Keesokan harinya,
Jungkook terbangun dari tidur nyenyaknya. Dia tidak tidur nyenyak akhir-akhir ini. Dia membuka matanya dan melihat Jin tidak ada disana. Hanya dia di tempat tidur itu. Dia melihat ke arah jam dan saat itu sudah pukul 11 pagi. Dia bahkan tidak mendengar alarm di ponselnya berbunyi. Saat dia duduk tiba-tiba pintu terbuka dan membuatnya terkejut. Ia melihat Jin yang hanya mengenakan kemeja oversize di tubuhnya, membuat tubuhnya terlihat lebih menarik.
"Kupikir kau masih tidur" Jin mendekati Jungkook dan mengecup bibirnya.
"Apa kau ingin mandi dulu? Aku sudah menyiapkan makan siang" saat Jin hendak meninggalkan kamar, dia berhenti.
"Dan Jennie meneleponmu tadi, tapi jangan khawatir, aku tidak mengangkatnya, kau bisa menemuinya setelah makan siang" Jin keluar dari kamar.
Jungkook melihat ponselnya dan benar saja, ada banyak panggilan tak terjawab dari Jennie. Jadi dia mencoba meneleponnya kembali.
"Yah!! Kenapa kau tidak mengangkat teleponku?"
"Ada apa denganmu?"
"Apa kau tidak bekerja? Aku datang ke kantormu dan—"
"Apa? Kenapa kau datang ke kantorku? Jennie jika kakekku datang dan melihatmu—"
"Aku tidak peduli!! Dimana kau?"
"Aku di rumah"
"Aku akan kesana sekarang!"
"Tidak, aku akan pergi ke rumahmu—" Jennie segera menutup telepon.
"Sial!!" gumam Jungkook
Setelah mandi Jungkook keluar dan ia melihat Jin di meja makan, hanya dengan melihat tubuh Jin dari belakang saja sudah bisa membuat Jungkook tergoda. Jin berbalik dan terkejut melihat Jungkook sedang memperhatikannya.
"Ada apa? "Kemarilah, ayo makan" untuk pertama kalinya mereka makan bersama, duduk berseberangan untuk makan siang.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?"
"Tidak ada apa-apa"
"Aku suamimu, kau bisa melakukan apa saja padaku, jangan hanya melihatnya, apa itu bisa memberimu kesenangan?"
"Jangan menggodaku"
"Kenapa?" Jin hanya menatapnya tapi itu sudah cukup untuk membangkitkan hasrat Jungkook. Dia berdiri dan berjalan mendekat ke arah Jin.
"Jangan seperti itu padaku" Jin berdiri di depan Jungkook.
"Kenapa?" Jungkook menarik Jin dan menciumnya, mengangkat Jin ke meja makan.
"Jungkook. ada makanan disini"
"Aku tidak peduli" Jungkook mencium leher Jin, ia tahu bagian yang paling ia sukai selain bibir Jin.
"Ahhhh..Jungkook..." Jungkook menarik kemeja Jin dan melepaskannya.
"Jungkook..."
"Jangan memintaku untuk berhenti..."
"Tidak, tapi.. ada tamu" Jungkook berhenti dan mendengar suara bel berbunyi.
"Jungkook..."
"Pakai bajumu" Jungkook mengambil baju Jin di lantai dan memakaikannya pada Jin.
"Siapa yang datang?"
"Itu pasti Jennie" Jin hanya menunduk ketika Jungkook membuka pintu.
Jennie masuk dan melihat Jin turun dari meja makan, dia membenahi pakaiannya.
"Apa yang kau lakukan dengannya?" kata Jennie sambil menatap Jungkook.
"Jennie, aku bisa menjelaskannya padamu."
"Apa yang kau lakukan pada jalang itu!" Jin mendekati mereka dan Jennie dapat dengan jelas melihat bekas hickey di leher Jin.
"Apa?" kata Jin
"Kau jalang!" Saat Jennie ingin menampar Jin, Jungkook menghentikannya.
"Jennie! Cukup! Apa yang kau lakukan?" kata Jungkook.
"Kau membelanya?"
"Apa yang kau lakukan Jennie? Bukankah sudah kukatakan padamu, kau harus tahu apa posisimu di antara aku dan Jungkook, aku adalah suaminya, dia adalah suamiku dan kau? Siapa kau?" Jin meraih tangan Jungkook.
"Jin..." kata Jungkook
"Keputusan ada di tanganmu, aku sudah menjelaskannya tadi malam"
"Tapi—"
"Jungkook! Kau berjanji untuk menikahiku!" Kata Jennie dan Jungkook hanya menatap Jin. Jin melepaskan tangannya dari Jungkook.
"Pergilah, aku tidak ingin mendengar apapun tentang kalian berdua" kata Jin.
"Jin..."
"Apa? Diamnya kau adalah sebuah keputusan, jadi pergilah, aku tahu kau ingin bersamanya"
"Dia mengusirmu, itu berarti dia tidak membutuhkanmu! Ikutlah denganku, dan ceraikan dia"
"Ya, ceraikan aku, ingat apa yang kukatakan tadi malam" Jin hanya tersenyum. Namun saat Jennie menarik tangan Jungkook, Jungkook menepisnya.
"Aku tidak akan menceraikannya" Jungkook berbalik dan menghadap Jennie.
"Apa? Lalu bagaimana dengan bayi ini? Kau harus bertanggung jawab"
"Aku tidak apa-apa, kau boleh pergi" Jin hanya berbisik dari balik tubuh Jungkook.
"Aku tidak akan pernah melupakan apa yang terjadi, itu yang terbaik yang kau berikan sebagai suamiku" ucap Jin lagi.
"Cukup Jin! Jennie, lebih baik kau pergi sekarang, aku akan membicarakan semuanya denganmu tapi tidak disini"
"Kenapa! Aku ingin kau menceraikannya, sekarang juga!"
"Jennie! Pergilah!" Ucap Jungkook
Sampe sini, kira2 uda ada yang tau apa rencana Jin?
Gud nite, aq mau lanjut baca lagi 😄😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany | Kookjin ✔️
FanfictionPernikahan adalah tujuan akhir dari pertemuan dua orang yang sedang jatuh cinta. Janji yang diucapkan dalam pernikahan adalah kata-kata sakral yang harus dijaga hingga ajal menjemput. Namun bagaimana jika pernikahan Jin dan Jungkook tidak seperti ya...