Jungkook POV
Sudah jam 9 malam tapi Jin belum pulang, kenapa aku menunggunya seperti ini? Aish apa yang salah denganku, aku terus membayangkan saat dia menciumku pagi ini.
"Aishh Jeon Jungkook sebenarnya apa yang sedang kau pikirkan!"
Satu jam berlalu tapi dia belum juga kembali ke rumah, aku tahu dengan siapa dia pergi dan aku tidak suka pria itu. Ini membuatku kesal. Saat dia hendak menghubungi Jin, pintu rumahnya terbuka.
"Jam berapa sekarang?" Tanyaku.
"Jam 10.20 malam, kenapa?" Dia berkata dan melewatiku.
"Darimana saja kau?" Dia berhenti dan menoleh ke arahku.
"Ada apa?"
"Kakek meneleponku, dia mengajak kita makan malam di rumahnya tapi kau baru pulang jam segini"
"Benarkah?" Dia menghampiriku dan berdiri di depanku.
"Ya, aku harus berbohong pada kakekku karenamu"
"Ini tentang kakekmu atau kau?"
"Apa?"
"Jangan bilang kau menungguku pulang"
"Tentu saja tidak, kakekku memang meneleponku"
"Kenapa kau tidak meneleponku saat kakekmu meneleponmu?"
"Itu karena—"
"Karena hanya itu alasanmu, kan?" Jin menyelipkan rambutku di belakang telingaku. "Apa dia merawatmu dengan baik?"
"Apa yang kau lakukan?"
"Apa? Aku tidak melakukan apa-apa, kau adalah suamiku, aku ingin siapa pun dia, dia menjagamu dengan baik karena jika tidak, biarkan aku yang menjagamu" Jin mengelus pipiku dengan jarinya dan kemudian masuk ke dalam kamarnya.
"Sial!" Apa yang ada di otakmu Jungkook, dia baru saja membelai wajahku dan tubuhku merespons sentuhannya dengan baik.
Aku masuk ke kamarnya dan dia sedang membuka baju.
"Ada apa?" Dia menatapku dan ada apa sebenarnya denganku. Aku berjalan ke arahnya dan menciumnya, dia membalas ciumanku. Apa ini?
Dia melepaskan ciumanku dan menempelkan dahinya ke dahiku.
"Apa yang kau lakukan dengan pria itu?" Tanyaku.
"Apa kau cemburu?"
"Jawab aku.." Jin menarik kepalanya dan menatapku lalu dia tersenyum. Dia mendekatkan wajahnya ke telingaku.
"Sama seperti apa yang kau dan wanita itu lakukan" Mataku terbelalak mendengarnya, tapi dia hanya tersenyum dan berjalan ke kamar mandi.
"Sial!" Aku memutuskan untuk meninggalkan rumah. Darahku mendidih mendengarnya. Apa yang terjadi denganku?
"Dasar jalang!" Aku sangat marah dan memutuskan untuk tinggal di rumah Jennie malam itu.
.
.Jin bersandar di pintu kamar mandi. Dia memegang dadanya. Jantungnya berdebar-debar pada saat itu. Dia berjalan ke cermin dan menyentuh bibirnya.
"Dia menciumku" gumam Jin.
"Dia cemburu" gumam Jin.
Jin hanya tersenyum sambil memegangi bibirnya. Bahagia tapi entah bagaimana dia merasa kebahagiaan itu hanya sesaat. Itu hanya sebuah ciuman. Itu tidak berarti apa-apa.
Pendek2 ya chapternya 😅😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany | Kookjin ✔️
FanfictionPernikahan adalah tujuan akhir dari pertemuan dua orang yang sedang jatuh cinta. Janji yang diucapkan dalam pernikahan adalah kata-kata sakral yang harus dijaga hingga ajal menjemput. Namun bagaimana jika pernikahan Jin dan Jungkook tidak seperti ya...