Disebuah hutan dimana ada seorang kakak beradik yaitu Erik ezer berumur 18 tahun sedangkan Eben ezer masih berumur 8 tahun dimana mereka sedang menebang pohon untuk menjual kayu bakar dan batang pohon sudah terkumpul dan pergi ke desa untuk menjualnya dan ada seorang pria yang ingin membelinya yang bernama pak marva.
Pak marva:"hei Erik! Eben! Sini aku membeli kayu bakar mu"
Erik:"benarkah? Oke" lalu Erik mengambil sepuluh kayu bakar dan memberikan kepada pak marva.
Marva:"makasih yah Erik, Eben, kalian berdua anak-anak yang baik"
Eben kecil:"sama-sama pak marva, jika anda ingin menambah kayu bakarnya, kami bisa menambah lagi"
Marva:"tidak apa-apa, ini aja udah cukup kok, meskipun... Orang tua kalian udah tiada, tapi kalian berdua Sudah mengerjakan dengan baik" Erik tersenyum kepada pak marva dan mereka langsung pamit.
Erik:"iya, kami pamit dulu yah pak"
Pak marva:"ya! Hati-hati!" Mereka pamit kepada pak marva dan mereka tiba di desa tapi ada para warga desa sedang berkumpul karena tentang kejadian Erik dan Eben langsung menyusul dan apa kejadian sebenarnya ini.
Penduduk desa 1:"jadi gimana ini apa yang terjadi jika dia datang kesini?"
Penduduk desa 2:"dan memakan kita?" Warga desa sedang khawatir dan kepala desa menenangkannya para warga desa.
Kepala desa:"tenang semuanya, jangan khawatir dimanapun itu, semua warga tidak ada yang keluar dari rumah saat Tengah malam!" Erik dan Eben masih penasaran apa yang dimaksud oleh kepala desa dan Erik dan Eben langsung menanyakan kepada warga lainnya.
Erik:"permisi, ada apa semua ini?"
Penduduk desa 3:"begini dek, tadi malam ada banyak korban yang sudah memakan jiwa oleh manusia harimau"
Eben kecil:"Manusia harimau?"
Penduduk desa 3:"iya, manusia siluman harimau tapi bukan harimau biasa, tapi harimau dengan badan cakaran darah dan bertaring panjang dan tajam. Juga beberapa korban yang sudah memakan jiwa olehnya, itulah sebabnya kami tidak boleh untuk keluar dari rumah saat Tengah malam" dari percakapan penduduk desa membuat Erik dan Eben mengerti dengan itu.
Erik:"oh begitu, baiklah kami harus berhati hati dengan itu" suasana malamnya Erik dan Eben sedang makan malam dengan ikan yang hasil ditangkap saat pemancingan lalu Eben menginginkan cara menggunakan pancingan untuk melawannya.
Eben kecil:"kakak!"
Erik:"ada apa Eben?"
Eben kecil:"apa boleh cara menggunakan pancingan untuk menarik dan melawannya?" Erik terlihat bingung kenapa dia menginginkan begitu.
Erik:"kenapa kau menginginkannya?"
Eben kecil:"soalnya, dulu kakak pernah melawan bandit saat ada kekacauan di desa. Makanya, Eben juga mau kayak gitu" mendengar kata oleh Eben membuat Erik bangga dengan adiknya.
Erik:"kau tahu Eben... Kakak setuju dengan apa yang kau katakan, aku akan mengajarimu" dan Eben terlihat senang gembira kepada kakaknya.
Eben kecil:"yeah! Makasih kak!" Eben memeluk kakaknya dengan wajah tersenyum meskipun mereka berdua yatim piatu tetapi mereka tetap bertahan hidup dan mandiri.
Keesokan harinya Eben sedang melatih dengan kakaknya melatih dengan tekniknya kakaknya.
Erik:"oke! Sekarang gunakan pancingannya, lalu menarik boneka dan lemparkan ke pohon!" Eben mengangguk lalu ia menggunakan pancingan untuk menarik boneka itu dan dilempar ke pohon dan tapi dia belum bisa melemparkan boneka menuju pohon itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANICRAFT X VIVA FANTASY
Fantasymenceritakan para anicraft sedang berpetualang untuk mencari jati dirinya. namun, mereka tidak sengaja menemukan sebuah portal misterius dan anicraft pun ikut terseret kedalam portal tersebut. portal misterius itu adalah portal menuju dunia Vifan ap...