Bab 9 : Stuck in The Side of Road

1.2K 127 9
                                    

Bab 9: Terpojok di Tepi Jalan

Shin mengendarai mobil dengan kecepatan penuh, merasakan setiap detik sebagai perjuangan untuk bertahan hidup.

Suara sirine dan tembakan masih menggema di telinganya, sementara ia mencoba menghindari setiap rintangan yang ada di jalan. Mobilnya terus melaju, tapi keberuntungan tampaknya tidak berpihak padanya kali ini. Saat ia memeriksa indikator bahan bakar, jarum sudah mendekati garis merah.

"Sial," gumam Shin, matanya menyipit melihat ke depan, mencari jalan keluar dari situasi ini.

Dia melihat sebuah jalan yang tampak sepi di ujung pandangannya. "Mungkin ini jalan keluarnya," pikir Shin, penuh harap. Dia melajukan mobilnya menuju jalan tersebut, berharap bisa menemukan tempat bersembunyi atau setidaknya memperlambat pengejaran.

Namun, saat ia mendekati ujung jalan, ia menyadari kenyataan pahit.

Jalan itu ternyata buntu.

Shin menggertakkan giginya, mengetahui bahwa ia tidak punya banyak pilihan lagi. Dengan cepat, ia mencoba berbalik arah, tapi sudah terlambat. Mobilnya terlanjur terkepung.

Dari segala arah, mobil-mobil pengejar mulai berkumpul, mengelilingi Shin. Sedan hitam milik anak buah Caesar, motor gede dari anak buah Zhenya, serta beberapa mobil polisi lengkap dengan sirine dan lampu berputar yang menyala terang. Helikopter polisi melayang rendah, sinarnya menyinari lokasi tempat dia berdiri.

Shin menekan pedal gas, berharap bisa menerobos, namun mobilnya sudah kehabisan bensin dan tak bergerak lagi. Dia hanya bisa menghela napas panjang, menyadari situasi tanpa harapan ini.

Dari mobil-mobil yang mengelilinginya, para pengejar keluar dengan senjata siap di tangan. Salah satu pengejar, dengan wajah penuh determinasi, berteriak, "Menyerahlah! Tidak ada tempat untuk lari!"

Shin menahan napas, mengangkat tangannya perlahan-lahan. Dia tahu bahwa dia tidak punya pilihan lain. Dengan mengangkat tangan, dia menunjukkan bahwa dia tidak ingin pertempuran ini berakhir dengan kematian yang sia-sia.

Ketika Shin keluar dari mobil dengan tangan terangkat, kerumunan mulai bergerak. Para pengejar tampak bingung karena mereka tidak melihat ada orang lain lagi selain Shin. Mereka saling bertukar pandang, ragu-ragu. Memeriksa mobil tersebut secara teliti namun tidak menemukan siapapun.

Kedua orang yang mereka cari itu tidak lagi berada di mobil. Leewon dan Taekjoo, keduanya telah menghilang.

Tiba-tiba, sebuah mobil berhenti dengan keras dan dari dalamnya keluar Caesar, sosok tinggi dengan wajah dingin dan penuh determinasi.

Caesar berjalan perlahan menuju Shin, wajahnya menampilkan amarah yang tertahan. Dengan satu gerakan cepat, Caesar menodongkan pistolnya ke kepala Shin. "Di mana Leewon?" tanya Caesar dengan suara rendah namun mematikan.

Shin menatap langsung ke mata Caesar, tanpa sedikit pun menunjukkan ketakutan. "Kau pikir aku akan memberitahumu?" jawab Shin, suaranya penuh dengan keberanian dan tantangan.

Caesar semakin marah, mengarahkan pistolnya lebih dekat. "Jangan main-main denganku, Moon Shingun. Aku bisa menghabisimu sekarang juga."

Namun, sebelum Caesar bisa menarik pelatuk, sebuah suara lain menghentikannya.

"Jangan lakukan itu!" teriak Jake, yang baru tiba di lokasi. Jake mengarahkan senjatanya ke arah Caesar, matanya penuh ketegangan. "Sentuh dia, dan kau akan menyesal."

Kejadian ini menarik perhatian semua orang.

Para polisi segera keluar dari mobil mereka, siap untuk mengamankan situasi yang semakin memanas. Dua kelompok mulai bersiap-siap, senjata terangkat dan tangan mereka di pelatuk, siap untuk bentrok kapan saja.

Run ! Run ! Run ! [ BL Crossover Rose And Champagne, CA, Shutline, Passion]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang