Happy Reading
0o0Setelah kejadian beberapa minggu yang lalu, kini keluarga Delbara kembali seperti semula.
Sifat El yang semakin hari semakin membuat orang gemas juga dengan sifat Ernest.Seperti pagi ini, kedua kakak beradik itu sok ngide akan berolahraga di taman kota. Sebenarnya tidak masalah bagi Ernest namun yang masalah sekarang adalah El.
Pertumbuhan El semakin pesat, tidak tidak, bukan gemuk namun saja El semakin terlihat gembul di bagian tertentu.
Di bagian jari-jari tangan, pipi, serta di bagian tertentu lainnya yang semakin terlihat gembul. Bukan jelek namun terlihat berkali-kali lebih lucu dan gemas.
"Adek, mandinya udah nak!"
"Sebentar Bunda masih mau buat manusia gelembung"
"Abangnya sudah nunggu adek loh itu, katanya mau lari pagi"
"Iya iyaaa bundaaaa"
El keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang basah, tidak menggunakan handuk sehingga tetesan air dari rambut dan badannya menetes kemana-mana.
Dengan telaten Fira mengelap tubu El hingga kering baru mengoleskan minyak telon serta bedak bayi.
Sebentar lagi El akan lulus SMA, namun Fira masih tidak menyangka jika anaknya akan lulus lalu lanjut ke perguruan tinggi. Di garis miringkan jika itu di izinkan oleh Bara.
Apakah pantas El yang memiliki tubuh mungil, gembul, harum bayi harus masuk kuliah dan bertanggung dengan remaja remaja yang jauh di atas El.
Memikirkan itu tidak sadar Fira tengah selesai memakai baju untuk El.
"Rambutnya Adek udah panjang ini, mau di cukur ga?" Tanya Fira sambil merapihkan rambut El yang halus seperti rambut wanita.
"Ndaa mau di potong Bunda, biarin aja"
Fira mengangguk, lalu tersenyum manis ia mengambil ikat rambut dengan model kepala bebek lalu mulai menguncir rambut el dengan model tungkai Apple hair.
Oh my god ia tidak kuat melihat betapa lucunya si bontot saat ini.
"Ayok turun, abang sudah menunggu"
Fira mengandeng tangan El untuk segera turun menemui Ernest dan Bara yang tengah duduk di ruang keluarga.
Bau harum minyak telon seketika langsung menyebar di seluruh ruangan megah ini, sehingga mereka semua mengalihkan pandanganya kepada titik harum tersebut.
Mata mereka melotot seketika saat melihat El melompat lompat kecil untuk mendekati Bara yang tengah duduk.
"Papaaa"
"Yes my prince? Sudah ingin berangkat hm?"
"Iyaa adek sama abang mau olahraga" Senyum El sangat manis, bahkan jika itu gula akan kalah dengan senyumnya Elbarack.
"Baiklah, Abang jaga adek!!"
"Iya papa" Jawab Ernest.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELBARACK
РазноеALANGKAH BAIKNYA SEBELUM BACA FOLLOW AKUN INI TERLEBIH DAHULU DAN JANGAN LUPA VOTE ///////////////////