Pemakaman Shinobi

114 8 0
                                    

Back to reality

Hinata masih terlena mengingat dunia genjutsu mugen tsukuyomi yang dia rasakan. Dia masih mengingat kejadian dan setiap kejadian. Hinata mengarahkan tangannya ke langit-langit kamarnya dan bergumam 'kapan dunia mimpi itu akan kurasakan di dunia nyata'. Hinata pun tertidur lama hingga cakranya benar-benar pulih.

"Hinata nee-sann!" Hanabi membangunkan Hinata dari tidurnya yang lelap. "Kamu terlihat begitu lelah nee-san".

"Ada apa hanabi?"

"Ayo kita harus berkumpul di kuburan pahlawan"

Hinata lalu teringat.

"AHHHH IYAA" Hinata mengganti bajunya dan segera pergi bersama seisi rumahnya ke makam pahlawan.

Hinata berdiri di depan makam Neji, hatinya begitu sesak. Terlebih lagi ketika mengingat bahwa Neji tewas karena melindunginya. Masa kecil mereka memang pernah saling membenci, tapi setelah masalah itu diselesaikan Neji menjadi sosok kakak yang baik bagi Hinata. Neji bahkan berulang kali telah melindunginya dari bahaya dan perhatian kepadanya.

Tanpa Hinata sadari, air matanya terus mengalir membasahi pipinya. Tidak bisa dibendung. Kiba sudah tidak tahan melihat hal itu memberi kode kepada Naruto. Naruto mengerti dan berdiri di samping Hinata. Bagaimanapun ini semua terjadi karena dia juga. Ketika senjata kayu yang dilepaskan Juubi itu ingin mengenai naruto, Hinata mencoba melindungi Naruto sementara Neji berusaha melindungi Hinata. Itu membuat dia terkena dan tewas di medan perang.

Hinata terus menangis hingga proses upacara pemakaman itu selesai. Naruto pun masih disana menunggu Hinata yang masih terpaku melihat Neji hanyalah tinggal nama saja. Teman satu tim Neji, Kiba dan Shino pun masih di sana meski beberapa orang telah pergi. Mereka mengingat masa-masa indah mereka bersama Neji. Lee dan Tenten masih menangis.

"Nejii, kenapa kau pergi secepat ini" Ucap Tenten dalam hati sambil terisak, begitu juga dengan Lee.

Naruto mengingat perkataan Neji di saat terakhirnya. Dadanya sesak melihat temannya itu mengorbankan nyawanya hanya untuk dirinya. Terlebih lagi dia juga merasa sesak melihat Hinata yang tidak berhenti menangis sedari tadi. Rasanya dia ingin menggantikan Neji saat itu. 'Neji pasti sangat berharga bagi Hinata' gumamnya. Dia tidak tega melihat Hinata yang bersedih sambil melihat makam itu terus-menerus.

"Hinata, maafkan aku! Kau bisa memukulku dan melampiaskan amarahmu" Naruto mencoba menghentikan tangisan Hinata. Dia berusaha memeluk Hinata dengan tangan kirinya.

Hinata menenggelamkan wajahnya ke dada Naruto dan menangis. Tampaknya kali ini dia tidak pingsan, karena masih memikirkan kematian Neji.

'Aku berjanji pada Neji di depan makam ini, aku akan melindungimu selalu Hinata' ucapnya dalam hati sambil terus memeluk Hinata.

Setelah mulai tenang, Hinata melepaskan dirinya dari pelukan Naruto. Dia kemudian tersadar bahwa sedari tadi dia menangis di pelukan orang yang dicintainya.

"Arigatou Naruto-kun"

Naruto tersenyum melihat Hinata yang sudah tenang. Naruto dan teman-temannya pun berusaha untuk tegar dan bangkit dari kesedihan itu. Mereka meninggalkan makam itu dan berusaha untuk menjalani kehidupan kembali sebagai seorang shinobi.

"Seorang shinobi adalah seorang yang dapat bertahan terhadap rasa sakit" Gumam Naruto.

Long love story NaruHinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang