Setelah sarapan mereka memutuskan untuk pulang, Jin hanya fokus melihat ke luar jendela saat itu, Jin tahu Jungkook mengajaknya pulang karena dia ingin menemui Jennie, dia mengatakan hal itu semalam. Meskipun hati Jin sakit, ia harus terlihat kuat dan baik-baik saja. Ia tidak akan menang jika ia terlihat lemah di depan Jungkook.
Ponselnya berdering saat itu, Jin melihatnya dan ternyata itu adalah Yoongi.
"Halo"
"Hei Jin"
"Hei"
"Apa kau sedang sibuk?"
"Tidak, ada apa?"
"Aku ingin mengajakmu makan siang, apa kau mau?"
"Makan siang? Ya tentu"
"Aku akan menjemputmu"
"Tidak, aku akan kesana"
"Oke, aku akan menunggumu di In Cafe"
"Oke"
"Hati-hati Jin"
"Kau juga Yoongi" Jungkook menoleh saat Jin menyebut namanya. Tapi dia melihat kembali ke depan, dia merasa cemburu mendengar namanya disebut, tapi kenapa dia harus cemburu? Dia tidak mencintai Jin.
"Bisakah kau menurunkanku di halte berikutnya?" Ucap Jin.
"Ya"
.
.Jungkook menurunkan Jin di halte bus dan meninggalkannya disana. Dia bergegas ke rumah Jennie namun hatinya terasa berat meninggalkan Jin disana.
Saat ia tiba di rumah Jennie, ia mendengar Jennie sedang berbicara di telepon dengan seseorang, tidak jelas apa yang dibicarakan namun terlihat sangat serius dan saat Jennie melihat Jungkook, ia langsung mematikan teleponnya.
"Hei, kapan kau datang?"
"Aku merindukanmu" Jennie berjalan menghampiri Jungkook dan menciumnya.
"Apa kau masih mual?" kata Jungkook.
"Ya, aku masih merasa mual pagi ini"
"Sekarang?"
"Tidak lagi"
"Haruskah kita pergi ke dokter?"
"Tidak, aku baik-baik saja"
"Siapa yang menelponmu?"
"Dia hanya temanku, apa kau lapar? Bagaimana kalau kita pergi makan siang?"
"Ya, itu ide yang bagus"
"Ayo" Jennie mengambil tasnya dan menggandeng tangan Jungkook.
.
.Sementara itu, di tempat lain, Jin dan Yoongi bertemu di In Cafe. Mereka duduk menghadap makanan yang ada di depan mereka.
"Apa kabar?" Tanya Yoongi basa-basi.
"Aku baik-baik saja, bagaimana denganmu?"
"Aku juga baik-baik saja, bagaimana dengan suamimu?"
"Ada apa dengan suamiku?"
"Ah tidak apa-apa, aku hanya ingin tahu, kuharap dia memperlakukanmu dengan baik" Jin hanya mengangguk.
"Jin..."
"Hmm"
"Jika dia menyakitimu, kau tidak perlu khawatir, aku selalu ada disini" Jin hanya menatap Yoongi.
"Apa maksudmu?"
"Aku sudah menyukaimu sejak lama tapi tidak berani mengatakannya dan kemudian berita tentang pernikahanmu keluar, sejujurnya aku sangat terkejut pada saat itu, tapi... Jin, apa kau mencintai suamimu?"
"Yoongi... Maafkan aku, tapi bagiku ini bukan tentang cinta, saat aku memutuskan untuk menikah hanya ada satu prinsip dalam hidupku, aku tidak akan berpaling pada yang lain dengan atau tanpa cinta. Jadi selama dia masih menjadi suamiku, apapun yang dia lakukan aku akan tetap bersamanya meskipun aku tidak mencintainya"
"Kenapa?"
"Karena ibuku bilang pernikahan bukanlah sesuatu yang bisa dianggap sepele"
"Lalu kenapa kau menikah dengannya? Jika kau tidak mencintainya"
"Yoongi, ada beberapa hal yang tidak bisa kujelaskan padamu, tapi aku menghargai apa yang kau katakan padaku, kau sangat baik padaku"
"Katakan padaku jika dia menyakitimu"
"Dia adalah suamiku Yoongi, jika dia menyakitiku, tidak ada yang bisa membalasnya selain aku sendiri" ucap Jin dengan tersenyum.
Sabar ya kalian yang nunggu rencana Seokjin 🤭🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany | Kookjin ✔️
FanfictionPernikahan adalah tujuan akhir dari pertemuan dua orang yang sedang jatuh cinta. Janji yang diucapkan dalam pernikahan adalah kata-kata sakral yang harus dijaga hingga ajal menjemput. Namun bagaimana jika pernikahan Jin dan Jungkook tidak seperti ya...