One

2 0 0
                                    

Jakarta, 05 Maret 2001

Di suatu siang yang panas di kota Jakarta, matahari bersinar terang di langit biru. Di sebuah halte bus yang ramai, terdapat seorang gadis muda berambut panjang yang duduk termenung. Rambut hitamnya tergerai indah di atas bahunya, wajahnya penuh pemikiran.

Diantara deru kendaraan dan bunyi klakson yang ribut, gadis itu terlihat merenung jauh ke kejauhan. Keringat mulai mengalir di pelipisnya, menandakan betapa panasnya cuaca pada hari itu. Udara terasa lengket dan terik, membuat semua orang merasa kegerahan.

Namun, meskipun teriknya cuaca, kecantikan gadis itu tidak terhapus oleh panasnya sinar matahari. Matanya yang memandang ke kejauhan penuh dengan misteri dan keindahan, seakan mencerminkan kekuatan dan keteguhan hatinya meskipun dihadapkan pada hari yang panas.

Di tengah kesibukan kota Jakarta yang selalu bergerak cepat, gadis berambut panjang itu duduk dengan anggunnya, seakan menjadi pemandangan yang menenangkan di tengah hiruk pikuk kota metropolitan. Mungkin dia sedang merenungkan sesuatu yang mendalam, atau mungkin dia hanya menikmati momen sendirian di tengah kebisingan kota.

Saat Azalea Putri tengah duduk termenung di halte bus, tiba-tiba handphone yang tersembunyi di dalam tasnya berdering. Suara getaran telepon memotong kesunyian, membuyarkan lamunan gadis itu. Dia buru-buru mengambil handphone dari dalam tasnya dan melihat panggilan masuk dari Eza Gionino, sang kekasih.

"Dia pasti ingin tahu di mana aku berada," pikir Azalea sambil menatap layar handphone dengan cemas. Dengan hati berdebar, Azalea menjawab panggilan tersebut, "Halo, Eza."

"Hai, sayang. Ada apa? Kenapa suaramu terdengar risau?" suara lembut Eza terdengar dari seberang sambungan telepon.

Azalea menjawab dengan nada berdebar, "Hai, Eza. Aku sedang menunggu bus di halte. Cuaca di sini sangat panas dan hiruk pikuk sekali. Aku rindu padamu, sayang."

Eza tersenyum di sisi telepon, "Aku juga rindu padamu, Azalea. Tenang saja, nanti kita bisa bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Aku akan segera mengambilmu setelah kamu naik bus, ya."

Dengan hati senang dan lega, Azalea merasa hangat di dalam hatinya mendengar suara Eza. Percakapan tersebut membawa kelegaan di tengah kepanasan cuaca Jakarta yang menyengat. Mereka berdua saling mengungkapkan rindu satu sama lain, dan janji untuk bertemu segera membuat hari Azalea terasa lebih cerah.

Dengan senyuman di bibirnya, Azalea kembali menatap ke depan, menunggu bus yang akan membawanya pada pertemuan manis dengan Eza Gionino. Dan di halte bus yang panas itu, cerita cinta mereka pun tengah bergulir dalam kehangatan dan kebersamaan.

Azalea dan Eza pun akhirnya bertemu di tempat yang telah mereka sepakati. Mereka saling berpelukan erat, seakan merasa bahwa jarak dan waktu yang terpisah telah membuat keterikatan cinta mereka semakin kuat.

Dengan senyuman bahagia, Eza Gionino memandang Azalea dengan penuh kasih sayang. "Akhirnya kita bertemu, sayang," ucap Eza sambil mengusap lembut rambut Azalea.

Azalea tersenyum dan menjawab, "Iya, Eza. Rasanya begitu indah bisa bersama denganmu lagi. Cuaca panas hari ini tak mampu menghalangi kehangatan cinta kita."

Mereka duduk di sebuah warung kopi di pinggir jalan, berbagi cerita dan tawa serta menikmati kebersamaan yang terasa begitu istimewa. Percakapan mereka penuh dengan keintiman dan keakraban, seakan mereka tak pernah bosan berbagi segala hal satu sama lain.

Di tengah cuaca yang panas dan hiruk pikuk kota Jakarta, Azalea dan Eza terus bersama, saling memperkuat satu sama lain dengan cinta yang tulus. Pertemuan mereka kali ini adalah bukti bahwa cinta sejati mampu melewati segala rintangan dan menjaga api cinta tetap menyala di tengah kesibukan hidup. Dan di saat itulah, mereka tahu bahwa tak ada yang bisa mengalahkan kekuatan cinta yang mereka miliki satu sama lain.

***

Setelah melewatkan hari yang penuh dengan berbagai kisah dan emosi, senja pun mulai menampakkan dirinya di ufuk barat. Azalea merasa sedikit terharu saat menyaksikan perubahan warna langit yang perlahan berubah menjadi kemerahan, seolah memberikan warna baru pada akhir hari yang panjang.

Meninggalkan warung kopi tempat mereka bertemu, Azalea dan Eza merasa sedikit sedih harus mengakhiri pertemuan mereka. Namun, kenangan manis bersama melekat di hati mereka dan memberikan semangat baru.

Kembali di rumahnya, Azalea merasa lega bisa kembali ke ruang kecil yang ia panggil rumah. Meskipun sederhana, rumah itu penuh dengan kenangan-kenangan indah yang ia rasakan bersama orang-orang tercinta yang telah tiada.

Merapikan barang-barang di rumahnya dengan cermat, Azalea menatap sekeliling dan tersenyum sendiri. Dia adalah gadis yang mandiri dan kuat, mampu hidup sendiri meskipun dalam kesendirian. Kehidupannya yang sebatang kara tidak pernah membuatnya terpuruk, sebaliknya, itu membuatnya semakin tegar dan tangguh.

Saat Azalea duduk di sudut ruang tamu, menyaksikan senja yang merona di balik jendela, dia merenung tentang kisah cinta dan perjalanan hidupnya. Meskipun sendiri, dia tidak pernah merasa kesepian karena di hatinya terdapat kenangan-kenangan indah dan cinta yang membuatnya tetap kuat. Dan di malam yang semakin larut, Azalea menemukan ketentraman dan kebersamaan dalam dirinya sendiri, si gadis berhati tulus dan penuh kasih.

Malam itu, setelah senja meredup dan langit Jakarta mulai tertutup oleh kegelapan malam, Azalea masih sibuk berkutat dengan laptopnya. Pekerjaan paruh waktu dan tugas kuliah menumpuk di mejanya, menuntut perhatian dan dedikasi yang tinggi.

Azalea adalah seorang mahasiswi di salah satu universitas di Jakarta yang mendapatkan beasiswa prestasi. Dia adalah gadis cerdas yang memiliki semangat belajar tinggi. Meskipun kesibukan kuliah dan pekerjaan paruh waktu kadang-kadang membuatnya lelah, Azalea selalu bisa membagi waktunya dengan baik.

Dengan tekun dan gigih, Azalea menyelesaikan tugas kuliahnya dengan cermat dan teliti. Dia tidak pernah mengabaikan kualitas dalam segala hal yang dia kerjakan. Meskipun lelah, keinginan untuk meraih impian dan mencapai kesuksesan selalu menguatkan Azalea untuk terus maju.

Di antara bunyi tik-tak jam dan ringtone telepon yang tak berhenti berdering, Azalea tetap fokus pada pekerjaannya. Dia adalah contoh dedikasi dan ketekunan bagi banyak orang di sekelilingnya. Meskipun hiruk pikuk kota Jakarta masih terdengar di kejauhan, Azalea tenggelam dalam dunianya sendiri, dunia di mana dia bisa menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri.

Dan pada malam itu, meskipun badai tugas dan pekerjaan menunggu, Azalea Putri terus melangkah dengan mantap, menghadapi tantangan dengan keberanian dan keteguhan hati yang menginspirasi banyak orang di sekelilingnya.

Azalea meregangkan tubuhnya di tepi ranjang setelah menyelesaikan pekerjaan dan tugas kuliahnya. Dalam keheningan malam yang sepi, dia mengutak-atik handphonenya, tersenyum lembut saat melihat pesan dari Eza yang tersimpan di dalamnya.

[Chatting dengan Eza]

Azalea: "Hai sayang, malam ini aku merindukan senyuman manismu."
Eza: "Hai, bidadariku. Rinduku padamu tak terkira. Aku ingin sekali berada di sampingmu sekarang."
Azalea: "Aku juga ingin itu, Eza. Aku tertidur sambil membayangkan kehangatan pelukanmu. Kamu berada di dalam mimpiku."
Eza: "Mimpi indah, seperti saat kita bertemu di dunia nyata. Terima kasih telah hadir dalam hidupku, Azalea. Aku mencintaimu, sayang."
Azalea: "Aku juga mencintaimu, Eza. Semoga kita bisa terus bersama dalam kebahagiaan dan cinta yang tak terbatas. Selamat malam, kekasihku."

Mereka saling berbagi cerita, tawa, dan harapan melalui pesan-pesan yang dipertukarkan di dalam handphone. Meskipun terpisah jarak dan waktu, pertemuan mereka di dunia maya membawa kehangatan dan keintiman yang membuat malam Azalea menjadi lebih berarti dan indah. Dan di saat itu, di dalam ruang kecil yang penuh dengan cahaya lampu dan suara gemericik malam, Azalea merasa penuh dengan cinta dan kebahagiaan yang mendalam.

Setelah pertukaran kata-kata mesra dan kasih sayang melalui chat, Azalea akhirnya merasa mengantuk. Dia meletakkan handphone di sebelahnya dan akhirnya terlelap dalam tidurnya, tersenyum dalam mimpi indah yang dipenuhi dengan cinta dan kehangatan dari sang kekasih, Eza. Dalam dekapan malam yang sunyi, Azalea tidur dengan tenang, merasa dilindungi oleh cinta yang mengalir di antara mereka berdua. Selamat malam, Azalea Putri, dan selamat tidur dalam pelukan mimpi manis bersama sang kekasih.


Hai...
Haiiiii....
Selamat datang di ceritaku jangan lupa vote dan gudangin ya ♥️🙏

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Azalea Putri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang