HAPPY READING
07
"Reuni SMP?" Hyunjin memindahkan ponsel ke telinga kanan dan mendongak menatap lampu lalu lintas, menunggunya berubah warna. "Maksudmu, reuni satu sekolah? Bukan hanya kelas kita atau angkatan kita?"
"Bukan hanya angkatan kita," sahut Christopher Bang di ujung sana. "Semua alumni boleh datang. Malah undangan untuk para alumni sudah disebarkan satu bulan sebelumnya. Kau tidak menerimanya?"
"Tidak."
"Yah, mungkin karena kau sudah pindah ke luar negeri sebelum tahun ajaran selesai," tebak Chris. "Karena itu mereka tidak tahu bagaimana cara menghubungimu."
Lampu lalu lintas berubah warna dan Hyunjin cepat-cepat menyeberang jalan bersama rombongan pejalan kaki lainnya. "Tapi memangnya aku boleh ikut? Maksudku, aku kan tidak menerima undangannya."
"Ah, kau tidak perlu cemas soal itu," kata Chris ringan. "Biar aku saja yang mengurusnya. Kau hanya perlu hadir."
"Kapan reuninya?"
"Kira-kira seminggu setelah Tahun Baru. Aku lupa tanggal pastinya. Nanti akan kukabari lagi."
"Baiklah. Tapi ngomong-ngomong apakah kita harus hadir sendiri atau..."
"Ah, maksudmu apakah kau boleh mengajak pasangan? Tentu saja. Kau tahu, banyak teman kita yang akan mengajak suami atau istri mereka." Chris terdiam sejenak, lalu bertanya dengan nada bergurau, "Kenapa? Ada seseorang yang ingin kau ajak ke acara itu?"
Hyunjin tersenyum. "Mungkin."
Chris mendesah. "Tidak mau bercerita rupanya. Tidak apa-apa. Tapi kuharap kau bisa mengajaknya dan mengenalkannya padaku."
"Baiklah," sahut Hyunjin, tertawa.
"Mungkin aku juga akan mengajak seseorang," kata Chris tiba-tiba.
"Tunggu dulu. Beberapa hari yang lalu sewaktu kita makan siang bersama, kau bilang kau belum punya pacar. Tepatnya, kau bilang kau tidak punya waktu untuk pacaran." Hyunjin berjalan menyusuri salah satu jalan di Itaewon yang sempit, panjang, dan dipadati pejalan kaki yang kebanyakan adalah remaja. Berbagai butik, kafe, restoran siap saji, dan toko-toko kecil lainnya yang ditargetkan untuk kawula muda berjejer di sepanjang jalan. Hyunjin menyenggol bahu seseorang dan ia menggumamkan kata maaf tanpa berhenti berjalan.
"Memang. Tapi bukankah hidup memang aneh?" Suara Chris terdengar ceria. "Aku bertemu dengannya tepat setelah aku makan siang denganmu hari itu. Sejak itu kami sempat bertemu beberapa kali untuk urusan pekerjaan dan aku sempat mengajaknya makan siang atau minum kopi sesekali. Aku tidak tahu apakah dia mau kalau aku benar-benar mengajaknya kencan."
"Salah seorang perawat baru yang cantik?" tebak Hyunjin.
"Aku memang bertemu dengannya di rumah sakit, tapi dia bukan perawat," kata Chris, masih dengan nada ceria. "Tenang saja, kau akan bertemu dengannya nanti saat reuni."
Hyunjin menutup ponsel dan masuk ke salah satu toko foto di sebelah kanannya dan tersenyum kepada penjaga toko yang menyambutnya. "Pesanan atas nama Hwang Hyunjin sudah jadi?" tanyanya.
Gadis penjaga toko berwajah manis itu tersenyum lebar. "Ah, tentu saja. Harap tunggu sebentar."
Tak lama kemudian gadis ramah itu kembali membawa sebuah kantong kertas dan menyerahkannya kepada Hyunjin.
YOU ARE READING
Like the First Snow, I Will Go to You
FanfictionHYUNJIN-FELIX ⚠⚠WARNING⚠⚠ Rated: R-Restricted [17+] Genre: Fanfiction, Romance, Drama Tags: #fluffy, #photographer, #librarian, #mistakenidentity, #slightcomedy, #amnesia, #doctor, #pastmemories Lee Felix adalah seorang pustakawan, dia tinggal di se...