Hari ini Arka mulai tingal dirumah keluarga Saga, dan saat ini Arka tengah membereskan pakaiannya kedalam lemari, tentunya ada Yesy duduk dikasur sembari menemani kekasihnya beberes dan ya tak lupa Arsy juga berada disitu. Mengapa dia terjebak menjadi nyamuk? Tentu karena Saga tidak memperbolehkan Yesy dan Arka satu kamar meskipun sedang tidak tertidur, jadilah Arsy yang akan menjadi nyamuk hingga keponakan kesayangannya lahir. Memang sudah nasib Arsy menjadi nyamuk dirumah sendiri.
"Sayang beneran nggak mau aku bantuin?" tanya Yesy
"Udah kamu duduk aja ya, kasihan baby kalo kamu kecapean"
"Mau nyuruh si Arsy dia malah molor duluan, emang dasar pelor bungsunya papa ini" ucap Yesy sembari melihat adiknya yang sudah tertidur pulas dikasur, mungkin daripada menjadi nyamuk lebih baik tidur bukan? Ya pintar Arsy.
"Udah sayang biarin kali aja adek kamu kecapean"
"Dia mah emang pelor sayang" kekeh Yesy sembari menarik selimut untuk sang adik, sepertinya lama lama ia juga mengantuk, dan Yesy pun berbaring disebelah Arsy dengan memeluk adek bungsung kesayangannya. Setelah satu jam beberes, Arka langsung mandi setelahnya ia menuju kasur karena merasa sangat lelah, dan ya pandangannya jatuh pada dua wanita yang lebih dulu tertidur, ia duduk disebelah Yesy sembari memainkan hpnya, namun lama kelamaan matanya sangat lengket alhasil ia tak sengaja tertidur juga, jadilah mereka tidur bertiga dikamar Arka untung kasur disana king size jadi cukup untuk menampung ketiganya.
Cahaya menembus melalui jendela namun tak juga membangunkan kedua manusia yang masih setia menutup matanya didalam selimut
"Brakk" Suara pintu terbuka mau tak mau membuat keduanya membuka
mata"APA YANG KALIAN LAKUKAN" Bentak Saga
"K..kak Arka lo kok tidur sama gue?" tanya Arsy, ya Saga melihat anaknya Arsy dan Arka tidur berpelukan
"O..om ini bukan seperti yang om lihat"
"Bukan seperti yang om lihat gimana hah? Kamu tidur memeluk anak saya Arka, kau mau merusak anak bungsu saya juga?" murkanya
"Om ta..tapi tadi kami tidur bertiga, ada Yesy ditengah tengah kami dan saya pun menjaga jarak tidur dengan Yesy, saya tidak tahu tiba tiba saya bisa memeluk Arsy"
"Kamu tidak usah alasan, sebaiknya -"
"Papa cukup" potong Yesy yang baru keluar dari kamar mandi
"Yesy apa apaan ini?" tanya Saga penuh amarah
"Pa tenang dulu, semalem aku dan Arsy ketiduran disini, mungkin Arka juga terlalu lelah jadi dia juga tertidur disebelah Yesy, semalem kami nggak ngapa ngapain kok pah, dan tadi saat bangun tidur Yesy kebelet banget jadi langsung kekamar mandi dan lupa bangunin Arsy, tadi pasti Arka tidak sengaja tidur meluk Arsy namanya juga orang tidur mana sadar papa" Arsy memutar bola matanya, papa selalu saja lagsung mengamuk tanpa mendengar penjelasan orang lain, sedangkan Arsy ya dia memang sangat pelor daripada mendengar perdebatan itu lebih baik dia kembali tidur, buktinya dengkuran halus terdengar menandakan ia kembali terlelap
"Sudah kalian jangan ulangi lagi tidur bersama, ingat kalian belum makhram ya, papa tunggu kalian dibawah, segera sarapan"
"Baik pa" "Baik om"
"Oh iya Arka, kamu mulailah panggil dengan sebutan papa bukan om lagi, kalian akan menikah dan punya anak artinya kamu juga menjadi bagian dari keluarga kami" jelas Saga
"I..iya om eh pa"
"Yesy bangunkan adikmu itu, memang doyan tidur dia"
"Ck.. anak bungsu papa kan memang pelor" kekeh Yesy
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Pengganti Kakak
Novela Juvenil"Mari kita menikah" "HAH?" "Arsy ini rumah sakit" bagaimana tidak teriak, ia terkejud dengan ucapan itu, meski dia mengucapkan dengan nada dinginnya tapi kalimat yang dilontarkan Arka cukup membuat Arsy terkejut "Kakak becanda deh" "Saya serius"...