TP - 01

7.8K 580 33
                                    


Author pov.

"Howaam" jam lima pagi Lili sudah terbangun dari tidurnya, mata bulatnya menjelajahi seisi kamar dan tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Jennie dan Lisa.

"Hmph" Lili kecil melengkungkan bibirnya kebawah, sedih.

"Mommy, Dadda.." Lili mengucek kedua matanya sambil menarik ingus yang keluar dari hidungnya.

"Hikss" lalu dengan perlahan Lili turun dari atas kasur.

"Ukhuk ukhuk Mommy.." setelah itu kaki kecil Lili berlari keluar dari kamar.

"Huwaaaa! Mommy Dadda hikss" Lili menuju ruang tamu namun tidak menemukan Jennie dan Lisa, lalu ke dapur namun tetap tidak menemukan keberadaan keduanya.

Karena lelah Lili kembali ke ruang tamu dan memilih duduk di karpet sambil menangis terisak-isak.

"Lili astaga, kenapa menangis nak" bibi Lee segera membantu menangkan Lili. Dia adalah kepala maid sekaligus orang kepercayaan Jennie dan Lisa dalam menjaga Lili dan mengatur pekerja lainnya.

"M-mommy hik sama Dadda mana hmph hmph hikss" Lili sesenggukan menarik nafasnya berulang kali.

"Belum pulang Lili, sudah Lili jangan menangis lagi nanti tenggorokannya sakit" bibi Lee membawa Lili ke dapur.

"Kenapa belum pulang bibi.. Lili kan sudah menunggu dali tadi malam" lirih Lili.

"Bibi kurang tau Lili. Minum dulu" bibi Lee memberikan air putih pada Lili.

Karena haus Lili meminum airnya sampai habis.

Ceklek

Yang di tunggu-tunggu Lili akhirnya pulang.

"Mommy! Dadda!" Pekik Lili, dia meminta turun dari gendongan bibi Lee kemudian berlari kencang menghampiri Jennie dan Lisa.

"Mommy Mommy Mommy" betapa senangnya Lili melihat Jennie.

Jennie tersenyum dengan wajah lelahnya.

Sedangkan Lisa langsung menggendong Lili lalu menarik tangan Jennie menuju kamar.

"Kenapa Mommy dan Dadda balu pulang?" Tanya Lili mempoutkan bibirnya.

"Jangan banyak tanya dulu" kata Jennie.

"Bekerja, cari uang yang banyak agar kita tidak kelaparan dan mati" jawab Lisa lalu mendudukkan Lili di atas kasur.

Kemudian Lisa dan Jennie berbaring di atas kasur, keduanya langsung memejamkan mata karena sudah kelelahan.

Lili semakin memajukan bibirnya, dia senang Jennie dan Lisa pulang namun disisi lain dia sedih tidak bisa bercanda tawa dengan keduanya.

"Tidur, jangan berisik" Jennie menarik Lili ke pelukannya, membuka tiga kancing bajunya lalu mengeluarkan benda kenyal dari sarangnya.

Mau tidak mau Lili kembali memejamkan mata sambil menghisap benda kenyal milik Mommy nya.

"Lili sudah biasa" batin Lili.

•••

Tbc

07/07/24

Lili kasian, padahal dia udah excited banget nungguin Mommy sama Dadda nya pulang.

Yuhuu ada yang baru lagi nih🥂

Mau double? Vote nyampe 400 dulu mwehehehe.

Ramein cepat!

Vote komen lanjut.

Toxic parents✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang