Prolog

2.3K 196 6
                                    

Happy reading, ini adalah cerita lanjutan dari seri billionaire's escort dan billionaire's blind date. Do enjoy. For adult readers only.

Cerita ini bisa kamu baca duluan di Karyakarsa, sudah update sampai bab 14. Kalau wattpad, lebih telat dan lebih lamban dalam post perchapter, harap bersabar ya.

 Kalau wattpad, lebih telat dan lebih lamban dalam post perchapter, harap bersabar ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luv,

Carmen

___________________________________________________________________________

"Hello, Mr. Montgomery," sapa Daphne saat pintu rumah terbuka dan menampakkan seorang pria.

Pria di seberangnya itu kira-kira berusia pertengahan tiga puluhan. Kesan pertama Daphne padanya – pria itu sangatlah menarik dengan wajah yang bisa mengalahkan model majalah dan tubuh yang bisa mengalahkan para Dewa Yunani kuno.

"Ya," ujar pria yang ternyata juga memiliki suara dalam maskulin itu. "Kau pasti Daphne. Masuklah."

"Terima kasih," jawab Daphne sopan. Pria itu lalu membimbingnya melewati lorong panjang di rumah besar itu dan menuju ke area ruang keluarga. Sepertinya dia sedang membaca koran saat Daphne datang.

Pria itu lalu menunjuk ke salah satu kursi dan Daphne dengan patuh duduk di sana. "Kau ingin minum sesuatu? Kopi? Coke? Jus? Alkohol?" tawarnya.

"Tidak, terima kasih," balas Daphne sambil masih bertanya-tanya, mengapa pria seperti itu memerlukan seorang escort. Pria itu tampan dan menarik, memancarkan aura sukses dan tentunya berkantong tebal, rumahnya juga besar dan hangat dan pria itu bersikap seperti gentleman. Mengapa dia membutuhkan jasa seorang wanita bayaran? Daphne tidak habis pikir. Dia bisa mendapatkan wanita mana saja bahkan tanpa bayaran sepeser pun.

Pria itu mengangguk lalu duduk di seberangnya sambil meraih cangkir kopinya. Dia menyesap minuman itu sebelum meletakkannya kembali.

"Apakah Samantha sudah menjelaskan situasinya kepadamu?" tanya pria itu kemudian, dengan nada santai.

"Umm... not really, Mr. Montgomery, dia berkata sebaiknya aku bertemu langsung saja denganmu dan memutuskan..."

"Please, panggil saja aku Garreth, Daphne."

Daphne mengangguk. "Baiklah, Garreth. Dia memberitahuku bahwa kau membutuhkan seseorang untuk menemanimu keluar kota minggu depan." Daphne bergerak tidak nyaman di sofa yang didudukinya.

Sebenarnya ia tidak pernah melakukan ini sebelumnya, membiarkan seorang pria membayar dan memakai jasanya dalam jangka waktu panjang karena Daphne tidak ingin terlibat terlalu dalam dengan kliennya, apalagi kalau sampai salah satu dari mereka mulai memiliki ikatan emosi terhadap yang lainnya. Hal ini akan merumitkan segalanya. Yang Daphne inginkan hanyalah uang dan bukannya hubungan. Ia lebih suka dengan hubungan satu malam, ia tidak munafik, ia pernah tidur dengan beberapa dari kliennya karena mereka mampu membayarnya dalam jumlah yang besar, jadi kenapa tidak? Tapi itu hanya satu malam, tidak lebih. Seperti yang dikatakannya, ia hanya menginginkan uang, tidak kurang, tidak lebih.

The Billionaire's Paid Mistress - Kekasih Pengganti Sang TaipanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang