Bab 13

4.3K 410 8
                                    

Lily terlihat masih berada didalam kamar hingga membuat teman-temannya yang hendak pergi bekerja keheranan, bukankah seharusnya dia kembali bekerja juga?

" Lily, kau tidak pergi bekerja hari ini? " Tanya salah satu teman sekamar Lily

" Tidak, aku sudah diberhentikan "

Tidak hanya orang yang bertanya, bahkan gadis lain yang ikut mendengar perkataan itu ikut terkejut

" Orang yang datang tadi malam membawa sebuah surat untuk ku, itu surat pemecatannya "

" Surat pemecatan?, maafkan kami Lily, karena sibuk bercengkrama kami jadi tidak memperhatikan nya, lalu bagaimana kau membacanya? " Tanya gadis tersebut heran

" Ah itu, aku di ajari membaca selama bekerja disana, agar pekerjaan ku tidak terhambat hanya karena aku buta huruf, karena itulah aku bisa membaca surat itu " Terang Lily

" Bekerja sebagai pelayan dirumah bangsawan memang berbeda yah, bahkan mereka mengajari mu membaca, itu sangat bagus, tapi sayang sekali jika kau dipecat, apa kau melakukan kesalahan besar Lily? " Tanya nya hati-hati

" Tidak, mereka memecatku karena tuan muda nya sudah kembali tinggal di rumah orang tuanya, jadi dia tidak membutuhkan pelayan pribadi lagi "

Para gadis di penampungan juga hanya bisa menghibur Lily sekedarnya, pemecatan itu benar-benar tidak terhindarkan jika alasannya begitu masuk akal

Setelah semua orang pergi bekerja, tinggalah Lily sendirian, dia mulai menyusun rencana

Hari ini Lily akan pergi ke pinggir kota, dia akan menanyai agen toko disana tentang harga sewa yang dapat di jangkaunya

Setelah bersiap-siap, Lily pun menumpang kereta kuda untuk pergi kesana

Setibanya di pinggir kota, Lily segera mencari tempat agen pertokoan

Setelah berdiskusi dengan agen, mereka segera melihat lokasi dimana toko yang dirasa cocok oleh Lily, walaupun awalnya agen tersebut sedikit ragu pada Lily yang tampak masih terlalu muda, namun ketika Lily menunjukkan bahwa dia memiliki uang yang cukup untuk membayar sewa, maka agen tersebut segera setuju dengan permintaan penyewaan Lily

Akhirnya seharian itu dipakai Lily untuk mengurus segala sesuatu menyangkut toko kecil yang hendak disewa nya itu, bahkan ada kamar kecil didalam toko tersebut yang memungkinkan Lily untuk tidur disana

Setelah Lily kembali pada sore harinya, dia merenung sejenak tentang biaya yang harus ia keluarkan jika dia tetap tinggal di penampungan sementara harus berjualan di toko, sepertinya dia akan merugi

Jarak toko dengan penampungan yang lumayan jauh akan memakan biaya perjalanan, akhirnya Lily memutuskan untuk tinggal tokonya saja, kamar kecil itu muat untuk satu orang

Lily sudah memutuskan, dia akan menjual roti murah dan coklat panas yang bisa di jangkau kalangan biasa seperti dirinya

Satu minggu lebih persiapan yang harus dilakukan lily sendirian, dia membeli semua keperluannya di toko, bahkan kasur kecil dan bantal juga sudah dibeli nya, setelah semua siap, akhirnya Lily berpamitan pada semua orang di penampungan, dia tidak berharap mereka memberikannya sesuatu, dia tahu semua orang hidup dalam kesulitan dan bisa memaklumi itu, setelah perpisahan yang mengharu biru, kini Lily benar-benar akan tinggal mandiri di pinggiran kota, memulai usahanya sendiri

3 tahun telah berlalu...

Pagi itu cuaca begitu cerah, Lily membuka toko nya seperti biasa, usaha roti dan coklat panasnya berjalan dengan lancar, bahkan sudah ada berbagai varian minuman selain cokelat panas di toko nya

Lily cukup puas dengan usahanya yang berjalan lancar, namun tentu saja karena terlalu fokus pada usahanya, dia jadi tak punya waktu untuk menikmati kehidupan asmara, dia sama sekali tak memiliki waktu luang untuk mencari teman kencan atau sekedar berkenalan dengan pria, dia tak menyangka jika membuka usaha akan menyita seluruh waktunya terlebih dia belum memiliki pengalaman saat itu

Seperti nya sekarang lah waktunya, saat usahanya sudah stabil, dan dia sudah bisa mengatur waktu dengan baik, dia bisa lebih leluasa berkenalan dengan pria

Tapi pria macam apa yang sudi berkenalan dengan nya?

Dia anak terlantar yang tak jelas asal usul nya, wajahnya juga terkesan biasa saja jika dibandingkan gadis kota lainnya, terlebih lily yang tak pandai merias diri, tampilannya sederhana, tak ada yang menarik darinya

Haruskah ia mulai memperhatikan penampilan nya?

Tentu saja, dia harus merawat diri dan belajar merias sedikit, setidaknya agar dia terlihat seperti gadis se usianya

Di sore hari setelah tokonya tutup, akhirnya Lily pergi berbelanja kebutuhan wanita muda, dia bahkan tak sungkan menanyai penjaga toko alat rias bagaimana cara berias yang benar dan tentu saja mereka mengajarinya penuh semangat mengingat Lily akan membeli banyak barang

Lily kembali ke toko di malam hari, dia mengatur seluruh barang belanjaan, dia juga membeli beberapa gaun tadi, ketika dia hendak memasukkan gaun kedalam lemari, tiba-tiba sebuah gaun lama kembali terlihat disana, gaun yang diberikan oleh Andreas dulu, setelah Lily dipecat, dia tak pernah melihat Andreas lagi, jadi dia tak pernah memakai gaun itu

Esok harinya, seluruh penduduk ibukota diundang untuk menghadiri perayaan penobatan putra mahkota

Lily sudah mendengar berita tentang perayaan tersebut beberapa hari belakangan, tak disangka ternyata hari itu akan segera tiba

Seumur hidupnya dia tak pernah mendatangi acara perayaan apapun yang diselenggarakan oleh pihak kerajaan walaupun mereka mengizinkan para penduduk kota untuk datang, lagi pula tidak sembarang orang berani datang ke sana, jika hanya datang dengan penampilan lusuh, bukankah dia hanya akan mempermalukan diri sendiri?

Sepertinya kali ini dia harus mendatangi acara perayaan besar ini, lagi pula penduduk biasa hanya boleh berada di halaman istana saja, yang boleh masuk kedalam istana hanya para bangsawan dan pejabat istana saja, jadi tak ada salahnya sesekali mendatangi acara semacam itu, siapa tahu dia bisa berkenalan dengan pria baik di sana

****

Seluruh pelayan istana sedang sibuk mempersiapkan perayaan penobatan putra mahkota

Semua orang terlihat bersemangat dan gembira karena akhirnya calon penerus yang mereka nantikan terpilih untuk menjadi putra mahkota

Satu-satunya orang yang paling tidak bahagia pada hari itu adalah selir Cornelia, putranya gagal menjadi putra mahkota, seharusnya saat itu putra ratu sebelum nya bahkan tidak layak menjadi calon putra mahkota, namun hari ini justru dia yang menjadi putra mahkota, selir Cornelia yang selalu tampil glamor tidak repot-repot memilih gaun terbaik hanya untuk menunjukkan kekecewaannya pada hari perayaan nanti

Absolute MonarchyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang