Seperti yang di janjikan, Mika dan Gala langsung pergi jalan-jalan, malam mingguan seperti pasangan yang lain, keduanya menikmati momen tersebut yang merupakan pertama kalinya untuk Mika, keduanya jalan-jalan ngemall semalaman, banyak barang yang dibeli oleh Mika, namun lebih banyak juga cemilan yang di makan, Mika lebih banyak makan dari pada belanja pakaian.
Bukan cuma itu saja, keduanya juga langsung pergi ke bioskop guna nonton film yang baru saja tayang, tentu saja Mika sangat menikmati itu dan ia juga sudah melupakan kekasaran yang Gala lakukan padanya, rasa sakit itu sudah berubah menjadi rasa nyaman karna Gala, suaminya tersebut sudah mulai berubah menjadi suami yang baik.
Hal itu juga dirasakan oleh Gala sendiri, walau tujuh tahun membina hubungan dengan Melisa dan tidak mudah untuk melupakannya, namun perlahan-lahan namun pasti, ia mampu melupakan Melisa dan menerima orang baru dihidupnya, perlahan hati Gala mampu menerima Mika yang sudah menjadi istrinya, Gala mulai kembali merasakan apa yang namanya cinta, Mika mampu membuat hatinya nyaman kembali.
Malam ini adalah pembuktian dari hati seorang Gala, apa lagi setelah pulang nanti, Gala bisa mendapat jatah seperti biasa, tentu saja itu juga sangat dinantikan olehnya, bagaimana pun juga Gala adalah laki-laki normal, sudah seharusnya juga Gala menikmati dan menantikan hal seperti itu, Gala memang munafik karna pada awalnya tidak suka dengan Mika, namun dari awal juga Gala tidak menampik kalau ia menikmati tubuh istri bocilnya itu, menikmati setiap kenikmatan yang ia rasakan kala menjamah tubuh Mika.
Malam sudah semakin larut, Gala dan Mika sudah selesai, kali ini keduanya akan pulang, mereka beranjak pergi ke arah parkiran tempat dimana mobil Gala berada, Mika menggandeng satu tangan Gala dan satu tangan Gala yang lain digunakan untuk membawa barang-barang belanjaan Mika, emang dasar perempuan, sukanya nyusahin orang lain saja, namun entah kenapa Gala tidak mempermasalahkan hal itu saat ini.
"Mas! Lain kali jalan-jalan lagi ya!" kata Mika sambil sumringah.
Gala membalas senyum itu. "Emangnya mau jalan-jalan kemana lagi? Ke hotel?"
"Ish! Mas pikirannya hotel terus. Emang mas punya hotel?"
"Engga sih. Tapi kak Giska punya, kita bisa nginep gratis disana."
"Huuh! Dasar. Malu lah sama kak Giska kalau gratisan mulu."
"No problem. Suaminya sultan tujuh turunan."
"Emangnya suami kak Giska siapa?"
"Itu, sultan Anggara."
"Anggara?"
"Hooh."
"Wah! Kak Giska beruntung banget ya mas, punya suami sultan kayak gitu."
"Hmm."
Pembicaraan mereka berakhir disana, Gala lebih fokus ke langkah kakinya, Mika juga sama, tidak ada pembahasan lagi karna mereka juga memang sebentar lagi sampai ke parkiran, keduanya lebih banyak diam, malam sudah larut dan kemungkinan mereka juga sudah mengantuk, hanya saja siapa yang tau kalau sampai rumah nanti, ngantuk-ngantuk juga tapi yang namanya jatah, pasti akan membuat melek kembali.
Tempat parkir cukup banyak diisi oleh berbagai macam mobil, bukan cuma mobil saja, tapi banyak juga orang yang lalu lalang disana, bukan cuma mereka yang menghabiskan malam bersama, orang lain juga sama, mereka semua menikmati malam minggu yang panjang.
Brukk!
"Aws..."
Tiba-tiba saja tanpa diduga seseorang menabrak Mika sampai membuatnya meringis kesakitan, Gala yang melihat itu cukup terkejut, tentu saja Gala juga tidak tinggal diam, melihat sang istri ditabrak oleh orang lain, tentu saja membuat Gala marah, geram dan ingin memukul orang tersebut sepuasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY 'BOCIL' WIFE
Ficção Adolescente(ON GOING) *Spin Of (NOT) BEST MISTAKE ... Kesalahan membuat semuanya berantakan, Galaksi adrian sudah bertunangan dengan Melisa, pacarnya sejak duduk di bangku sekolah menengah atas, mereka bertunangan sudah hampir satu tahun lamanya dan berniat un...