Chapter 23 : Sang Penguasa Ketidakhadiran

180 26 2
                                    

Secara samar Shani mendengar Bunyi kecil di sampingnya. Dan Secara samar juga, Shani mencium bau Obat-obatan yang sering dia jumpai di rumah Sakit. Dan benar saja, ketika gadis cantik itu membuka mata, Dirinya berada di ranjang rumah sakit, Dengan perban yang melingkar di kepalanya. Namun, Shani tidak merasakan Sakit sedikitpun.

Tidak lama Terdengar bunyi langkah kaki yang mendekati kamar ruangannya. Dan bersamaan dengan hal tersebut, Pintu ruangan itu berderit, menampilkan seorang suster dengan wajah khas Eropa tersenyum melihatnya.

"Are you awake Miss?" Ucapnya.

"Yes, can you speak Indonesian?" Tanya Shani.

"Tentu, Jika anda mau." Ucapnya.

"Apa yang terjadi? Kenapa aku berada di sini?" Tanya Shani.

"Anda tidak mengingat apapun?" Tanya suster tersebut.

"Tidak." Ucap Shani.

"Anda mengalami kecelakaan yang sangat parah. Taxi yang anda Naiki tertabrak oleh truk barang secara tidak sengaja. Dan, Suatu keajaiban Anda hanya mengalami luka ringan." Ucap suster tersebut.

Sekarang Shani ingat, Sebelumnya dia tengah bertanya kepada Supir Taxi tentang 'Codex Gigas' Dan supir Taxi tersebut bilang untuk merahasiakannya. Setelah itu, entah datang dari mana, Sebuah truk besar tiba-tiba menabrak mobilnya. Setelah itu, pandangan Shani menjadi gelap, Dan dia terbangun di dunia tempat obyek itu berada. Setelah mengambil Obyek yang dia Cari, Shani kembali pingsan, Dan terbangun di rumah sakit ini.

"Apakah ada korban lain?" Tanya Shani.

"Supir Taxi yang anda Naiki, Tidak selamat. Dan pihak kepolisian sedang mengurus kasusnya." Ucap suster.

Shani menghela nafas, ternyata benar kalau Holders itu abadi selama Dia tidak gagal dalam pencariannya. Holders hanya Bisa mati Oleh umur, Atau Gagal dalam pencarian. Shani hanya mengalami luka ringan akibat benturan yang mengakibatkan kepalanya berdarah. Tapi hal tersebut tidak sampai melukai otaknya.

"Kapan aku bisa keluar dari sini?" Tanya Shani.

"Anda merasa lebih baik?" Tanya Suster.

Shani mengangguk.

"Baiklah, Tunggu sebentar. Saya akan memanggil dokter terlebih dahulu. Untuk memastikan kalau anda Boleh sudah boleh keluar dari sini."

***

Setelah dokter mengijinkan Untuk Shani pulang, Karena memang kondisinya baik-baik saja dan hanya mengalami luka ringan. Namun, Dokter menyarankan agar Shani tidak melepaskan perban di kepalanya sebelum lukanya kering. Karena hal tersebut dapat mengakibatkan infeksi.

Lepas dari rumah sakit, Shani langsung pulang ke kamar hotel yang sebelumnya sudah dia pesan. Shani meletakan barang-barangnya dengan rapih. Berita mengenai kecelakaan yang dia alami Sudah di siarkan di salah satu stasiun televisi. Sembari menonton berita itu, Shani turut pula meneliti Tempat penyimpanan Atau Greed, Yang dia dapatkan dari kediaman Jane.

Sebelumnya Shani tidak sengaja mendekatkan Greed pada Obyek yang dia cari. Lalu, benda itu Secara otomatis men-scan Obyek tersebut dan secara otomatis pula memasukkan obyek itu kedalam penyimpanan. Shani sempat berfikir, Kenapa teknologi Canggih dari jaman dulu, Bisa menyimpan Obyek yang hilang. Atau mungkin, Semua obyek itu berhubungan dengan teknologi dari masa lalu? Menilai dari Greed yang dia miliki, Shani bisa menilai kalau Teknologi Jaman Dulu sangat Canggih dan maju. Lalu, kenapa bisa peradaban Canggih seperti itu bisa hilang?

Shani memutar balikan Greed secara asal. Dia tidak memiliki cara apapun untuk mengambil kembali obyek yang sudah tersimpan di dalamnya. Kemudian Shani mempunyai sebuah ide, Yang menurutnya brilian. Greed di letakan pada meja di depannya, Setelah itu Shani mengetukan jarinya pada Greed sebanyak tiga kali. Hal tersebut Shani lakukan, Mengacu pada Film yang dulu sering dia tonton. Memang agak Konyol, Tapi nampaknya Cara yang Shani Gunakan berhasil.

SHANI : Holders New Generation ( BOOK 2 ) ( TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang