Please remember that this story is just my own work of fiction, and has no connection to the real lives of the characters in this story. Happy reading ♡
_____Beberapa hari setelah berhasil mengatasi Noa, Jaehyuk dan Junkyu merasa lega. Namun, ada perasaan aneh yang terus menggelayut di hati mereka berdua. Hubungan pura-pura mereka ternyata membawa mereka lebih dekat daripada yang pernah mereka bayangkan.
Di sore hari yang tenang, Jaehyuk dan Junkyu duduk di bangku taman dekat rumah Junkyu, tempat favorit mereka untuk menghabiskan waktu bersama. Mereka berbicara tentang segala hal, dari sekolah hingga rencana masa depan. Namun, ada sesuatu yang tampaknya ingin dikatakan oleh Jaehyuk.
Jaehyuk akhirnya memutuskan untuk mengungkapkan pikirannya. "Kyu, gue mau ngomong sesuatu yang udah lama gue pikirin," kata Jaehyuk, suaranya agak ragu.
Junkyu menatap Jaehyuk dengan penasaran. "Apa itu, Jae?"
Jaehyuk menghela napas, mencoba mengumpulkan keberanian. "Selama kita pura-pura pacaran, gue mulai ngerasa ada yang berubah di antara kita. Gue nggak bisa bohong kalau gue ngerasa lebih dekat sama lo."
Junkyu mengangguk, merasa hal yang sama tapi ragu untuk mengungkapkannya. "Gue juga ngerasa begitu, Jae. Tapi gue takut ini cuma perasaan sesaat."
Jaehyuk menatap Junkyu dengan penuh keyakinan. "Kyu, selama ini kita udah ngelewatin banyak hal bareng. Kita udah saling ngertiin, saling dukung, dan saling percaya. Gue rasa perasaan ini bukan cuma perasaan sesaat."
Junkyu terdiam, memikirkan kata-kata Jaehyuk. "Jadi, lo mau bilang apa, Jae?"
Jaehyuk tersenyum lembut. "Gue mau kita coba pacaran beneran, Kyu. Nggak perlu buru-buru, kita bisa jalanin pelan-pelan. Kita udah punya dasar yang kuat dari hubungan pura-pura kita, kenapa nggak kita coba beneran?"
Junkyu merasa hatinya berdebar. "Tapi, Jae, gimana kalau ternyata kita nggak cocok?"
Jaehyuk menggenggam tangan Junkyu dengan lembut. "Kita nggak akan tahu kalau nggak nyoba, Kyu. Gue percaya sama lo, dan gue yakin kita bisa ngelewatin apapun bareng."
Junkyu akhirnya tersenyum, merasa ada beban yang terlepas dari dadanya. "Oke, Jae. Kita coba pacaran beneran."
Jaehyuk tersenyum lebar, merasa bahagia mendengar jawaban Junkyu. "Makasih, Kyu."
Jaehyuk merasa dadanya penuh dengan kebahagiaan yang tidak bisa ditahan. Tanpa ragu, dia mendekatkan wajahnya ke Junkyu dan memberikan ciuman lembut di bibirnya. Junkyu terkejut sejenak, tapi kemudian membalas ciuman itu dengan perasaan yang sama.
_______
End