28. Hari Bazar santri

106 9 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

***
*
*
*

HARI BAZAR TIBA

DiPondok Pesantren penuh dengan warga warga yang ingin meramaikan acara bazar santri, kedai kedai mini yang terbangun dari bambu kini menjual berbagai macam jajanan.

Memperlihatkan dua Wanita cantik berjalan beriringan memasuki halaman Pesantren,
dengan gamis yang berbeda warna menambah kesan anggun.

Mereka adalah Aisyah dan Azhara, Aisyah bergamis sederhana berwarna birutua sedangkan Adiknya memakai gamis berwarna jingga.

"Wihh udah rame aja," Ucap Aisyah sembari mengedarkan pandangannya.

Azhara terdiam menatap Aisyah dari samping "Aku seneng Kak Aisyah bahagia,dan pasti gak lama lagi setelah resepsi, Kita gabakal bisa ketemu setiap hari," Gumamnya tiba tiba membuat Aisyah menatap adiknya.

"Heyy ko meloww sih?, nggak ah kita harus sering sering ketemu, lagiankan gue bisa mampir ke cafe elo,"

"Sama Ustadz Rafi dong?" Goda Azhara.

Aisyah tersipu malu dengan tangan kanan yang terulur menabok halus wajah manis Adiknya, alhasil Azhara  mendengus kesal tapi setelahnya dia terkekeh kecil.

"Tau ga Ra?, kata Ustadz Rafi, suami lo itu punya kepribadian ganda, jadi gue cuma nyampein aja apa yang disampein Ustadz Rafi ke gue buat lo," Bisik Aisyah.

Azhara mengangkat satu alisnya "Kepribadian apa?"

"Ustadz Rafi sih gak ngasih tau detail, tapi hati hati aja lo sama Arshaka,dan harus siapin diri lo," Jawab Aisyah kembali berbisik, karena memang pernikahan Azhara dan Arshaka  masih dirahasiakan.

Azhara hanya mengangguk walaupun masih terlihat bingung.

Arshaka, Gus tampan itu berdiri cukup jauh dari tempat Aisyah dan Azhara berbincang.

Dengan koko jingga lengan pendek dan rambut yang masih sedikit basah dan acak acakan menambah pesona Gus itu semakin membuat banyak kaum hawa disekelilingnya nyaris pingsan.

Apalagi sedari tadi,Arshaka hanya menampilkan ekspresi datar khasnya.

Arshaka jalan bersama Ustadz Rafi yang sangat tampan memakai koko lengan pendek berwarna putih, juga ada Ustadz Danil dan Fathur yang tak kalah tampan.

Azhara terdiam merasakan keberadaan seseorang, dia langsung menoleh kebelakangnya, netranya tepat menangkap sosok Arshaka yang ternyata menatapnya juga.

"Kenapa Ra?" Tanya Aisyah sembari menoleh kearah yang dilihat Azhara.

Aisyah tersenyum salahtingkah saat tatapannya bertemu dengan tatapan Ustadz Rafi "Ekhem, cari Kak Dea sama yang lain aja yu Kak," Ajak Azhara, dirinya masih malu dengan Arshaka entah malu karna sebab apa.

Sementara disisi lain, Keempat sepupu Azhara dan Aisyah, mereka tidak bosan mengelilingi tukang dagang anak santri.

"Eh woy," Panggil Dea.

"Apa?, nanya Vano dimana?,dia lagi dipinjem sama mertuanya Azhara sebentar," Saut Rere santai.

"Kalau itu gue tau,gue lagi ga nanya keponakan gue," Jawab Dea sedikit ketus, agak sensi bumil satu ini.

"Terus Kak Dea mau apa?" Tanya Nadin, gadis itu sedikit peka.

"Gue ngidam," Bisik Dea.

"Ngidam?" Ayu,Rere dan Nadin serentak terkejut.

Dea mengangguk "Iya ngidam,kenapa si?" Ibu hamil itu malah balik bertanya heran kepada sepupunya.

"Masa ngidam terus," Gumam Ayu.

AKSARA Garis PertemuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang