-

1.1K 57 4
                                    

⚠️⚠️
🔞
BXB
Harshwords
Nsfw


Please minor minggir dulu🙏
Konten kotor.
Dosa di tanggung masing-masing.

















"Akhhh"
Donghyuck kembali meloloskan desahan yang terdengar frustasi dari  belah bibirnya yang bengkak saat Jeno menghentakkan pinggulnya dengan lebih keras dan kuat. Tubuh pria manis itu sontak langsung terhentak-hentak seiring bertambahnya kekuatan Jeno ketika menggenjot lubangnya, Donghyuck di bawah Kungkungan tubuh yang lebih besar darinya itu hanya bisa pasrah, Seiring dengan decitan ranjang yang suaranya terdengar sangat nyaring. Melengkapi suasana panas atas pergumulan yang sedang terjadi.

Jeno mengeram nikmat, matanya kadang terpejam, kadang mengamati ekspresi wajah orang di bawahnya atau mengintip ke bagian intim tubuh yang bergerak keluar masuk di bawah sana. Semua urat-urat di tubuhnya tampak mengencang.

Umpatan kasar dan kotor tidak jarang Jeno lontarkan dengan bebas saat dia benar-benar lepas kendali.

Kamar berukuran kecil itu tampak seperti kapal pecah, dengan pakaian yang tercecer di lantai dan barang-barang yang tidak beraturan jauh dari tempat yang seharusnya.
Dan diatas ranjang kecil itu dua orang yang sedang melakukan seks hebat. Mereka melakukan hal itu sudah cukup lama hari ini.

Saat puncak kenikmatan berhasil diraih dan akhirnya keduanya sudah mencapai pelepasan yang entah keberapa kali, tidak di hitung, akhirnya mereka berhenti. Donghyuck melengkungkan punggungnya saat merasa lubangnya penuh dan panas, sebagian cairan keluar karena tidak dapat menampung semua cairan putih  itu. Sedang miliknya mengotori perut lawan mainnya.

Belum selesai Donghyuck mengambil nafas sebanyak-banyaknya agar nafasnya tidak terengah-engah lagi, Jeno kembali menyumpalkan kejantananya yang besar itu ke dalam lubangnya. Pria itu kembali bergerak pelan dan mendekatkan mulutnya pada dada berisi Donghyuck kemudian menghisapnya seperti kehausan.

"Bisakah kita berhenti sebentar?" Tanya Donghyuck serius. Tubuhnya masih gemetar karena kenikmatan hebat sudah dia lalui.

"Aku tau kau kuat dan kejantanan mu luar biasa, tapi aku sangat capek" keluhnya serius, pinggangnya terasa sakit dan remuk.

"Lubangku sudah perih dan lecet, badan ku lemas dan pegal. Kau seperti kuda liar. Aku tak sanggup lagi" Donghyuck serius.

Jeno melepaskan kulumannya pada dada berisi Donghyuck kemudian pria itu menyeringai, dia menghentikan aksinya, tetapi tidak melepaskan tautan bagian intim tubuh mereka. Nafas Jeno juga sama terengahnya tapi pria itu dapat mengendalikannya dengan lebih baik, berbeda dengan Donghyuck. "Maaf Hyuck, aku tak bisa menahan diri" Jeno berkata dengan jujur sambil menatap mata Donghyuck. Dia melihat bagaimana wajah Donghyuck yang tampak sangat sayu dan lemas itu. Bagaimana rambutnya yang lepek karena keringat dan bagaimana jejak air mata di pipinya karena sudah di buat menangis sakit dan enak. Donghyuck tampak kacau dan rusak. Tapi memiliki efek lebih cantik dan menggairahkan, membuat Jeno gila dan kehilangan kendali lagi dan lagi, seterusnya mungkin begitu.

Bibir berbentuk hatinya yang sedang melengkung itu tampak bengkak, dan jejak keunguan sepanjang leher sampai tulang selangka memenuhinya, bahkan sampai area dada. Jeno juga meninggalkan jejak keunguan itu di paha bagian dalam Donghyuck. Menandai tubuh yang selalu menjadi candunya dengan serakah.

Donghyuck menghela nafas, dia mengelus wajah tampan dan tegas milik Jeno dengan lembut dengan tangan kanannya , sedang tangan kirinya mengusap bahu lebar dan kokoh pria itu."Aku tau, hanya berhenti sebentar ya" dia tahu betul Jeno masih menginginkan beberapa sesi seks lagi. Pria itu tidak pernah mudah puas.

Jeno menurut, ia menggulingkan tubuhnya dan berbaring di sisi Donghyuck meskipun kaki lelaki manis itu masih melingkari pinggangnya, pria itu mengecup dahi Donghyuck, kedua mata rusanya, hidungnya yang bangir dan yang terakhir bibirnya, meninggalkan lumatan yang terkesan lembut pada bibirnya, tidak menggebu-gebu lagi seperti sebelumnya yang diselimuti dengan nafsu, kali ini lebih tenang.

Donghyuck hanya pasrah, membiarkan Jeno melakukan apapun semaunya, dia hanya memejamkan matanya menikmati perlakuan Jeno.

"Aku akan memberikanmu hadiah apapun yang kau inginkan. Kau luar biasa membuat ku puas". Jeno memeluk pinggang Donghyuck dengan posesif, menenggelamkan tubuh yang lebih kecil darinya itu dalam rengkuhannya. Jeno tersenyum, sebelum kemudian pria itu teringat sesuatu dan seketika langsung melunturkan senyumannya. Dia ingat dengan kejadian di sekolah dan juga seseorang yang telah mengusiknya. Terlintas di pikirannya kejadian tadi pagi.

"Donghyuck, aku tidak suka kau terlalu dekat dengan Mark" ungkapnya tiba-tiba. Jeno sudah berusaha menahan diri sebaik mungkin sebelumnya untuk tidak cemburu. Pria itu berbisik lirih dengan suara beratnya.

"Jaga jarak dengannya! Sepertinya dia mengincar mu" lanjutnya tak senang, dia berusaha memperingati Donghyuck.

Donghyuck seketika mendengus, dia membuka matanya yang terpejam karena masih menikmati rasa lelahnya dan menatap Jeno dengan alis yang terangkat. "Kau tidak perlu terganggu dengan hal itu. Itu bukan urusan mu". Ucap Donghyuck tegas.

Jeno melotot tak percaya, sementara Donghyuck memutar matanya malas. Dia kembali memejamkan matanya. Dia serius ketika berkata bahwa ia sangat lelah harus mengimbangi nafsu dan energi Jeno. Dan perkataan pria itu terasa menjadi lebih sensitif dan menjengkelkan untuk di dengar saat ini.

"Aku mengijinkan mu meniduri ku sesukamu bukan berarti aku mengijinkan mu mengaturku Jen, kau juga harus tau diri".  Kata Donghyuck pada akhirnya, cukup menohok.

"Dan satu lagi, kau harus berhenti menatapku dengan pandangan terlalu dalam di tempat umum, atau orang lain akan menyadari ada sesuatu yang berbeda diantara kita lalu curiga. Apa kau tidak takut kekasih mu Jaemin sadar dan tahu tentang perselingkuhan kita?"

Jeno terdiam, dia kehilangan kata-katanya tak bisa menjawab perkataan Donghyuck. Tetapi dia sungguh tidak rela jika Donghyuck dekat dengan orang lain selain dirinya. Meskipun dia bukanlah siapa-siapa bagi Donghyuck. Dia tetap dan selalu ingin memiliki Donghyuck sepenuhnya. Katakanlah Jeno egois dan berengsek karena faktanya dia sudah memiliki kekasih jauh sebelum mengenal Donghyuck.

"Aku tidak mau menghadapi masalah"  kata Haechan sebelum lelaki manis itu jatuh tertidur di pelukan Jeno karena kelelahan.

Seharusnya sore itu Jeno bisa melanjutkan kegiatan seksnya bersama Donghyuck lagi, namun entah kenapa, suasana hatinya berubah menjadi buruk dan tidak mendukungnya untuk bercinta. Dia diliputi perasaan cemburu dan marah.

Dia hanya membiarkan Donghyuck tidur di sisa hari itu dalam rengkuhannya, membiarkanya beristirahat, Jeno memperhatikan wajah terlelapnya dengan seksama dengan pandangan yang lembut.

Donghyuck memang bukan miliknya. Tapi ia tak rela jika orang lain dekat dengannya. Dia berada dalam situasi rumit yang telah ia coba bangun sendiri.

Shut Up N Kiss MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang