Namanya Kamila,tapi teman-temannya memanggilnya Mila.Ia salah satu siswi di SMK Jayandaru.
”Mila tunggu!”Lia berlari kecil.
”nggak-nggak kalo kutinggal,lagian biasanya kita kan bareng”guraunya.
Lia tak menanggapi Mila,ia masuk ke kelas tata boga sejalur dengan hobi mereka yang suka memasak.Kalau ditanya kenapa milih tataboga? Kata mereka’pengen kayak chef Renata’.
Baru beberapa menit dikelas Bu Arin sudah masuk.kok cepet banget sih,batin mereka.’’selamat pagi anak-anak,hari ini kita kedatangan siswa baru.silahkan masuk’’siswa itu memasuki kelas.
“selamat pagi semuanya,perkenalkan nama saya Harvey.semoga bisa berteman baik”
Perkenalan yang singkat.Mila terus memandangi Harvey yang duduk didepannya.Lia tahu kalau temannya itu terus memandangi si anak baru yang didepan mereka.
“tumben Mil,biasanya kamu rajin nyatat loh,itu tulisannya hampir sepapan penuh”tanya Lia menggoda Mila.
“enggak,lagi males nih.kamu aja yang nulis,nanti aku nyalin”Mila terus memandangi Harvey sambil melamun.tanpa ia sadari,Harvey menoleh kebelakang.
“permisi,pinjam bolpen boleh nggak?”Mila tetap melamun.
“hai”Harvey mengibaskan tangannya ke muka Mila.
“eh iya,apa tadi?”Mila gelagapan.
“pinjam bolpen”Mila menyodorkan bolpennya.
“makasih,btw nama kamu siapa?”Mila menunjuk dirinya.”aku”
Harvey mengangguk.”aku Mila dan ini Lia”mereka saling berjabat tangan.
Seminggu berlalu,Harvey dan Mila semakin akrab.mereka saling bertukar nomor whatsapp.
“Mila,besok ikut aku yuk”ajak Harvey.
“kemana?”tanya Mila,ia bingung.pasalnya Lia juga mengajaknya ke Alun-alun untuk car free day an.
“rahasia”Harvey ingin memberi Mila kejutan.pasti senang,pikir Harvey.
“ya udah deh,aku ikut”Mila memutuskan untuk ikut Harvey.Ia mengampiri Lia di kantin”Lia,besok aku nggak jadi ikut gapapa kan?”
“emang kamu mau kemana?”tanya Lia.Mila senyum-senyum sendiri.
“aku besok mau jalan sama Harvey”Mila membayangkan Harvey mengajaknya ke taman dan mengungkapkan cinta.ah,kejauhan.lagian aku sama dia kan baru kenal.batinnya.
“kemana?”
“nggak tau,dia bilang rahasia”
Lia tampak berpikir “hati-hati loh,kalian kan baru kenal”ia mengingatkan sahabatnya itu.
“emang kenapa?”Mila sepertinya tak setuju dengan Lia.
“ya hati-hati aja,bukannya diajak jalan.bisa-bisa kamu diajak ke hotel terus__”Mila menaruh jari telunjuknya di mulut Lia “nggak boleh nething aku bisa jaga diri kok”
“yaudah,kalau ada apa-apa kabari aku ya”
Dikamar Mila tak sabar menunggu hari berganti,ia tak sabar bertemu dengan Harvey.Ia bilang akan menjemput Mila dirumah.gentle banget nih cowok.
Hari yang ditunggu Mila,first time jalan bareng cowok,Harvey.
“MILA DICARIIN COWOKMU TUH!”teriak kakaknya dari ruang tamu.
Mila mengampiri kakaknya”kak,jangan keras-keras dong! Malu tau”ia mencubit pinggang kakaknya.
“BUNDA,KAKAK KALAH NIH.DI SALIP ADEK,ADEK DAH PUNYA PACAR!”kakaknya berteriak sambil lari ke dapur.
“MAKANYA CAR CEWEK”teriak Mila balik.
“padahal aku sama Harvey baru kenal seminggu”gumamnya sambil menuju ke halaman.
“Harvey,maaf ya,kelamaan nunggu”
Harvey menggeleng”nggak kok,aku tau kebiasaan kaummu karna mamaku juga cewek”jawabnya bergurau.
“bisa aja kamu”timpal Mila.
Mila tersenyum.dari cara bicaranya,sepertinya Harvey sangat sayang pada mamanya.
“jalanan ramai ya?”tanya Harvey basa-basi.
“oh iya.lupa kalo sekarang hari Minggu”Harvey menepuk jidatnya sendiri.
Diperjalanan mereka bercanda dan sekali-kali bertanya hal yang tidak penting.yang penting punya topik,pikir mereka.
“loh,kok kesini?”tanya Mila.
Harvey tersenyum”kenapa?kamu nggak mau?”Mila menggeleng.rasanya tidak mungkin.dan sekarang Harvey mengajaknya ke gereja.kenapa Mila baru menyadari sekarang?dan kalung salib itu,pantas saja ia tak pernah melihat Harvey ke Masjid Sekolah saat sholat dhuhur.
“ayo,orangtuaku ingin bertemu denganmu”
Mila pikir ia bermimpi,atau sekedar prank.Ia ingin tahu kebenarannya.tanpa basa-basi ia bertanya”kamu Kristen?”
Harvey mengangguk”loh,kamu baru tahu?”tanya Harvey balik.apa Mila tak melihat kalung yang ia kenakan.dan apakah perilalunya mencerminkan kalau ia seorang muslim.
“maaf,aku tak bisa menemuiorang tuamu.sampaikan salamku padanya”setelah mengatakan itu,Mila pergi.
“Mil,kenapa?”Harvey hendak mengejarnya,namun ia melarangnya.
“karena kita berbeda”Mila masih berada di pinggir jalan.ia ingin tahu respon Harvey.
“aku tahu,sejak awal aku tahu kalau kamu muslim.muslimah lebih tepatnya”
Mila mematung”lalu,kenapa kamu seolah-olah memberiku harapan Vey?”
“karena aku menyukaimu”
Mila menatap Harvey”sudahlah,simpan saja perasaanmu itu.bagaimana kita bisa bersama jika tuhan kita saja berbeda”setelah itu,Mila pergi meninggalkan Harvey.ia mengambil ponselnya dan menelpon Lia”Lia,tolong jemput aku di depan Gereja”
Terdengar suara Lia yang tertawa dari telepon”ngapain kamu ke Gereja?mau ikut siraman rohani kamu?bukannya kamu sama Harvey”Mila tertawa,setidaknya rasa kecewanya hilang sedikit.
“ceritanya nanti aja,sekarang kamu sama sepupumu kan?”
“ya,tunggu aku.sekalian nanti aku kenalin ke dia,ganteng kok”panggila terputus.
Mila duduk ditrotoar sambil memandangi Gereja dan Masjid yang bersebelahan.”Istiqlal dan Katredal memang berdekatan,tapi tak bisa bersatu.seperti aku dan Harvey.selamat tinggal ras yang pernah ada”
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STORY (CERPEN)
Short StoryTentang kisah cinta mereka yang tidak berjalan mulus. Bagaimana mana dengan kisah cintamu? Start:4 Juli 2024