yuna yang mulai khawatir saat melihat wajah pucat Liana.

"Aku baik-baik saja ibu. Mungkin aku hanya kelelahan saja." Jawab Liana seraya tersenyum. Gadis itu sangat senang, karena keluarga ini begitu sangat memperdulikannya.

"Yasudah, pergilah istirahat."

Liana mengangguk, tanpa menengok siapapun gadis itu berjalan pergi menuju kamar Mity, melewati Rion yang masih berdiri dihadapannya. Rion hanya diam menatap kepergian Liana, entah mengapa Rion merasa sikap Liana mulai berubah dingin padanya.

Namun, perlukah Rion sedih akan hal itu. Pria itu datang ke rumah ini hanya untuk menikahi anak dari teman ibunya saja, bukan untuk mencari kebahagiaan dirinya.

•••••

Tak terasa hari sudah pagi lagi, dan Liana masih tertidur nyenyak di ranjang milik Mity. Namun, kenyamanan itu tidak berlangsung dengan lama, karena Mity mulai menarik paksa selimut yang tengah Liana kenakan, lalu berteriak tepat di telinga Liana.

"Bangun putri tidur!!"

Liana yang terkejut bangun dengan wajah kesalnya. "Mity, kau!"

"Akhirnya kamu bangun juga." Ucap Mity terkekeh, gadis itu kemudian berlari menuju lemari untuk mengambil sesuatu dari dalam sana. Mity sangat ingin memperlihatkan sesuatu pada Liana.

"Lihat ini!!" Mity mengeluarkan sebuah gaun pernikahan yang begitu mewah dengan bordiran indah di sana. Mata Liana tidak berkedip sedikit pun saat melihat indahnya gaun pengantin itu.

"Bagaimana menurutmu? Apa ini bagus untuk aku kenakan di hari pernikahan nanti?" Tanya Mity yang membuat rasa kagum Liana berubah menjadi rasa iri.

"Bagus sekali.." Jawab Liana tak bertenaga, ia segera memalingkan wajahnya.

"Kamu tidak usah sedih Liana, ibu juga membelikanmu gaun yang sangat cantik." Beritahu Mity yang kemudian mengambil gaun kedua untuk Liana. Hanya gaun biasa, namun juga terlihat cocok untuk ia kenakan di hari pernikahan Mity nanti.

"Kamu menyukainya bukan?" Tanya Mity seraya menghampiri Liana yang hanya menatap datar gaun itu.

"Tentu saja.."

"Kalau begitu, kita harus mencobanya!"

Setelah Liana selesai mandi, kakak beradik itu pun mulai mencoba kedua gaun itu secara bergantian.

Saat ini Liana lah yang tengah memakai gaun pengantin milik Mity. Liana sempat menolak untuk tidak memakainya, namun karena Mity terus memaksa, apa boleh buat.

I Choose You (Rion Kenzo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang